Berita Bulungan Terkini

Antisipasi Lonjakan Harga Beras, Bupati Bulungan Tekankan Pengawasan Distribusi dan Ketersediaan

Harga beras naik, langkah antisipasi disiapkan Pemkab Bulungan dengan pengawasan distribusi dan ketersediaan stok.

Penulis: Edy Nugroho | Editor: Cornel Dimas Satrio
TribunKaltara.com/Edy Nugroho
ANTISIPASI KENAIKAN - Beras asal luar Bulungan yang banyak dijual di Pasar Induk Tanjung Selor. Bupati Bulungan, Syarwani menyiapkan langkah antisipasi pengawasan distribusi beras dan ketersediaan stok, Senin (18/8/2025). (TribunKaltara.com/Edy Nugroho) 

TRIBUNKALTARA.COM, TANJUNG SELOR – Harga beras di sejumlah daerah di Tanah Air mengalami kenaikan signifikan.

Langkah antisipasi pun dilakukan oleh Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Bulungan, Kalimantan Utara (Kaltara).

Apalagi, pasokan beras di Bulungan rata-rata dari luar daerah, Seperti dari Sulawesi maupun Jawa.

Bupati Bulungan Syarwani mengatakan, dirinya telah menugaskan Dinas Pertanian (Disperta), Dinas Koperasi, Usaha Kecil dan Menengah, Perindustrian dan Perdagangan (DKUKMPP) serta Dinas Ketahanan Pangan (DKP) Bulungan untuk melakukan pemantauan harga dan ketersediaan stok beras

Pemantauan dilakukan bersama Badan Pusat Statistik (BPS) Bulungan.

"Yang paling utama memastikan ketersediaan stok beras," kata Syarwani kepada wartawan, Senin (18/08/2025).

Saat ini, kata Syarwani, pemenuhan beras di Bulungan belum sepenuhnya bisa disuplai dari petani lokal.

"Sampai sekarang masih ada beberapa produk beras yang didatangkan dari luar wilayah Bulungan," ungkapnya.

Baca juga: Pangan Murah Polda Kaltara dan Bulog, Warga Tanjung Selor Dapat Beras Harga Terjangkau

Karena itu, pemantauan distribusi menjadi prioritas utama untuk pengendalian harga.

"Stok harus dipastikan tersedia. Sehingga tidak terjadi kekosongan yang berdampak pada kenaikan harga di pasaran," kata Syarwani.

Syarwani mengatakan, hingga kini dirinya belum menerima laporan resmi mengenai kenaikan harga beras di pasaran Bulungan.

Namun ia menekankan, langkah antisipasi harus dilakukan sejak dini. 

"Penting untuk memastikan stabilitas harga dan ketersediaan beras bagi masyarakat," pungkasnya.

Sebelumnya, Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat harga beras masih tinggi di 191 kabupaten/kota di Indonesia pada awal Agustus 2025. 

Kenaikan terjadi di seluruh zona, dengan sejumlah daerah mencatat harga jauh di atas harga eceran tertinggi (HET).

Halaman
12
Sumber: Tribun Kaltara
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved