Pemkab Nunukan

Pendidikan di Nunukan Bergerak ke Arah Digital, PAUD Merata Jadi Prioritas Layanan

Disdikbud Nunikan telah berkomitmen mendukung transformasi pendidikan berbasisi digital bagi PAUD di Nunukan Kalimantan Utara

Penulis: Febrianus Felis | Editor: Junisah
TRIBUNKALTARA.COM/ FEBRIANUS FELIS
ILUSTRASI GURU MENGAJAR- Sebanyak 288 siswa baru resmi mengikuti kegiatan Masa Pengenalan Lingkungan Sekolah (MPLS) Ramah di SMPN 1 Nunukan, Kalimantan Utara (Kaltara) yang dimulai pada Senin (14/07/2025), siang. 

TRIBUNKALTARA.COM, NUNUKAN-Pemkab Nunukan melalui Dinas Pendidikan dan Kebudayaan (Disdikbud) Nunukan terus memperkuat komitmennya dalam mendukung transformasi pendidikan berbasis digital, sekaligus memperluas layanan pendidikan anak usia dini (PAUD) hingga ke daerah terpencil.

Kepala Dinas Pendidikan Dan Kebudayaan (Disdikbud), Akhmad, mengakui bahwa keterbatasan jaringan listrik dan internet selama ini menjadi hambatan utama dalam penerapan digitalisasi sekolah, terutama bagi guru yang bertugas di wilayah blankspot.

"Kami menyadari guru-guru di daerah terpencil tertinggal dalam hal pengalaman digital akibat keterbatasan jaringan. Namun melalui implementasi 17 program unggulan Bupati dan Wakil Bupati, termasuk penyediaan layanan Starlink, kini akses internet mulai tersedia," ujar Akhmad kepada TribunKaltara.com, Selasa (18/11/2025) pagi.

Menurut Akhmad, akses terhadap jaringan digital sangat penting dalam memperkaya wawasan pendidik di Nunukan Kalimantan Utara.

Baca juga: Pendidikan di Perbatasan Terus Dipacu, Disdikbud Nunukan Targetkan Pemerataan ke Wilayah Terluar

"Di internet tersedia banyak literatur pendidikan—pelajaran, pengalaman, hingga praktik baik. Ini menjadi jendela ilmu yang bisa mempercepat kemajuan guru-guru kita," tambahnya.

Sebagai dukungan nyata terhadap modernisasi pembelajaran, Kabupaten Nunukan menerima bantuan 238 unit Interactive Flat Panel (IFP) dari Presiden Republik Indonesia.

"Perangkat digital ini telah didistribusikan ke jenjang PAUD, SD, dan SMP di seluruh wilayah Nunukan. Presiden menyediakan smartboard, sementara Bupati dan Wakil Bupati menyiapkan fasilitas internet. Jadi sinerginya sangat kuat," jelas Akhmad.

Akhmad menambahkan, bahwa Disdikbud Nunukan juga fokus memperluas layanan PAUD ke desa-desa yang belum terjangkau.

Program tersebut dilaksanakan melalui kolaborasi dengan Dinas Pemberdayaan Masyarakat Desa serta pemanfaatan sumber anggaran desa.

TARGET PEMERATAAN PENDIDIKAN  - Dinas Pendidikan dan Kebudayaan (Disdikbud) Kabupaten Nunukan mencatat sejumlah capaian strategis sepanjang tahun ini, khususnya dalam upaya meningkatkan akses dan kualitas pendidikan di wilayah 3T (Terdepan, Terluar, Tertinggal).
TARGET PEMERATAAN PENDIDIKAN - Dinas Pendidikan dan Kebudayaan (Disdikbud) Kabupaten Nunukan mencatat sejumlah capaian strategis sepanjang tahun ini, khususnya dalam upaya meningkatkan akses dan kualitas pendidikan di wilayah 3T (Terdepan, Terluar, Tertinggal). (TRIBUNKALTARA.COM/ FEBRIANUS FELIS)

"Dengan wajib belajar 13 tahun, layanan PAUD menjadi hak seluruh anak tanpa terkecuali. Kami akan berkolaborasi dengan pemerintah desa agar target satu desa satu PAUD dapat terwujud,"terangnya.

Namun demikian, menurutnya, keterbatasan jumlah anak di beberapa desa membuat konsep layanan harus disesuaikan.

"Bisa saja menjadi dua desa satu PAUD, bahkan tiga desa satu PAUD, tergantung kondisi lapangan. Yang penting komitmennya sama, memberikan pendidikan layak sejak dini," ujarnya.

Terakhir dari Akhmad, Menjelang Hari Guru Nasional 25 November 2025, ia menyampaikan pesan inspiratif kepada seluruh pendidik.

"Kami berharap para guru tetap semangat mengabdi tanpa pamrih sebagai pahlawan tanpa tanda jasa. Dengan gotong royong dan kolaborasi, kita percaya mampu mencetak generasi emas menuju Indonesia 2045," pungkasnya.

(*)

Penulis: Febrianus Felis

Sumber: Tribun Kaltara
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved