Jaga Stabilitas Perbatasan, Imigrasi Nunukan Kaltara Dorong Kolaborasi Erat dengan Aparat Malaysia

TRIBUNKALTRA.COM, NUNUKAN - Kantor Imigrasi Kelas II TPI Nunukan, Kalimantan Utara (Kaltara) terus memperkuat koordinasi dan sinergi antar aparat di wilayah perbatasan RI-Malaysia.

Seusai melakukan kunjungan ke Satgas Pamtas Long Midang, jajaran Imigrasi Nunukan kembali melanjutkan agenda pembinaan dan evaluasi lintas instansi di kawasan perbatasan Indonesia-Malaysia.

Kepala Kantor Imigrasi Kelas II TPI Nunukan, Adrian Soetrisno mengatakan kunjungan tersebut bertujuan untuk mempererat kerja sama dan komunikasi antara aparat kedua negara, khususnya dalam menjaga keamanan serta ketertiban di perbatasan Indonesia-Malaysia.

“Sinergi antara Imigrasi, Satgas Pamtas, dan aparat Malaysia merupakan kunci untuk menjaga stabilitas serta menciptakan perbatasan yang aman, tertib dan berdaulat,” ujar Adrian kepada TribunKaltara.com, Jumat (31/10/2025), siang.

Baca juga: Masuk Secara Ilegal, Imigrasi Nunukan Kembali Deportasi Dua WNA Asal Malaysia  

Dalam pertemuan tersebut, Imigrasi Nunukan melakukan dialog langsung dengan personel Satgas Pamtas dan petugas Imigresen Malaysia.

Sejumlah isu penting dibahas, diantaranya pengawasan terhadap perlintasan orang, pencegahan pelanggaran keimigrasian, serta penanganan aktivitas ilegal di jalur perbatasan.

Adrian menegaskan bahwa efektivitas pengawasan di wilayah perbatasan tidak dapat berjalan tanpa kerja sama lintas instansi dan lintas negara. 

“Dengan komunikasi dan kolaborasi yang kuat, kita bisa memperkuat peran Imigrasi Nunukan sebagai garda terdepan dalam menjaga kedaulatan dan wibawa negara di garis perbatasan,” kata Adrian.

Selain mempererat sinergi, kunjungan tersebut juga dimanfaatkan untuk meninjau kondisi infrastruktur, peralatan kerja, dan kebutuhan operasional petugas di lapangan.

Baca juga: Imigrasi Nunukan Perketat Pengawasan Orang Asing, Fokus Jalur Rawan di Perbatasan Lumbis

Kegiatan ini menjadi bagian dari evaluasi rutin terhadap pengelolaan Barang Milik Negara (BMN) di lingkungan Kantor Imigrasi Nunukan.

“Keberadaan infrastruktur yang memadai menjadi faktor penting dalam menunjang kinerja petugas, terutama di daerah terluar. Kami berkomitmen untuk terus memperhatikan kebutuhan fasilitas kerja di pos-pos perbatasan agar pelayanan keimigrasian dapat berjalan profesional, aman, dan responsif terhadap tantangan di lapangan,” pungkasnya.

Penulis: Febrianus Felis