Apa itu Kafein? Simak Penjelasan, Manfaat dan Batas Aman Konsumsi

Apa itu kafein? kata yang kerap didengar kala membahas tentang kopi dan teh. Berikut penjelasan, Manfaat dan batas aman konsumsinya

Penulis: Titik Wahyuningsih | Editor: Sumarsono
Cappaseo
Ilustrasi kopi. 

TRIBUNKALTARA.COM – Apa itu kafein? kata yang kerap didengar kala membahas tentang kopi dan teh.

Sebagaimana yang dikutip TribunKaltara.com dari Healthline, kafein merupakan suatu zat alami yang bekerja dengan cara menstimulasi sistem saraf pusat.

Kafein bekerja dengan menstimulasi otak dan sistem saraf pusat untuk membuat tubuh tetap terjaga dan mencegah timbulnya kelelahan.,

Zat ini biasanya ditemui pada tanaman teh, kopi dan kakao.

Penemuan kafein menurut sejarawan sudah ada ketika teh pertama kali diseduh pada 2737 SM.

Baca juga: Apa Itu Kafein yang Terkandung di Kopi dan Teh? Ini Manfaatnya Bagi Tubuh

Pada tahun-tahun berikutnya penemuan kafein didalam kopi diketahui ketika seorang gembala di Ethiophia memberikan minuman kopi pada kambing ternaknya.

Dari situ diketahui bahwa minuman tersebut mengandung kafein yang dapat menambah energi

Saat ini, 80% populasi dunia mengonsumsi produk berkafein setiap hari dan jumlah ini meningkat hingga 90% untuk orang dewasa di Amerika Utara.

Setelah dikonsumsi, kafein dengan cepat diserap dari usus ke aliran darah.

Kemudian kafein bergerak ke hati dan dipecah menjadi senyawa yang dapat memengaruhi fungsi berbagai organ.

Efek utama kafein ada di otak dan berfungsi memblokir efek adenosin.

Efek pada adenosin merupakan neurotransmitter yang membuat otak rileks.

Biasanya, level adenosin menumpuk sepanjang hari sehingga menyebabkan semakin lelah dan merangsang ingin tidur.

Baca juga: Risma Tak Tinggal Diam, Jelaskan Duduk Perkara Imbas Viral Bupati Alor Amon Djobo Marah dan Memaki

Kafein membantu Anda tetap terjaga dengan menghubungkan ke reseptor adenosin di otak tanpa mengaktifkannya.

Sehingga menghalangi efek adenosin yang menyebabkan berkurangnya kelelahan.Kafein juga dapat meningkatkan kadar adrenalin darah dan meningkatkan aktivitas otak dari neurotransmitter dopamin dan norepinefrin.

Kombinasi ini selanjutnya menstimulasi otak dan meningkatkan keadaan gairah, kewaspadaan, dan fokus.

Karena memengaruhi otak, kafein sering disebut sebagai obat psikoaktif.

Selain itu, kafein cenderung memberikan efeknya dengan cepat pada tubuh.

Misalnya, jumlah yang ditemukan dalam satu cangkir kopi membutuhkan waktu sedikitnya 20 menit untuk mencapai aliran darah dan sekitar 1 jam untuk mencapai efektivitas penuh.

Baca juga: Daftar Harga HP Samsung Juni 2021, Galaxy A01 Core Mulai Sejutaan hingga Galaxy Z Fold2

Manfaat Kafein bagi Kesehatan

Berikut manfaat kafein untuk kesehatan tubuh:

- Perlindungan hati

Kopi dapat mengurangi risiko kerusakan hati (sirosis) sebanyak 84%. Ini dapat memperlambat perkembangan penyakit, meningkatkan respons pengobatan, dan menurunkan risiko kematian dini.

- Umur panjang

Minum kopi dapat menurunkan risiko kematian dini sebanyak 30%, terutama bagi wanita dan penderita diabetes.

- Risiko kanker menurun

Minum 2–4 cangkir kopi per hari dapat mengurangi risiko kanker hati hingga 64% dan risiko kanker kolorektal hingga 38%.

- Perlindungan kulit

Baca juga: Heboh Percakapan Ibu dan Mertua Alvin Faiz Beredar, Terkuak Kondisi Larissa Chou Kini Sedang Sakit

Mengonsumsi 4 atau lebih cangkir kopi berkafein per hari dapat menurunkan risiko kanker kulit hingga 20%.

- Mengurangi risiko Multiple Sclerosis

Peminum kopi mungkin memiliki risiko hingga 30% lebih rendah terkena multiple sclerosis (MS).

- Pencegahan asam urat

Minum 4 cangkir kopi secara teratur per hari dapat mengurangi risiko pengembangan asam urat hingga 40% pada pria dan 57% pada wanita.

- Kesehatan usus

Mengonsumsi 3 cangkir kopi sehari selama 3 minggu dapat meningkatkan jumlah dan aktivitas bakteri usus yang menguntungkan.

Ilustrasi kopi, satu minuman yang mengandung kafein
Ilustrasi kopi, satu minuman yang mengandung kafein (kaboompics.com)

Batas aman konsumsi kafein

Dikutip dari laman Kompas.com pakar kesehatan dari American Medical Association Council on Scientific Affairs menyarankan agar kita mengonsumsi kopi hanya 250 miligram atau sekitar tiga cangkir per hari.

Namun, kandungan kafein dalam setiap jenis minuman juga berbeda-beda. Untuk menentukan berapa banyak kafein dalam minuman yang kita konsumsi.

Czerwony menyarankan untuk membaca label kemasan. Kandungan kafein bervariasi dan tergantung pada berbagai faktor.

Rata-rata kandungan kafein dalam setiap jenis minuman sebagai berikut:

1. Kopi

Kafein dalam secangkir kopi berbeda-beda tergantung apakah kopi tersebut jenis instan, kopi seduhan manual, atau tanpa kafein.

"Bertentangan dengan kepercayaan populer, kopi yang diklaim tanpa kafein pun masih mengandung sejumlah kecil stimulan tersebut," kata Czerwony.

Kopi yang diseduh secara manual biasanya mengandung 65 hingga 120 miligram kafein.

Kopi instan biasanya mengandung 60 hingga 85 miligram kafein. Kopi tanpa kafein biasanya mengandung sekitar dua hingga empat miligram kafein.

Baca juga: Daftar Pertanyaan dan Jawaban Seputar CPNS 2021, Bolehkan Daftar CPNS setelah Mundur dari CPNS?

2. Teh

Secangkir teh juga mengandung kafein dalam jumlah yang berbeda-beda, tergantung jenisnya.

Teh hitam biasanya mengandung sekitar 20 hingga 90 miligram kafein.

Teh hijau biasanya mengandung 20 miligram kafein dan teh putih mengandung sekitar 15 miligram kafein.

Teh yang benar-benar bebas kafein adalah teh herbal.

3. Minuman berenergi

Minuman berenergi mengandung kafein dan gula.

Kandungan kafein dalam satu porsi minuman berenergi biasanya berkisar 80 milihram hingga 320 miligram.

4. Cokelat

Satu ons cokelat hitam biasanya mengandung 20 mg kafein, sedangkan cokelat susu dengan jumlah yang sama mengandung sekitar enam miligram kafein.

Sumber: Tribun Kaltara
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

Berita Populer

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved