Berita Malinau Terkini

Simak Metode Ajar Ngatini, Guru PAUD Malinau Kaltara Sandang Tenaga Pendidik Favorit Nasional

Branding atau ciri khas dalam metode belajar bagi PAUD) dijadikan rumusan baku model pembelajaran guru dan tenaga kependidikan di Malinau, Kaltara.

Penulis: Mohamad Supri | Editor: M Purnomo Susanto
TRIBUNKALTARA.COM / MOHAMMAD SUPRI
GURU HEBAT - Guru PAUD sekaligus Kepsek TK Kasih Bunda Kabupaten Malinau, Ngatini saat ditemui di Tanjung Lapang, Malinau Barat Rabu (28/5/2025). Ngatini mendapat gelar GTK Favorit 2024 dari Kemenristekdikti 2024 lalu. (TRIBUNKALTARA.COM / MOHAMMAD SUPRI) 

TRIBUNKALTARA.COM, MALINAU - Branding atau ciri khas dalam metode belajar bagi Pendidikan Anak Usia Dini (PAUD) dijadikan rumusan baku model pembelajaran guru dan tenaga kependidikan di Malinau, Kalimantan Utara ( Kaltara ).

Kebijakan Dinas Pendidikan sejak 2024 lalu saat ini telah sedikit banyak menampakkan hasil. Salah satunya, Ngatini, Guru sekaligus Kepala Sekolah TK Kasih Bunda ini membangun ciri khas sekolahnya dengan konsep belajar dari alam.

Pada November 2024 lalu, Ngatini terpilih sebagai guru dan tenaga kependidikan atau GTK PAUD terfavorit nasional versi Kemendikbudristek pada tahun 2024 lalu.

Perempuan berusia 52 tahun ini sudah biasa berhadapan dengan anak usia dini. Sekira 37 tahun dirinya telah mengabdi sebagai Guru PAUD, sehingga pemahamannya terkait karakter anak usia dini ditempa lewat proses panjang dan jam terbang.

Baca juga: Disdik Nunukan Minta Pemerintah Samakan Tenaga Pendidik PAUD Formal dan Non Formal, Begini Alasannya

Sebagai pengajar PAUD, Ngatini berhasil membangun branding belajar konsep alam, luar-ruang (Outdoor), tepatnya sekolah alam. Anak didiknya belajar melalui alam, di luar ruangan dan alat peraga memanfaatkan bahan-bahan dari alam.

"Literasi kemudian numerasi, membaca-menghitung itu konsep yang saya bawa dari alam. Anak-anak usia dini khususnya lebih cepat ngerti dengan cara visualisasi, jadi kita manfaatkan benda yang biasa mereka temui di luar," kata Ngatini kepada TribunKaltara.com, Rabu (28/5/2025).

Ngatini bilang, konsep belajar luar ruang yang dijadikan sebagai ciri khas TK asuhannya memanfaatkan kreativitas guru.

Pola ajar dengan alat peraga lebih cepat dimengerti anak usia dini, sehingga dengan visualisasi angka dan huruf lebih cepat dikenali peserta didik.

"Jadi ciri khas kami, menggunakan media pembelajaran dari alam. Alat-alat kami gunakan dari alam. Misalnya Bougenvil (Bunga Kertas) itu bisa digunakan media belajar membaca dan berhitung anak-anak," ungkapnya.

Ilustrasinya, Guru menunjukkan pohon Asoka sebagai sampel.

Pohon hias yang banyak ditemui sebagai penghias median jalan di Malinau ini dapat dijadikan pengenalan tata cara mengeja kata A-S-O-K-A.

Karena bahan peraga yang ditampilkan sering ditemui, peserta didik lebih cepat mengingat-ingat pembelajaran.

Repetisi atau pengulangan adalah hal mutlak bagi anak usia dini mengenal literasi.

Begitupun numerasi atau angka.

Pengenalan bilangan dan lambang bilangan. 

Halaman
12
Sumber: Tribun Kaltara
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved