Berita Nasional Terkini
Utus Adik Ipar dari Solo, Jokowi Serahkan Semua Ijazah Pendidikan Asli ke Bareskrim Polri
Tidak hadir secara langsung, Jokowi tunjuk adik ipar dari Solo untuk mengantarkan semua ijazah pendidikannya yang asli kepada Bareskrim Polri.
Penulis: Maharani Devitasari | Editor: Cornel Dimas Satrio
TRIBUNKALTARA.COM - Keluarga Joko Widodo (Jokowi) mendatangi Bareskrim Polri bersama sejumlah pengacara untuk menyerahkan dokumen ijazah asli mantan presiden yang selama ini menjadi polemik di masyarakat.
Dilansir dari Tribunnews.com, orang-orang dari kubu Jokowi tiba sekitar pukul 09.30 WIB.
Adapun perwakilan keluarga yang hadir di lokasi yakni adik ipar Jokowi atau adik kandung dari Iriana Jokowi yakni Wahyudi Andrianto.
Terlihat pula ajudan Jokowi, Kompol Syarif Fitriansyah dan Yakup Hasibuan selaku perwakilan Tim Kuasa Hukum.
Adik ipar Jokowi ini dikabarkan datang langsung dari Solo, Jawa Tengah untuk memberikan ijazah Jokowi kepada penyidik.

Baca juga: Komentar Mahfud MD soal Tudingan Ijazah Palsu Jokowi: Tetap Sah Jadi Presiden, tapi Bisa Dipidana
"Agenda hari ini tuh hanya kita memenuhi permintaan dari pihak bareskrim untuk menghadirkan dan membawa sejumlah dokumen, termasuk ijazah asli dari Pak Jokowi," kata kuasa hukum Joko Widodo, Yakup Hasibuan kepada awak media.
Lebih lanjut, Yakup mengatakan ijazah yang dibawa yakni semua ijazah pendidikan mantan Walikota Solo tersebut.
"Semua (ijazah) kita bawa, tapi nanti teknisnya kita belum tahu, jadi kita tunggu lah hasilnya," tuturnya.
Yakup belum bisa berbicara terlalu banyak perihal kedatangannya hari ini apakah sekaligus pemeriksaan atau hanya sekadar menyerahkan dokumen.
"Belum tau, untuk teknisnya kita belum tau nih. Apakah nanti diperlihatkan atau bagaimana, tapi ya kita lihat. Nanti mungkin setelah turun mungkin kita bisa beritahu lebih lanjut ya," ungkapnya.
Sebagai informasi, Bareskrim Polri mulai menyelidiki aduan Tim Pembela Ulama dan Aktivis (TPUA) soal tudingan ijazah palsu Jokowi.
Direktur Tindak Pidana Umum Bareskrim Polri, Brigjen Djuhandani Rahardjo Puro mengatakan kini pihaknya sudah memeriksa puluhan saksi dalam rangka penyelidikan.
"Telah melakukan interview terhadap saksi sejumlah 26 orang," kata Djuhandani kepada wartawan, Rabu (7/5/2025).
Djuhandani mengatakan puluhan saksi yang diperiksa itu berasal dari sejumlah elemen untuk menindaklanjuti aduan soal dugaan cacat hukum ijazah S1 Jokowi.
Adapun saksi yang diperiksa yakni pengadu sebanyak 4 orang, staf Universitas Gajah Mada (UGM) sebanyak 3 orang, alumni Fakultas Kehutanan UGM sebanyak 8 orang, Dinas Perpustakaan dan Arsip Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY) sebanyak satu orang.
Lalu, pihak percetakan perdana sebanyak satu orang, staf SMA Negeri 6 Surakarta sebanyak 3 orang, alumni SMA Negeri 6 Surakarta sebanyak 4 orang.
"(Kemudian) Ditjen Pauddikdasmen Kementerian Diknas RI sebanyak satu orang, Ditjen Dikti sebanyak satu orang, KPU Pusat sebanyak satu orang dan KPU DKI Jakarta sebanyak satu orang," ungkapnya.
Baca juga: Jokowi Serahkan Barang Bukti 24 Video dalam Laporan Tudingan Ijazah Palsu ke Polda Metro Jaya
Selain itu, penyidik juga sudah memeriksa sejumlah dokumen mulai dari awal masuk menjadi mahasiswa Fakultas Kehutanan sampai lulus skripsi dan beberapa dokumen lain.
Djuhandani mengatakan pihaknya juga sudah melakukan uji laboratoris terhadap dokumen-dokumen itu.
"Telah dilakukan uji laboratoris terhadap dokumen awal masuk menjadi mahasiswa Fakultas Kehutanan UGM sampai dengan lulus ujian skripsi dengan perbandingan dokumen dari teman satu angkatan yang masuk pada tahun 1980 dan lulus tahun 1985," jelasnya.
Lebih lanjut, Djuhandani mengatakan saat ini pihaknya masih terus melakukan pendalaman atas aduan tersebut.
Jokowi Merasa Dihina dan Direndahkan karena Tudingan Ijazah Palsu
Sebelumnya, Jokowi menyebut jika ijazahnya bukanlah objek penelitian sehingga ia merasa dihina dan direndahkan lantaran rumor ini.
“Ini kan bukan objek penelitian. Ini sudah menghina saya sehina-hinanya. Sudah menuduh ijazah itu ijazah palsu. Sudah merendahkan saya serendah-rendahnya,” ujarnya saat ditemui di kediamannya Solo, Jawa Tengah, Senin (5/5/2025).
Jokowi diketahui melaporkan 5 orang ke Bareskrim Polri, pada Rabu (30/4/2025) lalu, yakni Roy Suryo, Rismon Hasiholan Sianipar, Tifauzia Tiasumma, Eggy Sudjana, dan Kurnia Tri Royani.
Ia pun menyerahkan sepenuhnya proses pada hukum yang sedang berjalan.
“Nanti bisa dibuktikan lewat proses hukum. Kita lihat proses di pengadilan seperti apa. Nanti akan menjadi pembelajaran bagi kita semua,” jelasnya.
Alih-alih mengurusi ijazah seseorang, menurutnya yang lebih penting saat ini bagaimana negara ini bisa menghadapi sejumlah masalah ekonomi global.
Masalah ini bisa dihadapi jika setiap pihak bisa bekerjasama dan tak mengurusi hal-hal kontraproduktif.
"Dan menurut saya hari ini dalam tantangan global yang sangat berat, yang diperlukan negara kita kompak, saling berangkulan, menjaga kesatuan dan persatuan, terutama elit dan seluruh masyarakat, Agar tantangan berat yang dihadapi semua negara, yang kita hadapi bisa kita selesaikan."
"Bukan hal yang mudah. Harus semua berangkulan, bersatu menghadapi tantangan global yang tidak mudah,” tuturnya.
(*)
(Tribunnews.com/Abdi Ryanda Shakti) (TribunMedan.com/Azis Husein Hasibuan)
Artikel ini telah tayang di Tribunnews.com dengan judul Jokowi Tunjuk Adik Ipar untuk Antarkan Semua Ijazahnya ke Penyidik di Bareskrim Polri, https://www.tribunnews.com/nasional/2025/05/09/jokowi-tunjuk-adik-ipar-untuk-antarkan-semua-ijazahnya-ke-penyidik-di-bareskrim-polri.
Penulis: Abdi Ryanda Shakti
Editor: Muhammad Zulfikar
Jokowi Serahkan Barang Bukti 24 Video dalam Laporan Tudingan Ijazah Palsu ke Polda Metro Jaya |
![]() |
---|
Kuasa Hukum Tunggu Titah Jokowi, Siap Laporkan 4 Orang ke Polisi Terkait Tudingan Ijazah Palsu |
![]() |
---|
Para Menteri Sowan Jokowi hingga Panggil Bos, Istana Bantah Ada Matahari Kembar di Pemerintahan |
![]() |
---|
Mulai Gerah soal Tuduhan Ijazah Palsu, Jokowi Kumpulkan Tim Kuasa Hukum, Siap Ambil Langkah Tegas |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.