Virus Corona Tarakan
121 Karyawan RSUD Tarakan Terkonfirmasi Positif Covid-19, 40 Orang Diantaranya Dirawat dan Diisolasi
121 karyawan RSUD Tarakan terkonfirmasi positif Covid-19, 40 orang diantaranya dirawat dan diisolasi.
Penulis: Rismayanti | Editor: M Purnomo Susanto
TRIBUNKALTARA.COM, TARAKAN - 121 karyawan RSUD Tarakan terkonfirmasi positif Covid-19, 40 orang diantaranya dirawat dan diisolasi.
Sebanyak 121 karyawan Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Tarakan yang terkonfirmasi positif Covid-19.
Dari 121 orang yang terkonfirmasi, 40 diantaranya dirawat di RSUD Tarakan, sedangkan sisanya menjalani isolasi mandiri.
Baca juga: 121 Karyawan RSUD Tarakan Terkonfirmasi Covid-19, Agust Suwandy : Penyebabnya Belum Bisa Disimpulkan
Baca juga: UPDATE Tambah 6, Kasus Terkonfirmasi Positif Covid-19 Malinau jadi 144, Satu Diantaranya Anak-anak
Baca juga: ORI Kaltara Minta Wartawan Awasi Pelayanan Publik di Malinau, Laporkan Mal Administrasi Layanan
Direktur Utama RSUD Tarakan, dr Muhammad Hasbi Hasyim mengatakan belum ada laporan total karyawan yang telah dinyatakan sembuh dari Covid-19.
"Belum ada laporan resminya, karena masih ada yang mau diperiksa," ujarnya kepada TribunKaltara.com melalui sambungan telepon, Jumat (27/11/20) malam.
Pria berkacamata ini menambahkan, belum mengetahui pasti dari mana karyawannya tertular Covid-19.
"Belum tahu, sepertinya dari lokal saja," duganya
Hingga berita ini diturunkan, setidaknya ada 80 pasien konfirmasi yang dirawat di RSUD Tarakan baik dari klaster RSUD maupun klaster lainnya.
Sementara, jumlah tenaga kesehatan yang bertugas di ruang isolasi, berjumlah 30 orang.
"Segitu memang (minimal jumlah nakes khusus Covid-19), karena kita juga harus ikuti aturannya Kemenkes, perbandingan tenaga kerja dengan pasien," jelasnya.
Berbicara ruang isolasi, dia sampaikan RSUD Tarakan telah mengalami overload. Diketahui jumlah tempat tidur di ruang isolasi hanya sebanyak 56 tempat tidur.
"Ya masalahnya mau ditambah dimana? Kan bangunannya cuma itu. Harusnya pemerintah daerah yang mengambil alih. kalau memang isolasi ya disiapkan," ucapnya.
Dia menuturkan, pihaknya merawat yang betul-betul perlu perawatan. Yang masalah, kata dia, tidak bisa sembarangan melakukan isolasi mandiri, karena ada syarat-syarat.
"Kan nggak sembarangan, jadi kalau nggak sesuai (syarat), nggak ada tempatnya, ya kami rawat," kata dia.
Lebih lanjut, saat ditanya soal alat pelindung diri (APD), dia sampaikan tidak ada masalah.
"Ada kami belanja sendiri. Iya, nggak bisa andalkan bantuan kalau (APD) tiba-tiba kosong," lanjutnya.
Sementara dia mengatakan, bantuan APD dari Satuan Gugus Tugas Covid-19 pusat baru tiba pada Selasa (24/11/20) lalu.
Diketahui sebanyak 132 koli APD untuk Kalimantan Utara yang dikirimkan Satuan Gugus Tugas Covid-19 Nasional.
Baca juga: Komitmen Cegah Penularan Covid-19 di Pilkada, 513 Pengawas Pemilu di Bulungan Juga Jalani Rapid Test
Baca juga: Pertemuan Mahfud MD dan Gatot Nurmantyo, Apa yang Dibicarakan Menteri Jokowi & Bos KAMI?
Baca juga: Nyali Jenderal TNI Ini Tak Ciut Jika Dicopot dari Pangdam Jaya, Imbas Tegas ke FPI dan Habib Rizieq
Sedangkan sebanyak 5300 pieces atau 127 Koli APD yang diterima dr Hasbi sebagai perwakilan dari Kepala Dinas Kesehatan Provinsi Kalimantan Utara.
Ssbagai informasi, hingga saat ini pelayanan beberapa instalasi di RSUD Tarakan masih ditutup sementara waktu. Rencana akan dibuka kembali pada Senin (30/11/20).
"Masih mau kita rapatkan lagi," tutup dr Hasbi.
( TribunKaltara.com / Risnawati )