Berita Tarakan Terkini
Dirut Rumah Sakit Umum Kota Tarakan Joko Ungkap Pendapatan Tahun 2020 Miliaran Rupiah
Sejak beroperasi 11 Maret 2019 lalu, Rumah Sakit Umum Kota Tarakan (RSUKT) terus berinovasi dan meningkatkan kualitas pelayanan kesehatan.
Penulis: Andi Pausiah | Editor: Junisah
TRIBUNKALTARA.COM, TARAKAN - Sejak beroperasi 11 Maret 2019 lalu, Rumah Sakit Umum Kota Tarakan (RSUKT) terus berinovasi dan meningkatkan kualitas pelayanan kesehatan.
Diakui Dirut RSUKT dr. Joko, cukup mengalami banyak tantangan dan kendala pada saat awal berdiri karena semua dimulai dari nol.
Kondisi saat itu anggaran masih terbatas, peralatan dan pengalaman manajemen pun demikian sama-sama masih terbatas.
Namun lanjutnya, RSUKT milik Pemkot Tarakan ini terus belajar dan mengembangkan diri. Hingga tak terasa memasuki tahun ketiganya, RSUKT terus melakukan perbaikan dan peningkatan kualitas layanan.
"Kita berangkat dari niat baik. Melayani masyarakat dan memajukan Kota Tarakan akhirnya berkat kerja sama seluru teman-teman akhirnya terus berkembang," ujarnya.
Baca juga: Pencarian Warga Hilang Kontak Memasuki Hari Kedua, Tim SAR Tarakan Siapkan Peralatan Medis
Sejumlah target pun berhasil dicapai selama hampir tiga tahun beroperasi. Di antaranya di tahun 2020 ditargetkan RSUKT berbentuk Badan Layanan Umum Daerah (BLUD).
Meski tidak mudah lanjutnya tujuannya baik. Karena akan memberikan fleksibilitas dalam pengelolaan keuangan dan kepegawaian rumah sakit.
"Bisa lebih cepat selesaikan persoalan pelayanan. Dan itu alhamdulillah sudah bisa dilakukan di awal 2020," bebernya.
Ia melanjutkan, target akreditasi RSUKT juga dulu ditetapkan.
"Kan ada bintang satu sampai bintang lima. Dan kita bisa di posisi bintang tiga," lanjutnya.
Baca juga: Seorang Warga Hilang Kontak saat Tumpangi Speedboat 40 PK dari Tanjung Selor ke Tarakan
Target lainnya, RSUKT harus bisa bekerja sama dengan BPJS Kesehatan mengingat tahun 2020 angka kepesertaan BPJS Kesehatan yang mencapai 95 persen.
Dan saat ini lanjutnya pihaknya sudah mewujudkan kerja sama tersebut. Bulan April 2020 sudah mulai bekerja sama dengan BPJS Kesehatan.
" Karena masyarakat kita tahu banyak menggunakan BPJS sehingga tidak perlu lagi melakukan pembayaran dan rumah sakit tinggal mengklaim ke BPJS Kesehatan," urainya.
Lebih lanjut dikatakan dr.Joko, dari sisi pendapatan ditargetkan Rp 3 miliar. Hingga akhir 2020 mencapai Rp 20 miliar lebih untuk pendapatan. Ini menjadi surplus bagi RSUKT dan bisa di dimanfaatkan untuk membiayai operasional RSUKT.
Sehingga dampaknya bisa mengurangi biaya subsidi yang selama ini digelontorkan Pemkot Tarakan untuk RSUKT. "Bisa mengurangi beban subsidi"
Baca juga: Sule Ungkap Penyesalan di Hadapan Armand Maulana, Suami Nathalie Holscher Singgung Karma, Ada Apa?