Berita Nunukan Terkini
Tipu Ibu-ibu Lansia dengan Ritual Palsu, Perempuan di Nunukan Kaltara Gasak Emas Senilai Rp400 Juta
Warga Nunukan dihebohkan dengan ulah seorang perempuan yang berpura-pura menjadi dukun penyuci roh jahat.
Penulis: Febrianus Felis | Editor: M Purnomo Susanto
TRIBUNKALTARA.COM, NUNUKAN - Warga Nunukan dihebohkan dengan ulah seorang perempuan yang berpura-pura menjadi dukun penyuci roh jahat.
Dengan berbekal keris, kain kuning, dan cairan kimia, perempuan berinisial NN (36) menipu para ibu lanjut usia ( Lansia) hingga ratusan juta rupiah.
Aksi mistis palsu itu akhirnya terbongkar setelah salah satu korban membuka "kotak suci" yang ternyata hanya berisi batu kerikil dan perhiasan imitasi.
Korban akhirnya melapor dugaan penipuan tersebut ke Polsek Nunukan, Polda Kalimantan Utara (Kaltara).
Baca juga: Ngaku Ajudan Kepala Dinas di Pemprov Kaltara, Terduga Pelaku Penipuan Rp100 Juta Ditangkap
Kapolsek Nunukan, Iptu Disco Barasa mengatakan tersangka NN berkedok sebagai "dukun penyuci diri dari gangguan roh jahat".
Tersangka NN berhasil menguras harta 5 orang korban, yang seluruhnya merupakan perempuan Lansia.
"Total kerugian para korban ditaksir mencapai Rp406 juta. Modus ini bermula dari kepercayaan masyarakat terhadap NN yang dianggap memiliki kemampuan menyembuhkan penyakit melalui cara-cara spiritual," kata Barasa kepada TribunKaltara.com, Jumat (31/10/2025), sore.
Lanjut Barasa,"Dia (NN) pakai keris dan kain kuning dengan cara-cara mirip dukun saat mengobati calon korbannya. Kebetulan, ada yang sembuh, sehingga menyebarlah kabar kalau NN adalah wanita sakti yang mampu menyembuhkan berbagai penyakit," tambahnya.
Namun di balik pengobatan tersebut, tersimpan trik licik. NN memanfaatkan kepercayaan korban dengan ritual yang melibatkan keris, cairan kimia, minyak wangi, dan kain kuning. Ia berpura-pura melakukan penyucian diri korban dari "makhluk astral", sambil meminta perhiasan emas korban sebagai "media penyucian".
Beraksi dengan Efek Seolah Mistis
Dengan mengenakan kemeja kotak-kotak lengan longgar, NN menyiapkan gelas berisi cairan kimia pencuci emas dan minyak fanbo.
Emas korban dimasukkan ke dalam campuran itu, lalu diaduk menggunakan keris. Cairan pun tampak mendidih dan menghitam sambil mengeluarkan aroma wangi.
“Jadi ada efek mendidih ketika emas korban dimasukkan dalam gelas berisi cairan kimia yang dicampur parfum fanbo. Lalu air akan menghitam dan beraroma harum saat diaduk dengan kerisnya. Itu membuat korban percaya kalau dirinya diganggu makhluk halus," ucap Barasa.
Setelah itu, NN berpura-pura menyucikan perhiasan tersebut dan menggantinya dengan kotak kecil berisi batu dan perhiasan palsu yang telah disiapkannya.
Korban diminta tidak membuka kotak tersebut tanpa izin NN, dengan ancaman korban atau keluarganya akan terkena musibah atau kematian jika melanggar.
"Persis trik sulap. Tersangka mengatakan perhiasan korban ada di dalam kotak tersebut, padahal perhiasan korban masuk ke lengan kemejanya," ujar Barasa.
Tersangka Gadaikan Emas Korban
NN kemudian menggadaikan emas-emas korban ke beberapa kantor pegadaian di Nunukan. Dari 5 laporan yang sudah diterima, kerugian korban berkisar antara Rp40 juta hingga Rp150 juta.
"Ia gadaikan emas-emas korban ke sejumlah pegadaian di Nunukan. Total uang yang berhasil ia kumpulkan dari hasil menipu sekitar Rp406 juta," tutur Barasa.
Kasus ini terbongkar setelah salah satu korban nekat membuka kotak kecil yang dijanjikan NN berisi emasnya.
"Dia bilang kepada korban jangan buka kotak itu kalau tidak ada izin dari dia. Kalau dibuka tanpa izin, korban atau keluarganya akan meninggal dunia. Delapan bulan berselang, NN tidak ada kabar. Akhirnya korban nekat buka kotak itu. Ternyata isinya batu kerikil dan perhiasan imitasi. Emas asli sudah digadai NN dan uangnya sebagian dikirim ke gurunya di Palembang," ungkap Barasa.
Dikendalikan ‘Guru Klenik’ dari Palembang
Kepada penyidik, NN mengaku dirinya hanya menjalankan perintah "guru spiritualnya" yang disebut Kyai Purnowo alias Seno, warga Palembang.
Ia mengaku pernah berguru klenik di sana bersama 12 orang lainnya sejak 2012. Mereka tersebar di berbagai kota seperti Tarakan, Nunukan, Makassar, Ambon, dan Palopo.
Selama proses belajar, NN dan rekan-rekannya menjalani ritual ekstrem yaknu dikubur setengah badan selama berjam-jam selama tiga minggu berturut-turut.
Setelah dianggap "lulus", setiap murid diberi keris, kain kuning, botol berisi cairan kimia, dan minyak fanbo sebagai perlengkapan pengobatan.
Sejak saat itu, NN mengaku terus dihubungi oleh gurunya yang kerap mengancam agar ia mengirim uang.
Nomor telepon sang guru selalu berubah, dan rekening penerima juga berganti-ganti.
"NN mengaku takut karena sering diancam, dan juga terdesak kebutuhan ekonomi. Belakangan dia juga kecanduan judi online," imbuh Barasa.
Tak Pernah Lihat Wajah Gurunya
Barasa menyampaikan bahwa penyidik kesulitan mencari pria yang disebut tersangka NN sebagai gurunya.
Lantaran NN mengaku tidak pernah melihat wajah gurunya.
Baca juga: 4 Cara Cek Nomor HP tak Dikenal lewat Website dan Aplikasi, Hindari Modus Penipuan
"Yang jadi kendala kami dalam mengembangkan perkara, NN ini tak pernah tahu wajah gurunya di Palembang sana. Pengakuannya, setiap kali mengajar, gurunya selalu mengenakan jubah hitam dengan tutup kepala hitam. Hanya terlihat matanya saja," pungkas Barasa.
Kini, NN telah ditetapkan sebagai tersangka dan dijerat dengan Pasal 378 KUHP Jo Pasal 65 ayat (1) KUHP atau Pasal 372 KUHP Jo Pasal 65 ayat (1) KUHP.
"Polisi masih melakukan pengembangan terhadap jaringan yang lebih luas, termasuk menelusuri keberadaan guru klenik yang disebut-sebut mengendalikan aksi ini dari Palembang," terang Barasa.
Penulis: Febrianus Felis
| Dorong Peningkatan Infrastruktur Sekolah, DPRD Nunukan Pastikan Pemerataan Pendidikan di Perbatasan |
|
|---|
| Jaga Stabilitas Perbatasan, Imigrasi Nunukan Kaltara Dorong Kolaborasi Erat dengan Aparat Malaysia |
|
|---|
| Berulang Kali Pindah Lokasi, Sekolah Rakyat di Nunukan Masuk Tahap Persiapan, Luas Lahan 5 Hektar |
|
|---|
| Petani di Nunukan Kaltara Keluhkan tak Dapat Membeli Solar Subsidi: Apa Gunanya Kartu Tani? |
|
|---|
| Masuk Secara Ilegal, Imigrasi Nunukan Kembali Deportasi Dua WNA Asal Malaysia |
|
|---|
:quality(30):format(webp):focal(0.5x0.5:0.5x0.5)/kaltara/foto/bank/originals/Tersangka-kasus-dugaan-penipuan-di-Nunukan.jpg)
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.