Pilkada Bulungan

Profil Norjannah, Aktivis Lingkungan dan Perempuan jadi Tim Perumus Debat Publik Pilkada Bulungan

Profil Norjannah, aktivis lingkungan dan perempuan jadi tim perumus Debat Publik Pilkada Bulungan.

Penulis: Amiruddin | Editor: M Purnomo Susanto
HO/Norjannah
Tim permus debat publik Pilkada Bulungan, Norjannah. (HO/Norjannah). 

TRIBUNKALTARA.COM, TANJUNG SELOR - Profil Norjannah, aktivis lingkungan dan perempuan jadi tim perumus Debat Publik Pilkada Bulungan.

Debat publik ketiga pemilihan kepala daerah ( Pilkada) Bulungan, Kalimantan Utara (Kaltara), digelar di Jakarta, Minggu (22/11/2020) sore.

Debat ketiga sekaligus debat terakhir itu, disiarkan langsung stasiun televisi swasta nasional, Metro TV.

Baca juga: Bukan Pangdam Jaya yang Perintahkan Copot Baliho Habib Rizieq, Petinggi FPI Tuding Ada Peran Jokowi

Baca juga: LIVE STREAMING Inter Milan vs Torino, Lautaro Martinez Cadangan, Tonton di beIN Sports Pukul 21.00

Baca juga: Ini Rekam Jejak Guru Besar UGM Yogyakarta Abdul Gaffar Karim, Moderator Debat Publik Pilkada Nunukan

Termasuk disiarkan media sosial resmi Facebook dan YouTube KPU Bulungan.

Dalam debat ketiga kali ini, KPU Bulungan juga menyampaikan tim perumus debat publik.

Tim perumus terdiri dari akademisi, budayawan, aktivis, dan pemerintah daerah.

Tim perumus itulah yang menyusun daftar pertanyaan, serta membantu menyukseskan tiga kali debat publik Pilkada Bulungan.

Salah seorang tim perumus yang terlibat dalam debat publik Pilkada Bulungan, yakni Norjannah.

Jebolan Fakultas Sosial dan Politik Universitas Kaltara itu, merupakan satu-satunya perempuan yang terlibat dalam tim perumus debat Pilkada Bulungan.

"Ini merupakan pertama kalinya saya terlibat sebagai tim perumus debat pilkada. Kalau dihitung pengalaman, saya kalah jauh jika dibanding profesor lainnya, yang juga masuk tim perumus," kata Norjannah, kepada TribunKaltara.com, Minggu (22/11/2020) malam.

Norjannah mengetahui dirinya ditunjuk selaku tim perumus, dari Ketua KPU Bulungan, Lili Suryani, sebelum debat publik pertama yang lalu.

Awalnya ia mengaku sempat pesimis, karena berada dalam tim perumus yang rerata telah berpengalaman.

"Namun saya menganggap ini kesempatan besar, sekaligus bagian proses dan tantangan untuk ikut serta dalam ruang pengembangan dan pembangunan di daerah," tambahnya.

Meskipun sempat pesimis, mantan Ketua Komisariat HMI Tanjung Selor itu juga merasa bangga.

Apalagi bekerja dalam tim, dengan usia yang lebih muda dibanding tim perumus lainnya.

Sumber: Tribun Kaltara
Halaman 1/3
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved