Penyebab Kebakaran Bontang Kuala Diduga Gegara Arus Pendek, Asalnya dari Salah Satu Rumah Makan
Penyebab kebakaran Bontang Kuala diduga gegara arus pendek, asalnya dari salah satu rumah makan.
TRIBUNKALTARA.COM, BONTANG - Penyebab kebakaran Bontang Kuala diduga gegara arus pendek, asalnya dari salah satu rumah makan.
Penyebab kebakaran kawasan permukiman atas laut Bontang Kuala memang belum diketahui pasti.
Namun dugaan sementaranya disebabkan oleh arus pendek atau korsleting di salah satu rumah makan di kawasan tersebut.

Baca juga: Pjs Gubernur Kaltara Teguh Setyabudi Beri Tanggapan soal Pemekaran Wilayah, Salah Satunya Kabudaya
Baca juga: KPU Tarakan Sudah Tetapkan Daftar Pemilih Tetap, Total Pemilih Sebanyak 143.130 Orang
Baca juga: Bawaslu Malinau Sebut Komunikasi Masih Efektif Terapkan Protokol Kesehatan Covid-19 di Masa Kampanye
Hal itu diungkapkan Kasi Pemberdayaan Masyarakat Kelurahan Bontang Kuala, Maladi.
“Sementara dugaannya korsleting, dengan posisi tidak ada aktivitas di dalamnya. Sore habis jualan, setelah tutup sudah tidak ada aktivitas, dan tidak ada orang di dalamnya. Memang kalo sudah kabel itu merambatnya cepat sekali ke plafon. Jadi bingung, mau pake air gak bisa karna listrik, apar juga terbatas,” ungkapnya.
Lebih lanjut, proses pemadaman kala itu termasuk sulit. Lantaran akses jalan tak bisa dijangkau mobil pemadam.
“Kendala utama di daerah perairan soal akses masuknya ke BK. Sangat rawan dengan jembatan kayu,” ujarnya.
Kondisi tersebut membuat pihaknya berharap ada langkah perbaikan sarana dan fasilitas penunjang. Khususnya untuk memudahkan penanganan bencana di kawasan wisata Bontang Kuala oleh pemerintah.
“Mudah-mudahan akses masuk bakal lebih mudah. Saat orang sakit, meninggal atau kebakaran semuanya bisa ditangani lancar,” tuturnya.
Untuk diketahui, kebakaran di kawasan wisata Bontang Kuala terjadi pada Selasa (13/20/2020). Akibat kebakaran itu 11 bangunan yang ada di RT 6 dan RT 7 hangus dilalap api.
Baca juga: Awalnya Anggarkan Rp 100 Juta, 7 Bulan Satgas Covid-19 Balikpapan Habiskan Rp 2 M untuk Pemakaman
Baca juga: Temui Pjs Gubernur Kaltara Teguh Setyabudi, Mahasiswa Sampaikan 9 Tuntutan, Desak Pemekaran Kabudaya
Baca juga: RESMI, KPU Malinau Tetapkan 50.682 Daftar Pemilih Tetap Kabupaten di Pilkada Malinau
Dari data yang diperoleh, setidaknya ada 5 rumah tinggal dan 6 cafe terbakar. Jumlah korban sebanyak 65 jiwa dan 22 KK. Lima rumah dalam kondisi ludes terbakar.
“Fari 11 rumah, yang positif habis total ada 5 rumah, bahkan mereka tidak sempat menyelamatkan barang-barangnya. Hanya baju di badan," bebernya.
( TribunKaltara.com / Fachri )