Mantan Kepala BAIS Beber Bukti Demo Ditunggangi dan Terorganisir, Singgung Penangkapan Aktivis KAMI
Mantan Kepala Badan Intelijen Strategis ( BAIS TNI ) beber bukti demonstrasi UU Cipta Kerja ditunggangi dan terorganisir, penangkapan aktivis KAMI
Hal itu dibuktikan dengan beberapa oknum yang ditangkap atas kericuhan demo bukanlah dari kalangan buruh.
"Kalau yang protes itu adalah kaum buruh, atleast (setidaknya-red), kaum buruh itu orang yang saya duga sehari-harinya cukup kenal dengan pasal-pasal yang mereka persoalkan," katanya.
"Tetapi yang menjadi kegaduhan adalah ketika kita melihat secara kasat mata, orang-orang yang tertangkap itu adalah orang-orang yang jelas ikut-ikutan," imbuhnya.
"Dan ini jelas tujuannya menurut saya betul-betul tidak ada kaitannya dengan membela kaum buruh."
Lebih lanjut, Ade Armando menyinggung soal tujuan lain dari aksi tersebut, selain untuk memperjuangkan nasib buruh.
Yakni dikatakannya ada pihak yang sengaja mengikuti demo hanya ingin menciptakan kegaduhan atuapun menyerang pemerintah untuk memecah belah.
"Sejak awal seruan-seruan demo 8 Oktober itu bunyinya betul-betul menakutkan, misalnya 'turunkan Jokowi', 'bubarkan DPR', 'bangun dewan rakyat'," ungkap Ade Armando.
"Kemudian 'Kepung istana, acara di mulai jam 10 sampai akhirnya kita menang'.
Saya yakin itu datang bukan dari kaum buruh yang murni," terangnya.
"Kelompok-kelompok inilah yang menciptakan teater besar tersebut yang sebetulnya mereka tanpa rasa peduli, itu sebetulnya ingin memecah belah Indonesia," pungkasnya.
Simak videonya mulai menit ke- 8.00:
Gatot Sebut ada pengalihan isu
Presidium Koalisi Aksi Menyelamatkan Indonesia ( KAMI ), Gatot Nurmantyo memberikan tanggapan terkait sikap dari pemerintah di tengah aksi massa menolak Omninus Law UU Cipta Kerja.
Dilansir TribunWow.com, pemerintah menyakini bahwa ada dalang di balik aksi demo tolak UU Cipta Kerja yang berakhir dengan anarkis tersebut.