Berita Nunukan Terkini

100 Pekebun Ikuti Pelatihan Kelembagaan Sawit di Nunukan: Menuju Organisasi Petani yang Tangguh

Pelatihan Pengembangan Kelembagaan dan Usaha Sawit digelar di Nunukan, untuk meningkatkan kualitas teknis, manajerial, kewirausahaan petani

TribunKaltara.com/Febrianus Felis
PELATIHAN KELEMBAGAAN PETANI - Pelatihan Pengembangan Kelembagaan dan Usaha Angkatan I, II, dan III Tahun 2025 yang resmi dibuka di Kabupaten Nunukan, Selasa (09/09/2025), pagi. (TribunKaltara.com/Febrianus Felis) 

TRIBUNKALTARA.COM, NUNUKAN - Upaya memperkuat kelembagaan petani sawit di Kalimantan Utara (Kaltara) terus digencarkan. Hal ini terlihat dari digelarnya Pelatihan Pengembangan Kelembagaan dan Usaha Angkatan I, II, dan III Tahun 2025 yang resmi dibuka di Kabupaten Nunukan, Selasa (09/09/2025), pagi.

Kegiatan yang  berlangsung mulai 8-18 September 2025 tersebut merupakan bagian dari Program Pengembangan Sumber Daya Manusia Perkebunan Kelapa Sawit (SDM PKS) dari Badan Pengelola Dana Perkebunan (BPDP) tahun 2025 bekerja sama dengan Kementerian Pertanian melalui Balai Besar Pelatihan Manajemen dan Kepemimpinan Pertanian (BBPMKP).

Kepala Bidang Perkebunan Dinas Pertanian dan Ketahanan Pangan Provinsi Kaltara, Mohtari, menjelaskan bahwa pelatihan ini dirancang untuk meningkatkan kapasitas para pengelola kelembagaan petani sawit di daerah, mulai dari keterampilan teknis, manajerial, hingga kewirausahaan.

"Dalam dunia yang terus berkembang, industri kelapa sawit menghadapi tantangan yang semakin kompleks. Bukan hanya dari sisi produktivitas dan keberlanjutan, tetapi juga dari sisi tata kelola organisasi petani. Kita tidak bisa menutup mata bahwa masih banyak kelembagaan petani yang belum berjalan semestinya, bahkan ada yang mati suri. Di sinilah pelatihan seperti ini sangat penting," kata Mohtari kepada TribunKaltara.com.

Pelatihan Kelembagaan Sawit di Nunukan 090925_1
PELATIHAN KELEMBAGAAN PETANI - Pelatihan Pengembangan Kelembagaan dan Usaha Angkatan I, II, dan III Tahun 2025 yang resmi dibuka di Kabupaten Nunukan, Selasa (09/09/2025), pagi. (TribunKaltara.com/Febrianus Felis)

Ia menambahkan, melalui pelatihan ini peserta akan dibekali dengan pengetahuan mulai dari cara membentuk kelompok tani, menyusun AD/ART, menyusun rencana kerja, memahami sistem koperasi, hingga mengelola keuangan dan membangun jejaring usaha.

"Harapannya, setelah mengikuti pelatihan, para peserta yang merupakan pengelola koperasi dapat mengimplementasikan ilmu yang diperoleh. Sehingga ke depan semakin banyak kelembagaan petani sawit yang berkembang dan berdaya saing," ucap Mohtari.

Mohtari juga menekankan Kaltara memiliki potensi besar di sektor perkebunan sawit

Selain sebagai penyumbang devisa negara, perkebunan sawit juga dapat dikembangkan dengan pola integrasi bersama tanaman pangan seperti padi gogo, jagung, maupun hortikultura

"Kelembagaan ekonomi petani harus kuat, sebab tanpa itu pengembangan potensi sawit tidak akan optimal. Jangan sampai kelembagaan petani mati suri," ujarnya.

Sementara itu, Sekretaris Dinas Ketahanan Pangan dan Pertanian Kabupaten Nunukan, Darius, yang membuka acara secara resmi, menyampaikan apresiasi kepada seluruh peserta yang hadir dari berbagai kecamatan.

"Peserta pelatihan ini berasal dari Kecamatan Nunukan, Nunukan Selatan, Sebatik Timur, Sebatik Tengah, Tulin Onsoi, dan Lumbis. Total ada 100 orang pekebun, ketua kelompok tani, gabungan kelompok tani, koperasi, serta PPL yang mengikuti kegiatan ini," tutur Darius.

Darius turut menyinggung perjalanan program peremajaan sawit di Nunukan. Menurutnya, program Peremajaan Sawit Rakyat (PSR) secara nasional dimulai sejak 2016, sementara di Kabupaten Nunukan baru berjalan sejak 2018. 

"Rekomendasi teknis baru terbit pada 2019 dan 2020. Untuk sarana prasarana perkebunan, pengusulan sudah dilakukan sejak 2022, namun sampai sekarang belum ada rekomtek yang keluar," ungkapnya.

Pelatihan Kelembagaan Sawit di Nunukan 090925_2
PELATIHAN KELEMBAGAAN PETANI - Pelatihan Pengembangan Kelembagaan dan Usaha Angkatan I, II, dan III Tahun 2025 yang resmi dibuka di Kabupaten Nunukan, Selasa (09/09/2025), pagi. (TribunKaltara.com/Febrianus Felis)

Darius menyebut pengembangan SDM perkebunan sawit di Nunukan baru dimulai pada 2023, disusul pelatihan budidaya pada 2025, dan kini pelatihan kelembagaan yang dilaksanakan BBPMKP. Bahkan, program beasiswa bagi anak pekebun juga sudah ada sejak 2023.

"Sayangnya, beasiswa ini masih sepi peminat. Padahal ini kesempatan besar bagi anak-anak pekebun untuk melanjutkan pendidikan di bidang perkebunan. Harapan kami, ke depan minat peserta didik bisa meningkat," imbuhnya.

Darius menegaskan, pengembangan SDM sawit sangat penting agar petani tidak hanya terampil dalam budidaya, tetapi juga memiliki kemam… manajerial, organisasi, hingga kewirausahaan. 

"Saya harapkan para pekebun dan PPL yang hadir dapat mengikuti pelatihan dengan sungguh-sungguh, dan ilmu yang diperoleh bisa ditularkan kepada pekebun lain di tempatnya masing-masing," pungkasnya.

Kegiatan pelatihan ini akan berlangsung dalam beberapa angkatan dengan melibatkan sejumlah narasumber, baik dari pemerintah provinsi, kabupaten, asosiasi petani sawit, hingga praktisi koperasi, yang berbagi pengalaman dalam membangun kelembagaan sawit yang kuat dan berkelanjutan.

(adv)

Penulis: Febrianus Felis

Sumber: Tribun Kaltara
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved