Berita Bulungan Terkini

Seorang Ibu Viral di Medsos Keluhkan Pelayanan IGD RSDSS Tanjung Selor, Begini Kronologinya

Seorang ibu terekam video berteriak mengeluhkan pelayanan IGD RSDSS Tanjung Selor, karena anaknya ditolak di IGD, padahal anaknya alami sakit perut.

Penulis: Edy Nugroho | Editor: Junisah
TRIBUNKALTARA.COM/ ANDI PAUSIAH
RSDSS TANJUNG SELOR: Ruang IGD RSDSS Tanjung Selor Bulungan, Kalimantan Utara. 

TRIBUNKALTARA.COM, TANJUNG SELOR – Pihak Rumah Sakit Daerah Soemarno Sosroatmodjo (RSDSS) Tanjung Selor memberikan penjelasan, terkait keluhan masyarakat terhadap pelayanan di Instansi Gawat Darurat (IGD) rumah sakit tersebut.

Seperti diketahui, viral di media sosial seorang mengeluhkan pelayanan di RSDSS Tanjung Selor. Dalam video berdurasi 1 menit 30 detik ini, terekam kamera ibu tersebut mengeluh, sambil berteriak histeris karena merasa ditolak anaknya dirawat di IGD RSDSS Tanjung Selor.

Kepala Bidang Humas dan Pengembangan RSDSS Tanjung Selor, dr Heriyadi Suranta membenarkan adanya keluhan yang sedang viral di media sosial tersebut.

"Iya memang ada keluhan. Itu terkait karena aturan dari BPJS kesehatan," ungkap Heriyadi yang dihubungi Tribun Kaltara, Kamis (03/04/2025).

Baca juga:  Lebaran Idul Fitri 1446 Hijriah, RSDSS Tanjung Selor Bulungan Tetap Buka 24 Jam, IGD dan Rawat Inap

"Sebelumnya mohon maaf atas kejadian yang tidak menyenangkan ini. Sudah kami telusuri dan klarifikasi malam itu saat kejadian baru saja dilaporkan," lanjut dr Heriyadi Suranta.

Perihal kejadian tersebut, kata dia, telah disampaikan ke pihak BPJS Kesehatan agar menjadi perbaikan bersama dalam pelayanan.  Pihaknya pun berharap kejadian serupa tidak terjadi terus menerus.

"Kami juga mohon bantuan Bapak Ibu sekalian para pemangku kepentingan dan  juga dewan yang kami hormati agar kejadian serupa bisa kita cegah bersama demi pelayanan yang lebih baik untuk semua," demikian disampaikan Heriyadi.

Menurutnya, sangat disayangkan dalam kasus ini dan kasus-kasus sebelumnya, selalu ada kesalahpahaman bermula dari aturan tentang jaminan pembiayaan oleh  BPJS Kesehatan.

Berkaitan dengan kejadian tersebut, pihak rumah sakit pun menyampaikan kronologinya.

Baca juga: Dilengkapi Fasilitas Modern, Ruang Perawatan VIP RSDSS Tanjung Selor Ditarget Beroperasi Tahun ini

Dikatakan, anak dari Ibu ini mengalami keluhan sakit perut setelah mengkonsumsi sambel. Keluhan baru terjadi, namun memang setiap konsumsi pedas nyeri berulang.

Saat datang langsung ditangani, diperiksa oleh dokter dan petugas. Setelah diperiksa, terangnya, dokter dan petugas menyimpulkan bahwa keadaan umum anak tersebut dalam keadaan tidak masuk kategori kegawatdaruratan. 

"Namun saat disampaikan bahwa kondisi tersebut akan ditangani dengan tambahan penjelasan tidak masuk kategori yang ditanggung BPJS Kesehatan, kemudian sudah diarahkan ke bagian administrasi untuk menanyakan peraturan tersebut, di luar dugaan para petugas jaga, Ibu tersebut seketika marah-marah dan berteriak teriak. Sehingga seluruh pasien merasa terganggu," ungkapnya.

"Seluruh petugas terkejut, tidak menyangka atas responsnya. Saat berusaha memberi penjelasan Ibu tersebut selalu memotong penjelasan dan terus marah-marah dan sudah tidak mau mendengar lagi penjelasan bahkan berteriak-teriak," lanjut dia.

dr Heriyadi Suranta menambahkan, petugas berusaha memberi penjelasan bahwa pelayanan, tetap akan kita berikan. Situasi menjadi tidak kondusif dan berujung dengan  keluarga memilih pulang dengan perasaan kesal.

Beberapa pengunjung yang datang untuk mengantri di loket pendaftaran RSDSS Tanjung Selor, Rabu (7/8/2024) (TribunKaltara.com / Desi Kartika)
Beberapa pengunjung yang datang untuk mengantri di loket pendaftaran RSDSS Tanjung Selor, Rabu (7/8/2024) (TribunKaltara.com / Desi Kartika) (TribunKaltara.com / Desi Kartika)

"Petugas sudah meminta maaf dan menyatakan bahwa ditanggung atau tidak itu diluar kapasitas petugas dan sudah diarahkan ke BPJS Kesehatan untuk menanyakan. Namun keluarga tetap memilih untuk pergi," ungkapnya lagi.

Demi menghindari kejadian serupa berulang, pihak rumah sakit siap untuk berdialog dan dipertemukan dengan  keluarga pasien. "Kami berharap pihak BPJS Kesehatan dihadirkan pada saat mediasi," imbuhnya.

(*)

Penulis: Edy Nugroho 

Sumber: Tribun Kaltara
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved