Berita Malinau Terkini
Bawakan Tembang Suku Tidung di Puncak Irau Malinau, Aransemen Iwan Fals Beri Nafas Baru Lagu Bebilin
Malam penutupan Irau Malinau ke-11 berlangsung meriah dengan kolaborasi musik lintas budaya dengan perpaduan musisi legendaris dan kesenian lokal.
Penulis: Mohamad Supri | Editor: M Purnomo Susanto
TRIBUNKALTARA.COM, MALINAU – Malam penutupan Irau Malinau ke-11 berlangsung meriah dengan kolaborasi musik lintas budaya dengan perpaduan musisi legendaris dan kesenian lokal.
Bebilin, tembang tradisional Suku Tidung, dibawakan dengan aransemen khas iwan fals, menciptakan suasana haru sekaligus kebanggaan pada Sabtu (26/10/2025) malam.
Perpaduan lagu tradisional Kalimantan dan sentuhan gitar akustik iwan fals menghadirkan nuansa baru pada lagu yang sarat makna tersebut.
Penampilan ini menjadi salah satu momen paling berkesan sepanjang perayaan HUT ke-26 Kabupaten Malinau.
Baca juga: iwan fals Siap Bawakan 20 Lagu Spesial Malam Puncak Irau, Satu Ciptaan Untuk Malinau Kaltara
Lagu Bebilin seringkali dilagukan masyarakat Tidung di Malinau. Lagu ini akrab di telinga warga lokal. Di Malinau, lagu tradisional ini dipopulerkan Edy Marwan (Alm), Ketua Lembaga Adat Besar Tidung yang tutup usia Juli 2025 lalu.
Tembang tradisional yang dinyanyikan dengan bahasa Ibu Masyarakat Tidung ini berisi petuah dan nasehat hidup.
Malam penutupan, iwan fals memberi nafas lagu daerah ini dengan aransemen khas. Bagi Musisi legendaris tersebut, suatu kehormatan dapat diundang tampil di penutupan.
"Suatu kehormatan bagi saya tampil di acara penutupan Irau Malinau ke-11. Kesempatan ini saya juga akan menyanyikan lagu daerah, Bebilin," ujar iwan fals saat manggung di Penutupan Irau Malinau.
Lagu Bebilin aransemen iwan fals memadukan genre musik modern dengan paduan khas lirik lagu tradisional Bahasa Tidung.
iwan fals menyebut aransemen ini sebagai bentuk penghormatan terhadap warisan musik lokal yang hidup di tengah masyarakat Kalimantan.
Lagu ini sebelumnya dikenal luas di kalangan masyarakat pesisir Kalimantan Utara sebagai simbol kasih dan kerinduan.
Baca juga: Irau Malinau Berpotensi Masuk List 110 Karisma Event Nusantara. Begini Penjelasannya
Namun malam itu, “Bebilin” tampil dalam warna baru yang memadukan nuansa folk Indonesia dan napas tradisi.
Penampilan tersebut juga menjadi simbol kebersamaan lintas suku yang menjadi ruh dari perayaan Irau.
Kolaborasi antara musisi nasional dan seniman daerah mendapat apresiasi hangat dari penonton.
(*)
Penulis: Mohammad Supri
| Pemkab Malinau KaltaraSeriusi Tawaran Kemenpar RI, Format Festival Budaya Tahunan Akan Dikonsep |
|
|---|
| 20 Hari Irau Malinau Kaltara Catat Perputaran Uang Rp107,8 Miliar, Naik 140 Persen dari 2023 |
|
|---|
| Malinau Kaltara Genap Berusia 26 Tahun, Senjakala Batubara dan Optimisme Sumber Ekonomi Baru |
|
|---|
| Rocky Gerung hingga Lintas Generasi Hadiri Sidang Paripurna Istimewa HUT ke-26 Kabupaten Malinau |
|
|---|
| Iwan Fals Siap Bawakan 20 Lagu Spesial Malam Puncak Irau, Satu Ciptaan Untuk Malinau Kaltara |
|
|---|

Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.