Banjir di Nunukan
Update 8 Desa di Sembakung Nunukan Kaltara Diterjang Banjir, Ini Jumlah Warga & Fasilitas Terdampak
Update 8 desa di Sembakung, Nunukan, Kaltara diterjang banjir, ini jumlah warga dan fasilitas terdampak.
Penulis: Febrianus Felis | Editor: M Purnomo Susanto
TRIBUNKALTARA.COM, NUNUKAN - Update 8 desa di Sembakung, Nunukan, Kaltara diterjang banjir, ini jumlah warga dan fasilitas terdampak.
Banjir yang terjadi sepekan lebih di Kecamatan Sembakung, Kabupaten Nunukan kini berangsur surut.
Dikabarkan, malam tadi kondisi air mulai perlahan surut dari sebelumnya 4,65 meter kini menjadi 4,35 meter.
Baca juga: Hasil Galang Dana Terkumpul Rp13 Juta, PMI Malinau akan Belikan Kebutuhan Korban Banjir
Baca juga: Cerita Warga Sembakung Enggan Mengungsi Meski Rumahnya Digenangi Banjir 5 Meter, Ini Alasannya
Baca juga: MotoGP Italia 2021: Kata Valentino Rossi, Marc Marquez dan Pebalap Lainnya soal Sirkuit Mugello
Sebelumnya, banjir mulai menggenangi Kecamatan Sembakung, Kabupaten Nunukan, pasca hujan deras pada Selasa lalu (25/05/2021), malam.
Hal itu dipicu oleh luapan debit air sungai yang berada di daerah aliran sungai (DAS) Sembakung.
Banjir itu merendam 8 desa sekaligus yakni Desa Butas Bagu, Labuk, Pagar, Tujung, Manuk Bungkul, Atap, Lubakan dan Tagul.
Ketua Kampung Siaga Bencana (KSB) di Sembakung, Abdullah menyampaikan update data warga yang terdampak banjir per 29 Mei 2021 yakni sebanyak 111 KK atau 360 jiwa.
Selain itu, ada sebanyak 85 unit rumah warga di 8 desa yang terendam banjir.
"Kondisi terkini, banjir masih menggenangi seluruh fasilitas umum, fasilitas sosial, fasilitas pemerintah baik itu perkantoran, fasilitas kesehatan, maupun fasilitas pendidikan. Dalam bencana itu tak ada korban jiwa," kata Abdullah kepada TribunKaltara.com, Minggu (30/05/2021), pukul 15.00 Wita.
Abdullah mengatakan, upaya yang dilakukan oleh pemerintah kecamatan, Polsek, Koramil, UPT. BPBD, pemerintah desa, KSB, Desa Tangguh Bencana (Destana), dan relawan banjir lainnya, diantaranya, melakukan pendataan warga terdampak secara kontinu.
Selain itu, melakukan monitoring perkembangan banjir ke desa-desa terdampak.
"Kemarin kami juga membantu membersihkan Masjid besar Al Mujahidin Sembakung, Masjid Al Hidayah, termasuk rumah-rumah warga," ucapnya.
Tak hanya itu, mereka juga mengupayakan penanganan alternatif apabila terjadi kerusakan jalan atau jembatan di wilayah desa terdampak.
"Jadi tiap hari kami update data warga terdampak banjir. Itu dijadikan bahan melakukan kaji cepat untuk menentukan apakah kondisi Sembakung bisa ditetapkan sebagai tanggap darurat bencana alam banjir atau upaya penanganan lainnya," tuturnya.
Dia berharap, di wilayah Sembakung tidak terjadi hujan dalam beberapa hari ke depan. Sehingga debit air bisa surut hingga ke angka ketinggian normar, 3 meter.