Rekening Nasabah BNI di Tarakan Dibobol

BNI Tarakan Kaltara Tanggapi Kasus Hilangnya Uang Nasabah Rp575 Juta, Laporan Diteruskan ke Pusat

Pihak BNI Cabang Tarakan ikut menanggapi pemberitaan mengenai dugaan tindak penipuan dan menyebabkan hilangnya dana rekening salah satu nasabah.

Penulis: Andi Pausiah | Editor: M Purnomo Susanto
TRIBUNKALTARA.COM/ANDI PAUSIAH
Pemimpin Cabang BNI Tarakan, Ruliansyah. TRIBUNKALTARA.COM/ANDI PAUSIAH 

TRIBUNKALTARA.COM, TARAKAN - Pihak BNI Cabang Tarakan ikut menanggapi pemberitaan mengenai dugaan tindak penipuan dan menyebabkan hilangnya dana rekening salah satu nasabah bernama Sudirman. 

Dalam wawancara sore tadi, Senin (5/5/2025), Pemimpin Cabang BNI Tarakan, Ruliansyah, menyatakan bahwa pihak manajemen BNI Tarakan beberapa kali menemui langsung korban penipuan. Ia menyampaikan keprihatinan mendalam kepada nasabab tersebut. 

"Kami memastikan laporan nasabah telah diterima dan saat ini sedang ditindaklanjuti secara serius sesuai prosedur berlaku," paparnya.

Kemudian dari hasil pengecekan awal, diketahui transaksi dilakukan oleh pihak ketiga yang diduga memanfaatkan modus social engineering dengan memanipulasi psikologis korban untuk membagikan informasi yang bersifat rahasia.

Baca juga: Dua Pria di Nunukan Bobol Sarang Burung Walet, Korban Rugi Rp 99 Juta, Satu Pelaku Residivis

SAMPAIKAN DATA - Sudirman, korban  pembobolan uang sekaligus nasabah BNI Tarakan dan kehilangan Rp575 juta di aplikasi Wonder BNI saat memperlihatkan nominal angka yang terkuras.  TRIBUNKALTARA.COM/ANDI PAUSIAH
SAMPAIKAN DATA - Sudirman, korban  pembobolan uang sekaligus nasabah BNI Tarakan dan kehilangan Rp575 juta di aplikasi Wonder BNI saat memperlihatkan nominal angka yang terkuras.  TRIBUNKALTARA.COM/ANDI PAUSIAH (TRIBUNKALTARA.COM/ANDI PAUSIAH)

"Perlu kami tegaskan bahwa seluruh  sistem keamanan aplikasi digital kami memiliki pengamanan berlapis dan tidak dapat diakses pihak ketiga tanpa adanya pemberian akses langsung oleh  pemilik rekening,"  paparnya. 

Ia senantiasa mengimbau seluruh nasabah untuk tidak  memberikan informasi pribadi baik pin, kode OTP  dan data sensitif lainnya kepada  pihak manapun termasuk pihak yang mengaku sebagai pihak bank atau instansi resmi lainnya.

"Kami akan terus berkoordinasi dengan pihak terkait termasum aparat penegak hukum guna mendukung proses investigasi dan memberikan perlindungan terbaik kepada nasabah kami," jelasnya.

Ia melanjutkan lagi terkait pernyataan Iskandar mengenai transaksi melebihi batas harian yang telah ditetapkan bank, Ruliansyah mengatakan, secara prosedur, tidak mungkin batas transaksi dilanggar.

Namun pihaknya masih menunggu hasil investigasi dari kantor pusat untuk mengetahui bagaimana hal ini bisa terjadi.

"Sudah kami teruskan ke BNI Customer care dan sedang ditindaklanjuti. Untuk update responsnya itu, nanti akan kami sampaikan ke yang bersangkutan langsung," paparnya.

Ketika nanti sudah menerima analisa dari pusat tentang analisa dan verifikasi transaksi akan langsung dilaporkan kepada Iskandar.

"Jadi kita sedang menunggu hasil prosesnya," paparnya.

Kembali ditanyakan mengapa bisa terjadi pergerakan transaksi sementara dari pihak nasabah tidak melakuman transaksi melebihi batas limit harian Rp100 juta.

Dalam hal ini, BNI menjawab dugaan transaksi, yang di-hack adalah HP nasabah.

Pihaknya sedang melaporkan hal itu.

Sumber: Tribun Kaltara
Halaman 1 dari 2
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved