Perbatasan RI Malaysia
Minyak Goreng di Krayan Rp 35 Ribu, Program Jembara Muat 950 Kg Barang Per Tahun, Haberly: Tak Cukup
Minyak goreng di Krayan Rp 35 Ribu, program Jembara muat 950 Kg barang per tahun, Haberly: Tak cukup.
Penulis: Febrianus Felis | Editor: M Purnomo Susanto
TRIBUNKALTARA.COM, NUNUKAN - Minyak goreng di Krayan Rp 35 Ribu, program Jembara muat 950 Kg barang per tahun, Haberly: Tak cukup.
Warga di Kecamatan Krayan, Kabupaten Nunukan, Kalimantan Utara, hingga hari ini masih mengeluhkan harga kebutuhan pokok.
Bagaimana tidak, harga minyak goreng di Krayan mencapai Rp35 ribu per bungkus. Sementara gula pasir capai Rp40 ribu per kilo.
Baca juga: Suplai BBM ke Krayan Terbatas, Bupati Nunukan Asmin Laura Beber Penyebab hingga Rencana Tambah SPBU
Baca juga: Pasokan BBM Subisidi di Perbatasan RI-Malaysia Terbatas, Warga Krayan Nunukan Terhambat ke Sawah
Baca juga: Harga BBM di Krayan Sempat Rp 35.000 Per Liter Sekarang Mulai Normal, tapi Bahan Bangunan Langka
Padahal, sebelum negeri jiran, Malaysia melakukan lockdown harga minyak goreng di Krayan hanya Rp15 ribu per bungkus. Sementara gula pasir Rp13 ribu per kilo.
"Kami di sini sudah terbiasa dengan harga sembako yang tinggi. Uang Rp100 ribu saja nyaris tidak bisa membeli apa-apa. Gula satu kilo Rp40 ribu. Minyak goreng Rp35 per bungkus. Itu barang dalam negeri. Kalau dari Malaysia sangat murah," kata Helyus Henrik, seorang petani sawah, kepada TribunKaltara.com, Minggu (28/03/2021), pukul 17.00 Wita.
Sementara, Camat Krayan Induk, Haberly mengatakan, meskipun harga kebutuhan pokok mahal, warga tak punya pilihan lain, selain membelinya.
"Ini sangat memberatkan masyarakat. Tapi tidak ada pilihan lain lagi. Hampir 85 persen mata pencaharian warga di sini bergerak di sektor pertanian. Sisanya Aparatur Sipil Negara (ASN), TNI dan Polri. Itupun tetap bertani juga," ucapnya saat dikonfirmasi melalui telepon seluler.
Menurutnya, pada Januari 2021 Pemerintah Pusat melalui Kementerian Perhubungan RI dan Perdagangan telah meluncurkan program jembatan udara (Jembara) untuk wilayah Krayan.
"Kuota Jembara untuk wilayah Krayan ada 82 flight. Untuk satu tahun barang yang dimuat hanya 950 Kg. Setiap minggu 2 kali dari Tarakan," ujarnya.
Meski begitu, kata Haberly, jatah barang kebutuhan pokok melalui Jembara hanya 950 Kg per tahun yang akan didropping ke 89 desa di Krayan.
Sehingga masih jauh dari kata cukup.
Diketahui, 89 desa itu terdiri dari 23 desa di Krayan Induk, 25 desa di Krayan Barat, 17 desa di Krayan Timur, 11 desa Krayan Tengah, dan 13 desa di Krayan Selatan.
Barang tersebut nantinya akan dikelola oleh BumDes sebelum didistrubsikan kepada warga.
"Barang yang dimuat pesawat Cessna itu yakni gula, minyak goreng, deterjen, dan lainnya. Satu desa satu flight dalam satu tahun. Artinya selama satu tahun hanya 950 kg yang didropping ke 89 desa. Itu tak cukup. Kalau dilihat dari jumlah penduduk, idealnya satu bulan sekali didatangkan 950 kg barang," tuturnya.
Beruntungnya, Krayan memiliki beras asli Krayan yang bisa menopang ekonomi dan kebutuhan hidup warga di Krayan.
"Untungnya kami punya beras lokal harganya Rp300 ribu per 15 kg," ungkapnya.
Mendengar itu, Bupati Nunukan, Asmin Laura mengaku, sudah menyampaikan hal itu kepada Kementerian Luar Negeri terkait kebutuhan pokok di Krayan yang masih bergantung kepada negeri jiran, Malaysia.
"Saya sudah komunikasi dengan Kemlu terkait barang kebutuhan pokok di Krayan. Kami sudah bersurat juga kepada Pemerintah Pusat terkait persoalan kebutuhan pokok, BBM, dan lainnya," imbuhnya.
Lanjut Asmin Laura, barang kebutuhan pokok dari Malaysia bisa masuk ke wilayah Krayan sepanjang Pemerintah Daerah bersurat kepada Pemerintah Pusat.
Baca juga: Cerita Warga Krayan Sempat Antre Bensin 3 Jam di APMS, Kini Sepekan tak Kebagian BBM, Ini Sebabnya
Baca juga: BBM Kembali Normal di Perbatasan RI-Malaysia, Tapi Harga Semen di Krayan Capai Rp 1,5 Juta Per Sak
Baca juga: Camat Krayan Beber Warganya Gunakan Kayu Bakar untuk Memasak, Haberly: Per Kubik Seharga Rp 700 Ribu
"Proses surat ini yg panjang. Untuk wilayah Krayan kan sempat sekali surat permohonan sembako kita kepada Pemerintah Serawak dikabulkan. Masuknya barangpun dipantau dengan pengawalan ketat sesuai Prokes. Nah, sebenarnya kita butuh seterusnya, tidak hanya sekali saja. Tapi karena di sana masih lockdown, sesuai aturan pemerintah di sana harus ajukan surat permohonan. Kami juga sudah bersurat kembali," pungkasnya.
Sekadar diketahui, wilayah Krayan memiliki 5 kecamatan yakni Kecamatan Krayan Induk, Krayan Barat, Krayan Timur, Krayan Tengah, dan Krayan Selatan.
Untuk wilayah Krayan Induk jumlah penduduknya 3 ribuan lebih. Sementara jumlah kepala keluarga saat ini 1.219.
Penulis: Febrianus felis.
Jangan Lupa Like Fanpage Facebook TribunKaltara.com
Follow Twitter TribunKaltara.com
Follow Instagram tribun_kaltara
Subscribes YouTube Tribun Kaltara Official