Berita Tarakan Terkini

DLH Tarakan Kaltara Sebut Terbatas Sarpras, Sementara Kembali Buka Tempat Pembuangan Akhir Hake Babu

DLH Tarakan menyebutkan di akhir periode pertama kepemimpinan Wali Kota Tarakan, TPS Juata Kerikil telah diresmikan.

Penulis: Andi Pausiah | Editor: M Purnomo Susanto
TRIBUNKALTARA.COM/ANDI PAUSIAH
DIBUKA KEMBALI - Penampakan TPA Hake Babu Tarakan sempat ditutup kembali dibuka. TPA Hake babu saat ini sudah overload. Ke depan perlahan semua sampah akan dibuang ke TPA Juata Kerikil. TRIBUNKALTARA.COM/ANDI PAUSIAH 

TRIBUNKALTARA.COM, TARAKAN - Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Kota Tarakan, Kaltara menjawab video yang sempat beredar berisi keluhan petugas pengangkut sampah yang hendak membuang ke TPA Hake Babu namun ditutup dan akibatnya hanya bisa menumpuk di titik TPS3R.

Dalam video berdurasi singkat, petugas pengangkut sampah menyebutkan bahwa pembuangan sampah di TPS Juata Kerikil telah dibuka namun untuk ke lokasi sangat jauh dan menunggu mobil truk dari petugas DLH.

Dikatakan Andry Rawung, Kepala DLH Tarakan, sebenarnya sejak di akhir periode pertama kepemimpinan Wali Kota Tarakan, TPS Juata Kerikil telah diresmikan.

Hanya saja dari sisi pengangkutan belum siap. Pihaknya perlahan mencoba semu sampah hasil pilahan di TPS3R akan dibuang ke TPA Juata Kerikil. 

Baca juga: ReplastApp dan Buku Bank Sampah, Langkah Nyata PLN Dorong Pendidikan Hijau di Sekolah

Untuk TPA Hake Babu lanjutnya saat ini sudah overload sehingga perlahan semua KSM di TPS3R diarahkab ke TPA  Juata Kerikil.

Hanya saja selama ini alurnya KSM di TPS3R lebih banyak membuang langsung ke TPA Hake Babu.

"Dengan kami arahkan ke Juata Kerikil mungkin ada yang keberatan dan semua berharap diangkut oleh truk-truk dari DLH. Ya ini menjadi satu permasalahan di kami juga, ya karena ritase juga dari jumlah kendaraan dan lain sebagainya, ya ini sudah kami verifikasi," beber Andry Rawung.

Ia melanjutkan lagi, untuk TPA Hake Babu pekan kemarin sudah perlahan kembali diterima yang membuang langsung, tapi bukannya skala besar.

"Itu sudah kita menerima untuk menghindari teman-teman yang di TPS 3R yang membuang langsung, terutama di Karang Anyar, Karang Anyar Pantai, dan Karang Harapan. Dulu kan ada beberapa KSM yang membuang langsung ke TPA Hake Babu, namun ke Juwata Kerikil ini dengan kemampuan kendaraan mereka dan lain sebagainya, ya ini menjadi terhambat dengan sebagainya," jelasnya.

Ia mengakui, pihak DLH belum siap operasionalkan pengangkutan dari TPS3R ke Juata Kerikil karena terkendala durasi waktu. 

Selain itu ia juga membeberkan akses jalan ke Juata Kerikil masih belum mumpuni.

Saat ini dari PU yang mengerjakan proses perbaikan menuju lokasi.
 
Ia melanjutkan selama ini, KSM atau Kelompok Swasya Masyarakat (KSM) mengelola TPS 3R.

Selama ini mereka yang mengatur pengaturan untuk mengambil sampah warga. 

"Khususnya di Karang Anyar, di area Karang Anyar Pantai dan di area Karang Harapan, ini kan ketika masih operasional penuh di TPA Hake Babu, banyak yang membuang secara langsung. Dengan kami menutup ini, jadi mereka semua berharap di transfer depot tadi ataupun di TPS 3R untuk angkut ke TPA Juata Kerikil," ujarnya.

Dan lanjutnya, pihaknya masih akan mencoba mengatur untuk truk pengangkutan dimana sebelumnya hanya satu kali pengakutan, nanti akan ditambah lagi.

"Yang dua kali ada menjadi tiga kali, bahkan di waktu tertentu ada minta penambahan.
Dan juga terbatas dari armada kami, dan juga untuk ya ini coba kami atur, tapi untuk saat ini, TPA  Hake Babu ini kita operasionalkan dulu untuk mengindarii penumpukan," jelasnya.

Ia melanjutkan lagi  alur pembuangan sampah seharusnya semua ke TPA Juata Kerikil.

"Dan itu seyogyanya kami (DLH) yang mengangkut semua. Sampah masyarakat rumah tangga yang menjemput tetap KSM, nanti dari transfer depo ataupun dari TPS 3R, kami mengangkutnya ke TPA Juata Kerikil," jelasnya. 

Ia menambahkan lagi, setiap TPS3R ada truk hanya saja volumenya melebihi.

Karena ada yang mandiri dan bahkan ada beberapa pengangkutan juga yang tidak gabung di KSM. 

"Mungkin dari RT langsung buang ke TPA. Hal seperti ini yang tidak bergabung di TPS 3R, ini yang menambah volume sampah kami, ini yang kita coba atasi," jelasnya. 

Baca juga: Biohero, Mahasiswa Universitas Brawijaya Kembangkan Aplikasi Kita.Hijau, Revolusi Pengelolaan Sampah

Untuk penambahan armada tetap  terus diusulkan di anggaran perubahan.

Namun yang ingin dilakuman juga bagaimana TPS3R dikelola bisa mengurangi sampah dan tidak semua dibawa ke TPA.

"TPS3R kita ada 17," tukasnya.

(*)

Penulis: Andi Pausiah

 

Sumber: Tribun Kaltara
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved