Berita Tarakan Terkini

Sambut Hari Raya Nyepi, 100 Orang Umat Hindu Laksanakan Pengerupukan dan Sembahyang di Pura Agung

100 umat Hindu di Tarakan melakanakan Pengerupukan dan sembahyang di Pura Agung Giri Jagatnata, menyambut Hari Raya Nyepi.

Penulis: Andi Pausiah | Editor: Junisah
TRIBUNKALTARA.COM/ ANDI PAUSIAH
PENGERUPUKAN DAN SEMBAHYANG- Kegiatan pengerupukan dan sembahyang menyambut Hari Raya Nyepi 2025 berlangsung di Pura Agung Giri Jagatnata, Jumat (28/3/2025) malam. 

TRIBUNKALTARA.COM, TARAKAN-Menyambut Hari Raya Nyepi 2025, umat Hindu melaksanakan kegiatan Pengerupukan dan sembahyang di Pura Agung Giri Jagatnata, Tarakan, Kalimantan Utara, Jumat (28/3/2025).

Kegiatan Pengerupukan dan sembahyang yang berlangsung  dari sore hingga malam pukul 21.00 WITA diperkirakan dihadiri sebanyak 100 orang umat Hindu. Semua jemaah  berkumpul untuk melaksanakan sembahyang bersama. 

Ketua Parisada Hindu Dharma Indonesia (PHDI) Tarakan, I Nengah Pariana mengungkapkan, di momen Hari Raya Nyepi cukup banyak umat Hindu yang datang melakukan persembahyangan dibanding hari-hari sebelumnya.

"Mungkin karena hari besar datangnya setahun sekali. Walaupun banyak, ada juga warga tidak datang sembahyang karena ada yang pulang kampung ke Bali, kalau mereka gak pulang dan sembahyang bersama di pura mungkin lebih banyak. Mereka bisa datang, tandanya kita dikaruniai sehat jasmani dan rohani." ungkap I Nengah Pariana.

Baca juga: Perayaan Hari Raya Nyepi Umat Hindu. Ketua PHDI Bulungan Beber 4 Pantangan tak Boleh Dilanggar!

I Nengah Pariana mengatakan, untuk pengerupukan ada dua kegiatan utama yang dilaksanakan. Pertama, mecaru atau tawur agung kesanga. 

"Dinamakan kesanga karena ini, bulan bali yang kesembilan. Pelaksanaannya berlangsung di luar pura dan tidak di lingkungan pura. Maknanya adalah pembersihan alam, selaku umat ciptaan Tuhan harus memuliakan ciptaan Tuhan. Entah itu makhluk kasat mata seperti kita maupun makhluk tidak nampak, kita harus perlakukan dengan baik," ungkap I Nengah Pariana.

Tema Hari Raya Nyepi Tahun 2025 Menawasewa, Medawasewa untuk Mewujudkan Indonesia Emas Tahun 2045.  Dua kata ini memiliki makna. Menawasewa maknanya adalah pelayanan terhadap sesama. Pelayanan terhadap sesama maksudnya, sebagai makhluk Tuhan perlu melayani antara umat lain atau inter umat Hindu  sendiri.

"Yang terpenting kita selalu berusaha berbuat baik kepada sesama. PHDI pusat juga sudah mencanangkan beberapa  kgiatan menawasewa. Seperti berbagi makanan kepada umat lain, Bogasevana. Tahun lalau kita berbagi takjil kepada umat muslim. Dan  tahun ini yang menyelenggarakan adalah PHDI Bulungan dan Malinau  di Kaltara," papar I Nengah Pariana.

Selain itu juga ada kegiatan donor darah, kerja bakti bagaimana caranya membuat roh lain merasa senang dan juga mampu berpartisipasi menyenangkan diri sendiri sebagai bentuk implementasi Menawasewa.

Umat Hindu sembahyang 02 29032025.jpg
PENGERUPUKAN DAN SEMBAHYANG - Kegiatan pengerupukan dan sembahyang menyambut Hari Raya Nyepi 2025 di Pura Agung Giri Jagatnata, Jumat (28/3/2025) malam.

Medawasewa maknanya pelayanan terhadap Tuhan yang maha kuasa. Menawasewa dan Mendawasewa adalah satu kesatuan memberikan pelayanan.

"Kalau kita ingin melayani seseorang maka melayani Tuhan yg maha kuasa. Dua jenis pelayanan ini diharapkan terwujudnya skala besar nasional Indonesia Emas 2045.

Dengan memberikan pelayanan terbaik terhadap sesama dan Tuhan maka itu menguatkan iman bagi umatnya sehingga apa yang diinginkan 2045 menjadi Indonesia Hebat dan Emas akan tercapai.

(*)

Penulis: Andi Pausiah

 

Sumber: Tribun Kaltara
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved