Mata Najwa
Ungkit Soal Baiat ISIS di Mata Najwa, Munarman & Najwa Shihab Berdebat Panas: Itu Pertanyaan Jebakan
Ungkit soal baiat ISIS di kegiatan FPI di Makasar, Munarman & Najwa Shihab berdebat panas di program Mata Najwa: Itu pertanyaan jebakan.
TRIBUNKALTARA.COM - Ungkit soal baiat ISIS di kegiatan FPI di Makasar, Munarman & Najwa Shihab berdebat panas di program Mata Najwa: Itu pertanyaan jebakan.
Tidak kaget, apabila dalam program Mata Najwa yang dipandu oleh Najwa Shihab menghadirkan perdebatan.
Hal tersebut terjadi, kala Najwa Shihab mempertanyakan apakah Eks Sekretaris Umum Front Pembela Islam ( FPI) Munarman pernah dipanggil polisi, terkait baiat ISIS di kegiatan FPI, di Makasar.
Menyikapi pertanyaa itu, Munarman lalu menganggap pertanyaan Najwa Shihab tersebut merupakan pertanyaan jebakan.
Baca juga: Sosok Nouval Farisi Terduga Teroris yang Jadi Buruan Densus 88, Dulu Sering Pakai Seragam FPI
Baca juga: Mabes Polri Beri Pernyataan Resmi Soal Polisi Tembak Mati Laskar FPI Jadi Tersangka Belum Ditahan
Eks Sekretaris Umum Front Pembela Islam ( FPI) Munarman bersikeras tak mau menjawab pertanyaan sederhana yang diajukan Najwa Shihab.
Diketahui, presenter Mata Najwa ini mencecar seputar kehadiran Munarman di acara FPI yang diselingi pembaiatan anggota FPI Makassar ke organisasi teroris ISIS.
Sejatinya, Najwa Shihab hanya melontarkan pertanyaan sederhana ke Munarman.
Yakni apakah petinggi FPI tersebut pernah dipanggil polisi terkait acara baiat di Makassar.
Perdebatan terjadi antara mantan Sekretaris Umum Front Pembela Islam (FPI) Front Pembela Isla dengan presenter Najwa Shihab.
Dilansir dari TribunWow.com, hal itu tampak dalam tayangan Mata Najwa di kanal YouTube Najwa Shihab, Rabu (7/4/2021).
Diketahui sempat beredar potongan video yang menunjukkan Munarman hadir dalam baiat kelompok yang terafiliasi dengan Islamic State of Iraq and Syria (ISIS).
Ia mengaku hanya diundang FPI Makassar dalam seminar yang dilaksanakan sehari sebelumnya, kemudian diundang kembali dalam agenda baiat keesokan harinya.
Munarman membantah dengan menyebut dirinya tidak tahu tujuan acara hari kedua adalah pembaiatan.
"Saya tidak tahu (ada agenda pembaiatan), karena saya diundang di Kota Makassar. Karena tiket saya besoknya baru pulang dan itu pun siang, mereka menawarkan besok masih ada lagi," jelas Munarman.
Najwa Shihab lalu menyinggung apakah polisi pernah memanggilnya untuk mengklarifikasi, mengingat video kehadiran Munarman menjadi viral di media sosial.
"Anda menyampaikan klarifikasi ini ke polisi? Sempat dipanggil tidak?" tanya Najwa Shihab.
Baca juga: HTI & FPI Dibubarkan, Bagaimana Soal Kriminalisasi Ulama? Begini Respon Warga dari Hasil Survei SMRC
Baca juga: Tak Terima FPI Dikaitkan dengan Teroris, Novel Bamukmin Ajak Ummat Jangan Teradu Domba: Ini Cara PKI
"Perbuatan saya diundang apakah perbuatan pidana? Kenapa saya harus klarifikasi? Itu dulu," cetus Munarman.
"Pertanyaan saya, apakah sempat ada yang memanggil untuk klarifikasi?" tanya Najwa lagi.
Munarman membalasnya dengan balik bertanya karena merasa dituduh telah melakukan kejahatan.
"Pertanyaan saya apakah itu kejahatan? Saya tanya, makanya, apakah itu kejahatan?" cecar Munarman.
Ia mengaku hanya memberi materi seminar tentang bagaimana anggota FPI Makassar jangan terjebak dalam terorisme.
Najwa kembali mencecar karena merasa hanya menanyakan hal yang sederhana.
"Bang Munarman, saya bukan polisi. Saya bertanya pengalaman Anda. Apakah dipanggil? Pertanyaan saya itu," kata Najwa.
"Makanya saya jawab, karena itu bukan kejahatan," tegas Munarman.
"Pernah atau tidak? Anda tidak mau menjawab," tanya Najwa lagi.
Munarman justru memutar balik pertanyaan sang presenter.
"Berarti Anda minta saya dipanggil?" ucap Munarman sambil menunjuk Najwa.
"Perlu dipanggil tidak?" tanya Najwa ke narasumber lainnya.
Munarman menyebut pertanyaan itu berupaya menggiring opini terhadap dirinya.
Namun sampai akhir ia enggan mengakui.
Baca juga: Punya Atribut FPI, Terduga Teroris yang Ditangkap Densus 88 Juga Sempat ke Sidang Habib Rizieq
"Jangan menggiring. Ini menggiring. Mbak Nana, dalam teori hukum itu namanya pertanyaan jebakan. Anda tidak boleh melakukan pertanyaan jebakan, itu berbahaya buat opini," katanya masih menunjuk Najwa.
"Pertanyaan saya simpel sekali, Anda pernah dipanggil atau tidak?" tanya Najwa lagi, yang tidak dijawab Munarman.
Tak Mau Pembicaraan Dipotong
Mantan juru bicara Front Pembela Islam (FPI) Munarman mengungkapkan kemarahannya saat diundang di tayangan talkshow.
Dilansir dari TribunWow.com, hal itu tampak dalam tayangan iNews, Sabtu (6/2/2021).
Saat itu, Munarman diminta mengklarifikasi dugaan FPI terafiliasi dengan jaringan teroris internasional Islamic State of Iraq and Syria (ISIS).
Tudingan itu muncul setelah seorang terduga teroris Muhammad Fikri Oktaviadi mengaku pembaiatan dihadiri Munarman.
Munarman kemudian membantah kabar tersebut dan menuding Kepala Pusat Riset Ilmu Kepolisian dan Kajian Terorisme Universitas Indonesia (UI) Benny Mamoto.
"Isu ini bukan karena organisasi. Kalau ada tuduhan ini (disebabkan) organisasi karena dianggap ada orang yang terlibat, Pak Benny itu yang menyebarluaskan pertama kali nama-nama orang yang disangkutpautkan dengan FPI. Saya tahu, Pak Benny ini," kata Munarman.
Presenter Anisha Dasuki kemudian hendak mengonfirmasi tuduhan Munarman ke narasumber Benny Mamoto yang ikut diundang dalam acara televisi tersebut.
Namun Munarman enggan penjelasannya dipotong.
"Entar dulu. Tadi 'kan tanya saya apakah ada di situ atau tidak, saya belum selesai ini," tegasnya.
Anisha Dasuki kembali mengingatkan bahwa durasi tayangan mereka terbatas, sehingga perlu memberi kesempatan kepada narasumber lain yang dituduh.
Nada suara Munarman semakin meninggi saat dipotong.
"Enggak bisa. Saya mau jelaskan bahwa tidak ada kaitannya. Itu anak yang mengaku bukan anggota FPI, sudah dijelaskan Ustaz Agus Salim," tegasnya.
Ia menyebut kedatangannya ke Makassar bukan untuk menghadiri baiat teroris, meskipun bertepatan waktunya.
Munarman menolak menghentikan pemaparannya.
"Anda jangan memancing kemarahan saya. Nanti bahaya, Anda jangan mancing-mancing. Saya mau jelaskan fakta, Anda jangan potong-potong," Munarman memberi peringatan.
Baca juga: TERKUAK Riwayat Perjalanan & Profesi Terduga Teroris yang Ditangkap Densus 88, Berpendidikan Tinggi
"Saya bertanya, Pak. Mohon maaf," jawab Anisha Dasuki.
Ia merasa tidak diberi kesempatan untuk mengklarifikasi di talkshow tersebut.
Munarman bahkan menuduh talkshow itu melakukan propaganda terhadap dirinya.
"Katanya mau baik-baik memberi kesempatan kepada saya untuk mengklarifikasi. Kalau begini caranya, ini propaganda namanya, iNews ini," tuduh Munarman.
Jangan Lupa Like Fanpage Facebook TribunKaltara.com
Follow Twitter TribunKaltara.com
Follow Instagram tribun_kaltara
Subscribes YouTube Tribun Kaltara Official