TRIBUNKALTARA.COM, TARAKAN – Memanfaatkan kedatangan TPID yang melakukan sidak di Pasar Gusher, sejumlah pedagang daging sapi lokal mempertanyakan kondisi stok daging sapi yang dinilai terbatas dan menyebabkan harga mengalami kenaikan.
Pantauan awak media, salah seorang pedagang daging sapi tampak tak sabar menunggu jawaban dari tim lantaran kondisi stok sapi lokal yang saat ini belum ada masuk sementara, ada daging sapi beku didatangkan padahal sempat dilarang pemerintah.
Menanggapi hal ini, Kepala Dinas Ketahanan Pangan, Pertanian dan Peternakan Kota Tarakan, Elang Buana menjelaskan kondisi yang terjadi saat ini karena masih adanya daging alana asal Tawau diduga masuk illegal ke Tarakan.
Baca juga: BREAKING NEWS Harga Daging Lokal Tembus Rp 150 Ribu per Kg, Walikota dan TPID Tarakan Sidak Pasar
“Sementara beliau-beliau, mereka yang jualan daging sempat dilarang, sekarang kok banyak.
Namun bagaimana, kondisi saat ini daging sapi belum banyak yang didatangkan untu sapi hidup,” urai Elang Buana..
Setelah lebaran baru sapi hidup yang didatangkan sekitar 265 ekor dan itu sudah melewati momen lebaran.
Ia melihat sendiri berdasarkan pantauannya, sejumlah pedagang sapi lokal beralih menjual ayam lantaran tak ada stok daging sapi lokal.
Elang Buana melanjutkan, memang untuk saat ini stok di peternak lokal terkadang menunggu momen lebaran Idul Adha baru didatangkan stok banyak.
Meski di momen Hari Raya Idul Fitri juga ada.
“Saya lihat ada dua lokasi yang memotong. Kalau harganya saya pantau ada yang tembus Rp 165 ribu yang baru dipotong dan sudah masuk freezer Rp 145 ribu daging lokal,” urainya.
Baca juga: Harga Bahan Pokok di Tana Tidung Naik Rp10 Ribu, Jelang Hari Raya Idul Fitri 1444 Hijriah
Sementara daging asal New Zealand seharga Rp 110 ribu dan daging Allana asal India seharga Rp 80 ribu dan untuk rending Rp 110 ribu.
Ia menegaskan kondisi yang dipersoalan pedagang daging sapi di pasar pagi tadi yakni, keberadaan daging beku yang ikut dijual di pasar.
“Beliau-beliau penjual daging sapi lokal. Cuma tidak dapat daging stoknya tidak ada, dan masuk Allana, jadi mereka bertanya kenapa buka tutup, kenapa dilarang semua.
Tapi perlu diketahui, itu yang datang illegal ada juga untuk Allana,” ujar Elang Buana.
Namun lanjutnya ada juga daging beku resmi yang didatangkan dari luar oleh Pangan Nusantara Jaya, salah satu distributor daging beku di Tarakan mendatangkan dari Australia, daging New Zealand.
“Itu mereka datangkan resmi. Nah dari distributor jual ke pasar, ada juga jual ke pedagang, ada yang mengambil mereka.
Kemudian yang dari impor daging dari Bulog belum datang, ada alami kendala dan kedatangannya mungkin setelah lebaran,” urainya.
Elang Buana melanjutkan sehingga ada beberapa faktor yang bersamaan menyebabkan kondisi para pedagang daging lokal mengeluh.
Selama ini daging lokal digemukkan di Tarakan dan didatangkan dari Gorontalo. Saat ini sudah bisa didatangkan namun ekstra ketat.
“Kemarin ada datang 195 ekor dan ada 35 ekor, ini 265 ekor nanti datang setelah lebaran.
Alasannya lambat dan habis lebaran baru datang karena mengurus kedatangan ini harus ada analisa risiko dari sisi penyakit.
Kami yakinkan tim bahwa dari Gorontalo belum pernah kejadian terkena Penyakit Mulut dan Kuku (PMK),” terangnya.
Tarakan sendiri masuk zona hijau bebas PMK. Sehingga harus dianalisis, jika tidak dikirim kemungkinan, sapi betina di Tarakan akan habis dipotong.
“Kemungkinan lainnya yang kedua, sapi dari Kaltim masuk padahal di sana adalah zona merah PMK.
Dan jika tidak dikirim kondisinya penjual teriak-teriak seperti tadi. Kambing juga sudah banyak tutup di pasar hewan. Termasuk kalau mau akikah tidak ada,” urainya.
Baca juga: Harga Minyakita di Tana Tidung Dijual tak Sesuai HET, Bupati Ibrahim: Muingkin dari Distributornya
Sehingga ia berharap pedagang sapi harus memaklumi karena sebelum dimasukkan ke Tarakan harus terjamin sudah dilakukan vaksinasi PMK dan bebas penyakit dibuktikan dengan PCR.
Sehingga lanjutnya, solusinya sementara saat ini menurutnya pilihan ada di pedagang sapi lokal.
“Mengambil ke distributor jual daging beku yang didatangkan resmi dari Pangan Nusantara Jaya misalnya, tidak apa-apa, tidak ada masalah.
Kemarin saya rekomendasikan Pangan Nusantara Jaya datangkan.
Sistemnya kan di sana ada pelanggan, waktu pasar murah kemarin ambil di distributor juga,” tukas Elang Buana,
(*)
Penulis: Andi Pausiah