Pesan Gembong Narkoba Freddy kepada Anak Jelang Eksekusi Mati, Ajak Salat hingga tak Boleh Menangis

Editor: Sumarsono
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Terpidana mati kasus narkoba Freddy Budiman (38) tengah difoto oleh warga saat menghadiri rilis pengungkapan kasusnya pada 2015 lalu. Dia masih mengendalikan peredaran narkoba dari dalam lapas.

Waktu itu papa masih enggak mau, (Freddy bilang) "Saya minta sampai salat isya", dibolehin (oleh petugas)," ujar Fikri.

Saat salat isya berjemaah dengan sang anak, Freddy seperti biasa bertindak sebagai imam.

Selesai salat, Freddy sempat berdoa dan menyampaikan keinginannya kepada Tuhan. 

"Salat isya dipimpin sama dia (Freddy), sehabis salat dia mimpin doa, apa yang menjadi keinginan dia. Setelah salat, aku peluk papa dan nangis," lanjut Fikri.

Freddy pun menyampaikan pesan terakhirnya sebagai seorang ayah kepada Fikri.

Dia berpesan kepada Fikri untuk menjaga adik-adiknya dan terus berjuang untuk menjadi orang yang sukses.

"Papa pegang pipi aku dua-duanya, papa bilang, "Papa pergi ya, tolong jaga adik-adiknya. Kamu bisa jadi orang yang sukses, karena papa tahu kamu orang yang kuat.

Ingat pesan papa, setelah keluar dari sini, enggak ada kesedihan lagi"," ujar Fikri.

Freddy kemudian dieksekusi mati pada 29 Juli 2016 sekitar pukul 20.00 WIB.

Dia berpesan untuk memberikan pakaian yang dikenakannya saat eksekusi mati kepada Fikri. Dia kemudian dimakamkan di Surabaya, Jawa Timur. (*)

Tentang Gembong Narkoba Freddy Budiman

Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "Kesaksian Anak Freddy Budiman Jelang Eksekusi Mati Sang Ayah, Minta Shalat Isya Berjemaah hingga Tidak Boleh Menangis"

Berita Terkini