Berita Malinau Terkini

Kadis Lingkungan Hidup Malinau Frent Tomy Lukas Sebut KLHS Syarat Mutlak Penyusunan RPJMD 2021-2026

Kajian Lingkungan Hidup Strategis (KLHS) merupakan syarat penting dalam rangka menyusun rencana pembangunan.

Penulis: Mohamad Supri | Editor: Junisah
TRIBUNKALTARA.COM/ MOHAMMAD SUPRI
Kepala Dinas Lingkungan Hidup Kabupaten Malinau, Frent Tomy Lukas saat ditemui di Kantor Bupati Malinau, Provinsi Kalimantan Utara, Senin (24/5/2021) 

• Benarkan Sungai Malinau Dicemari Limbah, Kadis LHD: Faktanya Tanggul Tuyak Jebol dan Mencemari Air

• Tercemar Limbah Tambang, PDAM Malinau Hentikan Sementara Produksi Air Bersih, Ini Wilayah Terdampak

• Diduga Tercemar Limbah Tambang, PDAM Malinau Kewalahan Pasok Air Bersih & Terancam Hentikan Produksi

Hal tersebut diungkapkan oleh pihak DLH Kaltara, saat ditemui di Gedung Gadis Tanjung Selor.

"Kami nanti akan mengirimkan tim untuk investigasi, di sana ada staf dari perusakan dan pencemaran, staf dari pengawasan dan UPTD dari Laboratorium Lingkungan," ujar Plt DLH Kaltara, Obed Daniel, Rabu (10/2/2021).

Menurutnya, hasil investigasi akan dijadikan rekomendasi kepada pihak DLH Malinau, untuk melakukan tindakan lebih lanjut.

Mengingat, pihak DLH Kaltara tidak memiliki kewenangan untuk melakukan penindakan.

Baca juga: Fase Gerhana Bulan Total yang Akan Terjadi Rabu 26 Mei 2021, Bisa Diamati dengan Mata Telanjang

"Kalau tim investigasi ini nanti 2-3 hari, nantinya kami akan membuat rekomendasi ke DLH Malinau," katanya.

"Karena kami di Provinsi tidak memiliki kewenangan untuk melakukan penindakan, itu ranahnya Kabupaten," terangnya.

• Kualitas Rumput Laut Nunukan Menurun, DLH Sebut Tidak Ada Bukti Pencemaran Limbah Industri

• Kualitas Rumput Laut Nunukan Menurun, Diduga Terserang Hama Akibat Limbah Industri di Laut

• Imbas Sungai Malinau Tercemar, Pasokan Air Bersih PDAM Terhenti, Viral di Medsos

Terkait tingkat pencemaran, Obed menambahkan, masih akan menunggu hasil uji lab dan investigasi.

Namun dirinya mengaku bila pencemaran kali ini lebih besar, terlihat dari banyaknya ikan yang mati di sungai.

"Kalau tingkatan tercemar baik rendah, sedang atau tinggi, itu kami masih menunggu hasil labnya, tapi kalau dilihat mungkin ini lebih besar karena banyak juga ikan yang mati," terangnya.

(*)

Penulis : Mohammad Supri

Sumber: Tribun Kaltara
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved