Berita Tarakan Terkini

Tunaikan Janji Politik, Insentif Ketua RT, PWRI dan Guru Ngaji di Tarakan Naik, Harap Dukung Program

Janji politik Wali Kota Tarakan, dr. H. Khairul dan Wakil Wali Kota Tarakan, Ibnu Saud Is telah ditunaikan. Mulai tahun ini insentif akan naik.

Penulis: Andi Pausiah | Editor: M Purnomo Susanto
 HUMAS PEMKOT TARAKAN
SIMBOLIS - Wali Kota Tarakan, dr H Khairul menyerahkan secara simbolis kenaikan insentif bagi kader dasawisma, posyandu, ketua RT, guru mengaji dan guru sekolah minggu di Gedung TACC Tarakan pada 1 September 2025. 

TRIBUNKALTARA.COM, TARAKAN – Janji politik Wali Kota Tarakan, dr H Khairul dan Wakil Wali Kota Tarakan, Ibnu Saud Is telah ditunaikan. Mulai tahun ini insentif bagi PWRI, Ketua RT, Kader Posyandu, Kader Dasawisma, Guru Ngaji, dan Guru Sekolah Minggu resmi dinaikkan. 

Total sebanyak 1.511 orang akan menerima kenaikan insentif yang mulai berlaku pada Oktober 2025. Wali Kota Tarakan, dr H Khairul mengatakan bahwa kenaikan tersebut jangan hanya dilihat dari besaran nilainya, tetapi wujud komitmen dalam memenuhi janji kepada masyarakat

Ia menambahkan, meski APBD Tarakan merupakan yang terkecil di Kalimantan Utara, pemerintah daerah tetap berusaha untuk menaikkan insentif sebagai bentuk perhatian dan dukungan. 

Wali Kota Tarakan juga meminta agar para penerima insentif dapat membantu memaksimalkan pelaksanaan program-program pemerintah mulai dari tingkat paling bawah. 

Baca juga: RPPLH Malinau Atur Rencana Insentif Usaha Ramah Lingkungan, Dijadwalkan Rampung Akhir Tahun 2025

“Untuk mengatasi hambatan dan tantangan pembangunan, dibutuhkan sinergi dari seluruh elemen masyarakat,” tegasnya. 

Lebih lanjut dikatakan Wali Kota Tarakan, dr H Khairul, kenaikan insentif sendiri memang sedikit nilainya. Ia berharap jangan melihat dari nilainya namun ini upaya dilakuakn sebagai  komitmen janji kampanye dulu.

“Saya berjanji sama Pak Wakil pada waktu itu akan naikkan insentif PWRI, pensiunan, kader dan lainnya. Harapannya bisa naik besar tapi saat saya terpilih kemarin, ternyata APBD kita jauh turun,” bebernya.

APBD menurun tak tanggung-tanggung hampir Rp 200 miliar.

Dibandingkan di tahun 2024.

Di akhir menjabat posisi APBD bertahan di angka Rp1,3 triliun. 

“Begitu saya masuk tinggal  Rp 1,1 triliun. Kalau dilihat Rp1,3 triliun itu terkecil dibanding kabupaten se-Kaltara. Apalagi dibandingkan daerah di Kaltim. Dari yang kecil ini kami coba berbagi diupayakan ada kenaikan insentif,” ungkapnya.

Diharapkan dengan kenaikan yang nilainya tidak begitu besar bisa meningkatkan semangat ketua RT, kader Posyandu, dasawisma, guru mengaji, sekolah minggu membantu Pemkot Tarakan dalam bentuk mendukung semua program pemerintah. 

Ia juga menegaskan bahwa baru di periode ini bisa direalisasikan karena kemarin pada saat ia masuk dengan wakil wali kota, APBD murni sudah diketok.

Sehingga untuk insentif baru bisa dinaikkan di APBD Perubahan.

Adapun untuk tambahan kenaikan sekitar Rp200 ribu. Ia melanjutkan diharapkan misalnya Ketua RT yang menerima kenaikan insentif, mendukung pemerintah.

Halaman
12
Sumber: Tribun Kaltara
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved