BREAKING NEWS Harga Daging Lokal Tembus Rp 150 Ribu per Kg, Walikota dan TPID Tarakan Sidak Pasar

TRIBUNKALTARA.COM, TARAKAN – Kegiatan inspeksi mendadak atau sidak pasar dilaksanakan Walikota Tarakan, Khairul bersama TPID menyasar Pasar Gusher, Selasa (18/4/2023) sekitar pukul 09.00 WITA.

Kegiatan sidak sekaligus memantau harga di pasaran dalam rangka mengantisipasi terjadinya lonjakan harga yang signifikan dan kerap terjadi jelang lebaran termasuk hari besar keagamaan lainnya.

Usai kegiatan sidak, Walilkota Tarakan, Khairul kepada awak media menjelaskan sejauh ini pengamatan secara umum pertama mengenai harga dilihat hampir stabil hari ini atau H-4 Hari Raya Idul Fitri 1444 Hijriah.

Baca juga: Sidak Pasar dan Gelar Pasar Murah Jelang Nataru di Tarakan, Konsisten Jaga Inflasi Tetap Rendah

“Memang ada sedikit naik tapi ada juga yang turun. Ini lebih kepada seperti biasa faktor psikologis menjelang hari besar keagamaan nasional, ada kecenderungan demand masyarakat meningkat walaupun stok cukup, bawang merah, bawang putih, Lombok, telur, tomat, ayam dan ikan,” urai Khairul.

Bahkan ada beberapa yang turun seperti ikan layang turun dari hari sebelumnya. Ia berharap harga terus turun menjelang hari raya. “Diperkirakan dua hari ini Lombok contohnya akan turun karena akan banyak datang dari luar itu juga informasi dari pedagang. Saya kira mudahan harga-harag persiapan Idul Fitri semua bisa terkendali seperti saat ini, dan stok cukup,” ujarnya.

Khairul meminta masyarakat untuk tidak perlu khawatir dan panik buying. Diimbau unyuk mrmbrli secukupnya saja karena setiap hari juga bisa berbelanja.

Baca juga: Harga Minyakita di Tana Tidung Dijual tak Sesuai HET, Bupati Ibrahim: Muingkin dari Distributornya

Dari pantauan pagi sampai siang tadi, yang cukup naik adalah daging lokal. Karena daging lokal, ada melalui proses Karantina sehingga stok di Tarakan agak sedikit kurang. Terpantau harganya ada yang menjual Rp 140 ribu dan Rp 145 ribu bahkan ada yang menjual Rp 150 ribu per kg.

“Tapi diimbangi dengan adanya alternative daging sapi dari New Zealand dan daging Allana cukup banyak. Harganya jauh, tapi masyarakat lebih senang pakai daging lokal,” ujarnya.

Beberapa hari ke depan jika ada stok daging lokal masuk menurutnya bisa menutupi kebutuhan masyarakat. “Kalau daging beku dari New Zealand saya kira stok cukup, harga juga lebih murah,” tukasnya.

Kegiatan pemantauan pagi tadi dilakukan bersama seluruh anggota TPID di dalamnya ada KPwBI Kaltara, Bulog, Disnaktan, Dinas Perikanan, DKUKMP, dan berbagai instansi lainnya. Kegiatan selesai sekitar pukul 10.00 WITA pagi tadi.

(*)

Penulis: Andi Pausiah