Berita Nunukan Terkini

9 Kecamatan Dilanda Bencana, BPBD Nunukan Kaltara Tetapkan Status Tanggap Darurat

BPBD Nunukan, telah menetapkan status tanggap darurat di 9 kecamatan terdampak banjir dan longsor, akibat curah hujan ekstrem beberapa hari ini.

Penulis: Febrianus Felis | Editor: M Purnomo Susanto
(HO/ Arief)
BENCANA NUNUKAN - Situasi banjir di Kecamatan Sembakung, Kabupaten Nunukan, Kalimantan Utara saat ini, Jumat (23/05/2025), siang. Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Nunukan, Kalimantan Utara (Kaltara) telah menetapkan status tanggap darurat di sembilan kecamatan terdampak banjir dan longsor, akibat curah hujan ekstrem dalam beberapa hari terakhir. 

TRIBUNKALTARA.COM, NUNUKAN - Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Nunukan, Kalimantan Utara ( Kaltara) telah menetapkan status tanggap darurat di sembilan kecamatan terdampak banjir dan longsor, akibat curah hujan ekstrem dalam beberapa hari terakhir.

Hal itu disampaikan oleh Kepala BPBD Nunukan, Arief Budiman.

"Status tanggap darurat sudah ditetapkan untuk Krayan Timur, Krayan Barat, Krayan Selatan, Krayan Induk, Krayan Tengah, Lumbis, Sembakung, Sembakung Atulai, dan Sebuku," ujar Arief kepada TribunKaltara.com, Jumat (23/05/2025), sore.

Arief menyebut Kecamatan Sembakung sebagai wilayah dengan dampak terparah. Ketinggian air di beberapa titik seperti di Desa Tembelunu mencapai 1,8 meter dan dua RT di wilayah tersebut hanya bisa diakses menggunakan perahu.

Baca juga: 3 Penanganan Bencana Tim Tanggap Darurat Malinau, Dapur Umum hingga Bantuan Segera Didistribusikan

"Warga masih bertahan di rumah. Karena setiap tahun mereka mengalami banjir, sehingga warga di sana menyiapkan pungkau di dalam rumah. Biasanya, kalau air sudah menyentuh pungkau baru mereka minta evakuasi," kata Arief.

Di wilayah Krayan, longsor besar memutus akses utama di jalan lingkar Krayan yang menghubungkan Desa Long Padi dan Long Rungan. Jalan sepanjang 8 meter tidak bisa dilalui kendaraan. 

"Kami sudah laporkan ke Pemerintah Provinsi Kaltara, karena ini jalan provinsi. Harus pakai alat berat untuk normalisasi," ucap Arief.

Menurutnya, terputusnya jalan dan jembatan berpotensi menyebabkan harga kebutuhan pokok di wilayah Krayan merangkak naik.

Banjir bandang di Krayan Timur dan Barat juga menyebabkan kerusakan fasilitas umum dan menghanyutkan rumah singgah di Long Midang. 

Sawah milik warga rusak berat padahal sebagian besar sudah memasuki masa tanam.

"Untuk sawah rusak, ada bantuan dari bidang Kesra Pemerintah Kabupaten Nunukan. Nilainya bervariasi sesuai tingkat kerusakan. Sementara rumah yang rusak akibat longsor atau banjir, kita siapkan dana bantuan rehabilitasi dari Perkim, walau jumlahnya terbatas. Mungkin hanya untuk 30-an unit rumah," tutur Arief.

Baca juga: BPBD Kaltara Ungkap 8 Persen Dana Desa Wajib Dialokasikan untuk Penanggulangan Bencana

BPBD Nunukan bersama instansi terkait juga menyiapkan distribusi logistik ke wilayah terdampak, termasuk ke daerah-daerah yang kini hanya bisa diakses lewat jalur sungai atau jalan kaki.

"Jumlah kepala keluarga terdampak masih direkap oleh petugas di lapangan. Tapi kami pastikan penanganan terus berlangsung secara bertahap," ungkapnya.

Sementara itu, Pemerintah Provinsi Kaltara dikabarkan sedang memproses Surat Keputusan (SK) Tanggap Darurat untuk wilayah Krayan, mengingat sebagian besar kerusakan terjadi di jalan milik provinsi.

Penulis: Febrianus Felis

Sumber: Tribun Kaltara
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved