Perbatasan RI Malaysia
Jelang Imlek, Nasib Warga Perbatasan RI Malaysia di Nunukan, Sudah Lama Tak Lihat Atraksi Barongsai
Nasib warga perbatasan RI-Malaysia di Nunukan, sudah lama tak nikmati atraksi barongsai
‘’Mau bagaimana lagi, sedih sih, tapi kita masih bisa video call, meski kepuasannya beda dengan berkumpul bersama keluarga besar,’’ujarnya lagi.
KONI Nunukan didesak perhatikan barongsai
Ketua Paguyuban Sosial Marga Tionghoa Indonesia (PSMTI) Kabupaten Nunukan, Adi Wijaya mengakui, barongsai sulit bertahan di Nunukan.
Menurutnya, barongsai adalah sebuah kesenian dan tradisi unik yang perlu dilestarikan.
Barongsai bukan hanya sekedar budaya, namun ada kepercayaan yang dijunjung tinggi masyarakat Tionghoa, barongsai merupakan lambang keberanian, kegagahan dan semangat.
Selain itu, barongsai dipercayai bisa menyucikan diri atau ritual tolak bala’, bahkan saat ini, barongsai bukan hanya menjadi sebuah tradisi, melainkan sudah dikategorikan olahraga yang diakui dunia.
"Karena itulah kami harapkan dari KONI (Komite Olahraga Nasional Indonesia) Nunukan supaya segera memasukkan Barongsai ke Federasi Olah Raga Barongsai Indonesia (FOBI),’’katanya.
Selain warga setempat, sedikitnya keberadaan warga Tionghoa di Nunukan, menjadi alasan lain mengapa barongsai tidak mampu bertahan.
Dari catatan PSMTI Nunukan, hanya ada sekitar 90 KK etnis Tionghoa di Kabupaten Nunukan, sehingga memasukkan barongsai ke FOBI, dikatakan menjadi salah satu solusi melestarikannya.
‘’Semoga KONI melihat ini sebagai hal serius, sayang sekali kalau hilang, apalagi Nunukan sebagai beranda NKRI, menjadi pusat perhatian, di mana Bhinneka Tunggal Ika adalah sebuah hal sakral di perbatasan,’’katanya.
KONI Nunukan akan memberi rekomendasi
Diminta tanggapan akan keluhan PSMTI Nunukan yang meminta KONI memberikan rekomendasi untuk memasukkan Barongsai Nunukan ke FOBI, Ketua KONI Nunukan Muhammad Toyyib mengatakan, sejauh ini pihaknya belum menerima permintaan dari PSMTI.
‘’Selama ini belum ada pengajuan resmi ke kami,’’ujarnya.
Toyyib menyarankan supaya PSMTI Nunukan segera membentuk kepengurusan barongsai dengan melakukan koordinasi bersama KONI Provinsi Kaltara.
‘’Setelah ada pengajuan masuk ke kami, KONI Nunukan akan memberikan rekomendasi itu ke KONI provinsi, pada dasarnya kita mendukung langkah PSMTI untuk FOBI,’’jelasnya.