Berita Tana Tidung Terkini

Kurang Anggaran dan Alat, Damkar Tana Tidung Kaltara Tetap Evakuasi Sarang Lebah di Pemukiman Warga

Damkar Tana Tidung mengevakuasi dua sarang lebah dari kawasan pemukiman warga di Desa Tideng Pale Timur, Kecamatan Sesayap, Selasa (29/4/2025).

Penulis: Rismayanti | Editor: M Purnomo Susanto
TRIBUNKALTARA.COM/RISMAYANTI
EVAKUASI LEBAH - Momen saat petugas Damkar evaluasi sarang lebah di Desa Tideng Pale Timur, Kecamatan Sesayap, Kabupaten Tana Tidung, Kaltara, Selasa (29/4/2025). Petugas Damkar gunakan alat seadanya. (TribunKaltara.com/Rismayanti) 

TRIBUNKALTARA.COM, TANA TIDUNG -Dinas Pemadam Kebakaran dan Penyelamatan ( Damkar ) Kabupaten Tana Tidung, Kaltara mengevakuasi dua sarang lebah dari kawasan pemukiman warga di Desa Tideng Pale Timur, Kecamatan Sesayap, Selasa (29/4/2025).

Proses evakuasi dilakukan oleh tujuh anggota Damkar Tana Tidung menggunakan satu unit komando.

Soal sarang lebah yang berada di lokasi cukup sulit dijangkau tersebut dilaporkan warga sejak Sabtu pekan lalu.

"Kami dari tim Damkar, jumlah anggota yang datang ini ada 7 orang dengan menggunakan unit komando," ujar Wakil Komandan Regu Damkar Tana Tidung, Membura Pasarrin kepada TribunKaltara.com, Selasa (29/4/2025).

Baca juga: Cegah Kebakaran, Damkar Nunukan Inspeksi APAR di Toko Retail, Penginapan hingga SPBU

Dalam proses evakuasi tersebut, petugas menggunakan perlengkapan yang tersedia seperti satu regent obat, tangki semprot, dan alat pelindung diri (APD).

Namun, keterbatasan anggaran membuat penanganan tak bisa maksimal.

"Sebenarnya APBD kita masih kurang, tapi kita sesuaikan saja di lokasi. Kendalanya itu tadi karena peralatan penanganan masih kurang, sehingga ada beberapa anggota kami yang disengat tawon karena kami tidak menggunakan APBD, karena APBD kami terbatas," jelas Membura.

Tim Damkar telah menyemprot sarang dengan obat regent dan masih melakukan pemantauan di lokasi untuk memastikan lebah tidak kembali.

"Tadi sudah disemprot dengan regent, mudah-mudahan tawonnya tidak kembali lagi. Ini mau ditinjau sampai sore bahkan sampai besok tetap masih dipantau," ujarnya.

Ia menyebut, proses pemindahan kali ini memakan waktu lebih lama dari biasanya karena lokasi yang tidak mendukung dan adanya genangan air.

"Untuk penanganan kayak gini tergantung dari keadaan dan lokasinya. Kalau penanganan tadi ini lumayan lama karena lokasinya kurang bagus dan banjir juga," katanya.

Selain itu, terdapat dua sarang lebah di lokasi, yang saling berkaitan.

Sarang di bawah membuat proses pengambilan lebih sulit karena gangguan bisa menyebabkan lebah dari sarang atas ikut menyerang.

"Di sini lama juga karena tadi itu ada dua sarang. Yang satu di bawahnya, jadi kalau diganggu yang bawah kan terhambur di atasnya. Itu yang membuat kami terkendala juga. Kalau misalnya hanya satu tadi, bisa langsung dimasukkan karung, jadi hanya sedikit yang berhamburan di luar kan," jelasnya.

Penanganan sempat tertunda karena keterbatasan bahan dan alat.

Halaman
12
Sumber: Tribun Kaltara
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved