Berita Tarakan Terkini

Pedagang Bendera Merah Putih di Tarakan Akui Penjulan Tahun Ini Menurun, Diduga Faktor Ekonomi

Pedagang bendera merah putih mulai bermuncuan seiring dengan mendekati HUT ke-80 Kemerdekaan RI yang akan diperingati pada 7 Agustus 2025.

Penulis: Andi Pausiah | Editor: Junisah
TRIBUNKALTARA.COM/ ANDI PAUSIAH
PENJUALAN BENDERA MENURUN- Muhammad Sahir, pedagang Bendera Merah Putih berjualan di Jalan Mulawarman Tarakan, Kalimantan Utara ngaku penjualan bendera tahun ini menurun. 

TRIBUNKALTARA.COM, TARAKAN - Mendekati HUT ke-80 Kemerdekaan RI, pedagang Bendera Merah Putih di Tarakan Kalimantan Utara mulai bermunculan. Diakui pedagang tahun ini Penjualan menurun 60 persen dibandingkan tahun lalu.

Muhammad Sahir salah satu pedagang Bendera Merah Putih mengaku, Penjualan tahun ini menrun hingga 60 persen. Ia menduga menurunnya Penjualan dikarenakan faktor ekonomi.

Pengalaman tahun 2024 lalu, ia berjualan mulai dari 1 Agustus 2024 dan pembeli sudah ramai. Namun di tahun 2025 masih sepi pembeli. "Kalau tahun ini sepi. Sekarang yang beli masih per orang masyarakat yang singgah beli. Kalau instansi tidak," ucapnya.

Untuk harga Bendera Merah Putih yang ia jual, harganya masih tetap sama seperti tahun 2024. Paling murah dijual Rp 10 ribu untuk ukuran bendera kecil dan tangkainya. Ukurang sedang dijual Rp25 ribu sampai Rp45 ribu dan paling besar  Rp95 ribu.

Baca juga: Tumbuhkan Cinta Tanah Air Jelang HUT RI, Pemkab Bulungan Bagikan 3000 Bendera Merah Putih Gratis

"Kalau umbul-umbul kami ecer Rp45 ribuan. Background tipe Garuda bisa Rp370 ribu panjang 10 meteran. Ini masih bisa nego harganya. Namanya jualan pinggir jalan pasti ada negonya. Ini bendara punya semboyan harga mati tapi masih ditawar," ungkapnya bercanda.

Saat disinggung apakah penjualan Bendera Merah Putih menurun, karena adanya  bendera One Piece beredar di media sosial, menurutnya tidak berpengaruh di Tarakan .

"Tidaklah. Di Tarakan alhamdulillah tidak pengaruh. Saat ini di Tarakan masih aman saja. Di luar Tarakan saya tidak ngerti ya. Kalau di sosial media lagi tren bendera one piece. Tapi saya pribadi tidak ngaruh. Di Tarakan ini belum ada informasi," ungkap pria asal Sulawesi ini.

Pria yang tinggal di Selumit ini mengungkapkan biasanya ia memasok satu item Bendera Merah Putih bisa 8 hingga 10 koli per orang. 

"Nah sekarang tidak sampai 8 koli. Bahkan ada stok kemarin yang dijual tahun ini karena gak laku kemarin," ucapnya,

Baca juga: Minat Pasang Bendera Merah Putih Dinilai Rendah, Pemkab Nunukan Kaltara Libatkan ASN dan Lakukan ini

Dalam berjualan Bendera Merah Putih ia tidak sendirian, melainkan ada beberapa rekannya ikut berjualan sama dengan dirinya. 

Ditanya apakah bisa balik modal dengan pendapatan yang diperoleh dari hasil penjualan bendera ini, diakuinya hanya pas-pasan. Posisinya ia hanya pengecer dan ikut bos.

"Kalau gak habis bisa dibalikin. Karena ada bos kami lagi. Saya sudah buka jualan tanggal 29 Juki 2025 kemarin. Kalau dibilang laku alhamdulillah ada lah tapi tidak banyak seperti tahun-tahun sebelumnya," ujarnya.

Meskipun pembeli Bendera Merah Putih masih tetap, ia tetap akan berjualan sampai 16 Agustus 2025 mendatang alias satu hari menjelang Hari H Kemerdekaan.

"Besoknya kita upacara. Jadi sudah digunakan. Semuanya sama H-1 sudah tidak jualan.  Tapi memang yang lain ada juga start jualan sudah dari tanggal 25 Juli malah. Kalau saya akhir Juli,"  tukasnya.

(*)

Penulis: Andi Pausiah

 

Sumber: Tribun Kaltara
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved