Berita Nunukan Terkini
Petugas Puskesmas Nunukan Terindikasi Terpapar Covid-19, Layanan UGD dan Ruang Bersalin Ditutup
Sejumlah petugas Puskesmas Nunukan terindikasi terpapar Covid-19, sehingga layanan Unit Gawat Darurat (UGD) dan ruang bersalin ditutup sementara.
Penulis: Febrianus Felis | Editor: Sumarsono
TRIBUNKALTARA.COM, NUNUKAN - Sejumlah petugas Puskesmas Nunukan terindikasi terpapar Covid-19, sehingga layanan UGD dan ruang bersalin ditutup sementara.
Petugas puskesmas yang terindikasi positif Covid-19 tersebut diantaranya perawat Unit Gawat Darurat (UGD), bidan ruang bersalin, sopir, dan satpam.
Saat dikonfirmasi, Kepala Puskesmas Nunukan dr Ika Bihandayani membenarkan hal itu.
"Iya betul. Untuk sementara layanan UGD dan ruang bersalin kami tutup dulu mulai sejak tanggal 17 April kemarin," kata dr Ika Bihandayani kepada TribunKaltara.com, Minggu (18/04/2021) siang.
Baca juga: Dapat Keluhan Warga di Bulan Ramadan, Bupati Nunukan Asmin Laura Curhat di Medsos, Bahas Pengalaman
Baca juga: Sudah Lama Hilang, Muncul Lagi Wabah Polio Malaysia, Puskesmas Nunukan Lakukan Vaksin Suntik
Dikemukakan, layanan akan dibuka kembali setelah semua petugas selesai melakukan pemeriksaan sesuai protokol kesehatan Covid-19.
"Tunggu semua petugas yang terindikasi itu dinyatakan bebas Covid-19, baru kami buka layanan itu kembali," ucapnya.
Ditambahkan oleh Penanggung Jawab Upaya Kesehatan Perseorangan (UKP) Puskesmas Nunukan dr Anti mengatakan, layanan UGD dan Verlos Kamer (VK) ditutup sementara untuk mencegah penularan terhadap pasien yang datang berobat.
Kendati begitu hingga kini pihaknya masih lakukan koordinasi untuk pengalihan layanan UGD sementara.
Baca juga: Soal Kehamilan Nagita, Raffi Ahmad Baru Sadari Ucapan Sule soal Mitos Kucing
"Untuk jumlah yang terindikasi dan terpapar Covid serta prosedur pemeriksaan yang akan dilaksanakan bukan kewenangan saya untuk menyampaikan karena ada yang lebih mengerti.
Untuk pengalihan sementara layanan UGD masih dikoordinasikan dengan fasilitas kesehatan," ujarnya.
Meski begitu, kata dr Anti, seusai dilakukan tracing, ada beberapa petugas yang tidak memiliki riwayat kontak dengan petugas yang terindikasi terpapar Covid-19 itu.
"Jadi kami tetap usahakan membuka layanan poli umum dan anak, kecuali ibu hamil.
Baca juga: Curhat Pengusaha Travel di Malinau Sikapi Larangan Mudik Lebaran, Pendapatan Menurun: Kasihan Sopir
Kami tetap mengurangi pembatasan kunjungan langsung dan memaksimalkan kunjungan tidak langsung (online)," tuturnya.
Ia mengaku, layanan pasien secara online sudah dimaksimalkan pihaknya selama masa pandemi Covid-19, namun tidak banyak warga yang memanfaatkannya.
"Padahal tim Promkes kami cukup gencar promosi ke masyarakat.
Kemungkinan besar kondisi masyarakat sekarang lebih aware dan melaksanakan protokol kesehatan, sehingga itu cukup mempengaruhi angka kesakitan.
Kalau dari data kami, angka kunjungan jauh berbeda antara sebelum dan saat pandemi ini," ungkapnya. (*)
Penulis: Febrianus felis