Berita Malinau Terkini
Pembelajaran Tatap Muka di SMPN 2 Malinau Telah Dilakukan, Jam Belajar dan Upacara Dikurangi
SMPN 2 Malinau Kota saat ini telah menerapkan pembelajaran tatap muka (PTM) sejak pelaksanaan tahun ajaran 2020 lalu.
Penulis: Mohamad Supri | Editor: Junisah
TRIBUNKALTARA.COM, MALINAU - SMPN 2 Malinau Kota saat ini telah menerapkan pembelajaran tatap muka (PTM) sejak pelaksanaan tahun ajaran 2020 lalu.
Hal tersebut sesuai saran dan anjuran Satgas Penanganan Covid-19 Kabupaten Malinau, wilayah yang minim kasus konfirmasi Covid-19 dibenarkan menerapkan PTM.
Kepala Sekolah SMPN 2 Malinau Kota, Mekhendri menjelaskan pelaksanaan PTM dilakukan dengan mempertimbangkan saran dan masukan.
Baca juga: Tahun Ini Diperbolehkan Salat Terawih? Begini Kata Ketua DPD Muhammadiyah Kaltara
Mulai dari disiplin protokol kesehatan Covid-19, hingga pembatasan durasi belajar disesuaikan berdasarkan kurikulum yang telah ditetapkan.
Mekhendri yang juga merupakan Ketua PGRI Malinau periode 2020-2025 menjelaskan, sekolah menerapkan kurikulum khusus yang telah ditentukan oleh Dinas Pendidikan Kabupaten Malinau.
"Selama pandemi Covid-19, sekolah menerapkan kurikulum transisi. Durasi belajar dibatasi 5 jam sehari, atau 25 jam dalam seminggu. Tiba di sekolah, pergerakan siswa juga dibatasi," katanya.
Tiba di sekolah, siswa-siswi disambut oleh tenaga pendidik, dan diarahkan untuk mencuci tangan di fasilitas sanitasi yang telah disiapkan.
Tiap wali kelas akan mengarahkan peserta didik ke ruang kelasnya masing-masing. Mekhendri menjelaskan, rutinitas tersebut dibiasakan agar peserta didik dapat beradaptasi.
Baca juga: Api Nyaris Membakar Rumah di Tarakan, Ikhlaskan Atap Dibongkar demi Selamatkan Rumah Warga Lain
"Rutinitas ini terus diterapkan tiap hari, supaya jadi kebiasaan. Selain ada kurikulum transisi, pembatasan jam belajar, juga ada pembatasan pembelajaran fisik," ungkapnya.
Selama PTM, upacara bendera, rutinitas baris-berbaris dan jenis kegiatan fisik lainnya ditiadakan.
Mekhendri mengatakan sebagian besar peserta didik dan orang tuanya menginginkan PTM terus diselenggarakan.
"Angket mingguan yang kami sebarkan, tiap pekan terus bertambah. Terakhir naik jadi 80 persen. Artinya orang tua dan peserta didik telah mempercayakan siswa-siswi kepada kami," ujarnya.
Di ruang kelas, jarak antara meja diatur 150 cm. Dan peserta didik dibatasi tiap kelas maksimal 30 siswa.
Mekhendri menjelaskan, terkait PTM serentak yang nantinya dilaksanakan dimulai bulan Juli 2021 mendatang, dia menilai satuan pendidikan di Kabupaten Malinau telah siap menerapkan hal tersebut.
Baca juga: Waspada! BMKG Nunukan Keluarkan Peringatan Dini Untuk Wilayah Lumbis Ogong, Berpotensi Hujan Lebat
Terlebih karena, kasus Covid-19 di Kabupaten Malinau terbilang relatif lebih rendah dibandingkan daerah lainnya.
"Sebelumnya, sejumlah sekolah juga sudah menggelar PTM karena kita pernah zona hijau. Peserta didik dapat beradaptasi dan membiasakan diri untuk pelaksanaan PTM," katanya.
(*)
Penulis : Mohammad Supri