Berita Tarakan Terkini
Pertamina EP Asset 5 Tegaskan Tak Ada Pipa Bocor, Hanya Ada Semburan Lumpur
Kondisi terkini hari ketiga pasca insiden natural flow (semburan lumpur) di Sumur PAM-235 Kelurahan Kampung Satu sudah tak ada lagi semburan lumpur
Penulis: Andi Pausiah | Editor: Junisah
Pertamina EP Asset 5 Tegaskan Tak Ada Pipa Bocor, Hanya Ada Semburan Lumpur
TRIBUNKALTARA.COM, TARAKAN - Kondisi terkini hari ketiga pasca insiden natural flow (semburan lumpur) di Sumur PAM-235 Kelurahan Kampung Satu sudah tak ada lagi semburan lumpur.
Dikatakan Anton Humala Doloksaribu, Tarakan Legal & Relatioan Assistant Manager Pertamina EP Asset 5 Tarakan Field, penanganan semburan lumpur sudah berhasil diselesaikan pihaknya.
Ia menegaskan tak ada kebocoran pipa tetapi adanya natural flow di area sumur. Selain itu ia juga ingin meluruskan pemberitaan terkait adanya semburan api di area sumur.
"Kami luruskan itu bukan semburan api. Kami klarifikasi, semburan api itu bagian dari operasi, secara teknis istilahnya adalah proses flaring," urainya, Selasa (6/4/2021).
Baca juga: Ramadan Tahun Ini Boleh Salat Tarawih, Kemenag Kaltara Sebut Ceramah Dibatasi Maksimal 15 Menit
Adapun proses flaring dalam istilah perminyakan yakni cara untuk melindungi kilang minyak dari ancaman tekanan berlebihan pada kilang minyak. Proses penyulingan tersebut menghasilkan hidrogen sulfida yang mudah menguap dan meledak. Supaya aman, bahan hidrokarbon ini dibakar dengan cara yang terkendali.
Ia melanjutkan, flaring menjadi bagian dari sistim operasi dan bukan karena adanya percikan ataupun semburan api. Caranya lanjut Anton, melakukan pemisahan gas dengan kandungan lainnya yang disebut proses flaring.
"Sengaja dilakukan pembakaran karena bagian dari operasi perapian dan pembersihan," jelasnya.
Menyoal kegiatan yang dilakukan di hari ketiga pasca semburan lumpur, Anton mengungkapkan saat ini tim sedang melakukan perapian lokasi atau pembersihan lokasi setelah selesainya penanganan natural flow yang terjadi pada Minggu (4/4/2021) lalu.
Baca juga: Jelang Ramadan Tahun Ini Pasar Sore dan Murah di Malinau Dibuka Kembali, Hanya 2 Kecamatan
Ia melanjutkan penyebab awal dari insiden tersebut dijelaskan Anton, penyebabnya natural flow. Ada semburan lumpur bercampur pasir, minyak dan sedikit gas yang menyembur dari lapisan tanah. Ia melanjutkan, sumur PAM-234 Kelurahan Kampung Satu merupakan sumur produksi dan sudah running produksi sekitar 7 barel per day. Pada saat kejadian, sudah tidak ada aktivitas.
"Sebelumnya memang ada aktivitas seperti biasa. Dan karena sifatnya natural flow tadi tidak bisa diprediksi, terjadilah semburan lumpur," urainya.
Ia juga kembali menegaskan, bukan pengaruh pipa yang sudah tua. Ia menjamin kondisi alat masih cukup baik untuk digunakan. Artinya kesalahan bukan dari alat yang tak mendukung melainkan karena kejadian yang tak bisa diprediksi.
Lebih jauh ia menjelaskan teknis penutupan sumur. Ia tak bisa merincinkan detail teknisnya, namun akan ada ada beberapa hal seperti perlakukan tekanan-tekanan mem-pressure kembali ke sumur.
Baca juga: Guru di Nunukan Belum Divaksin, Kadisdikbud Nunukan Junaidi: Pegawai Kami Saja Dijatah 10 orang
"Kemudian ada penggunaan kimia tertentu. Untuk saat ini kami hanya bisa memberikan data secara umum. Nanti akan disampaikan lebih lengkap. Karena investigasi ini sifatnya menyeluruh termasuk biaya dan cara detail keteknisan," jelasnya.
Jika semua sudah selesai dan hasil akhir sudah keluar lanjutnya, baru akan disampaikan lebih lanjut. Lebih jauh menyoal teknis penguncian sumur sendiri, Anton menjelaskan, saat ini masih diusahakan untuk difungsikan produksinya kembali.
"Hari ini sudah difungsikan dan pompa sudah dioperasikan kembali," pungkasnya.
(*)
Penulis: Andi Pausiah
