Berita Tarakan Terkini

Pengamat Ekonomi Nilai Teknologi Haruslah Mempermudah Pelaku Usaha, Dr Ana: Ini Udah Zamannya

Pengamat ekonomi Kaltara, Dr Ana mengungkapkan, soal pergeseran cara belanja offline ke online kembali kepada inovasi penjual offline.

Penulis: Andi Pausiah | Editor: M Purnomo Susanto
ISTIMEWA
Pengamat ekonomi di Kaltara, Dr. Ana Eka Sriningsih, yang juga saat ini menjabat Direktur Politeknik Bisnis Kaltara. FOTO ISTIMEWA 

TRIBUNKALTARA.COM, TARAKAN - Fenomena pergeseran cara belanja masyarakat dari offline ke online menjadikan salah satu sebab penjualan mengalami penurunan termasuk juga yang dialami penjual pakaian di Pasar Gusher Tarakan, Kaltara

Namun demikian, berkembangnya teknologi dan semakin majunya zaman tak bisa disalahkan.

Pengamat Ekonomi di Kaltara, Dr Ana Eka Sriningsih, yang juga saat ini menjabat Direktur Politeknik Bisnis Kaltara mengungkapkan semua kembali kepada inovasi penjual offline

Penjualan offline bisa dipadukan dengan penjualan sistem online.

Baca juga: Pengelola Pasar Gusher Tarakan Kaltara Beri Toleransi, Turunkan Harga Sewa, Upaya Perbaikan Jalan

LENGANG - Kondisi Pasar Gusher Tarakan tampak sepi pembeli. Banyak lorong sepi dan kios ditutup. TRIBUNKALTARA.COM/ANDI PAUSIAH
LENGANG - Kondisi Pasar Gusher Tarakan tampak sepi pembeli. Banyak lorong sepi dan kios ditutup. TRIBUNKALTARA.COM/ANDI PAUSIAH (TRIBUNKALTARA.COM/ANDI PAUSIAH)

Ia mengungkapan semua sebenarnya tergantung kepada penjual.

Apakah mau beralih juga berjualan online

Sehingga bermunculannya online saat ini tidak bisa disalahkan.

"Ini sudah zamannya. Gak bisa disalahkan yang online. Sekarang misalnya, digital dari sisi pemberitaan media pasti online lebih duluan dari koran. Begitu juga di Pasar Gusher, entah pengelola atau penjualnya harus bisa merambah online," papar Dr.Ana.

Karena saat ini zaman serba canggih.

Masyarakat terus berinovasi mencari cuan salah satunya live di media sosial. 

Ini bisa diaplikasikan juga para penjual.

Semua sudah menggunakan handphone yang me dukung untuk melakukan live. 

"Harus punya network banyak-banyak di market place Kaltara. Justru diuntungkan. Bisa masuk Shope Lazada Tokopedia. Harus bisa ber-network, tidak hanya menunggu orang datang," paparnya.

Ia melanjutkan lagi, memang ada sebagian customer yang masih senang melihat lokasi atau mengunjungi spot karena ada beberapa namun tidak semua.

"Testimoni menyatakan beda barang dan foto sama yang datang. Sehingga belajar dari sana maunya beli langsung atau ada juga COD. Kalau saya sarankan jangan salahkan online sudah zamannya teknologi," paparnya.

Sumber: Tribun Kaltara
Halaman 1/2
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved