Jelang Musda KNPI Bulungan, Zulfikar HMI Tanjung Selor: Ketua Harus dari Aktivis dan Kader

TRIBUNKALTARA.COM, BULUNGAN– Jelang pelaksanaan musyawarah daerah (Musda) Komite Nasional Pemuda Indonesia (KNPI) Bulungan, suksesi pengisian jabatan Calon ketua semakin menghangat. 

Sejumlah kalangan pemuda menilai, figur yang layak menduduki posisi strategis tersebut haruslah seseorang yang pernah menjalani proses dari dunia aktivis dan memiliki rekam jejak dalam organisasi perkaderan.

Seperti salah satunya diungkapkan oleh Ketua HMI Cabang Tanjung Selor, Zulfikar.

“KNPI bukan sekadar wadah kumpul-kumpul pemuda. Ini adalah ruang strategis untuk konsolidasi gagasan dan gerakan untuk kemajuan pemuda dan daerah. Maka, Ketua KNPI Bulungan haruslah sosok yang lahir dari proses kaderisasi, dan punya rekam jejak aktivisme,” ujar Zulfikar, Sabtu (26/4/2025).

Baca juga: Polres Tana Tidung Bersama Forkopimda dan KNPI Gelar Baksos Polri Presisi Sambut Ramadhan 2025

Menurut Zulfikar organisasi kepemudaan, seperti HMI, GMNI, PMII, IMM, GMKI, LMND dan OKP lainnya telah lama menjadi kawah candradimuka bagi para pemuda. 

“Dari sana lahir pemimpin yang tidak hanya paham dinamika pemuda, tetapi juga punya komitmen kebangsaan yang kuat serta mengerti apa yang di butuhkan anak muda,” ujarnya.

Zulfikar menegaskan, posisi Ketua KNPI bukan untuk dijadikan ajang mencari popularitas semata atau untuk meraup keuntungan pribadi. 

“Pemuda hari ini butuh representasi yang otentik—bukan yang instan. Harus ada rekam jejak keterlibatan nyata dalam isu-isu sosial, pendidikan, dan lingkungan, bukan karena memiliki previlage keluarga dan harta atau politik," tandasnya.

Wacana ini, mengemuka seiring rencana Musyawarah Daerah KNPI Bulungan yang akan digelar dalam waktu dekat.

Baca juga: Direncanakan Berkantor Sementara di Gedung KNPI Bulungan, Kejaksaan Tinggi Bakal Ada di Kaltara

Sejumlah nama mulai mencuat, namun dorongan agar calon ketua berasal dari latar belakang aktivis dan organisasi kaderisasi terus digaungkan.

“Pemuda Bulungan harus bangkit, vakum nya KNPI Bulungan beberapa tahun ke belakang turut menjadi tantangan. Kita butuh pemimpin yang tumbuh dari proses, bukan dari pencitraan atau sekedar ingin menggapai keuntungan kelompok tertentu,” imbuhnya. 

(*)

Penulis: Edy Nugroho