Berita Daerah Terkini
Tolak Pembangunan Pabrik Kelapa Sawit, Masyarakat Gunung Sari Unjuk Rasa di Kantor Bupati Berau
Menolak keras pembangunan pabrik sawit di daerahnya, masyarakat dan pemuda Gunung Sari melakukan aksi unjuk rasa, Jumat (11/6/2021).
TRIBUNKALTARA.COM, TANJUNG REDEB - Menolak keras pembangunan pabrik sawit di daerahnya, masyarakat dan pemuda Gunung Sari melakukan aksi unjuk rasa, Jumat (11/6/2021).
Unjuk rasa ini pula diikuti para pemangku adat Kampung Gunung Sari.
Aksi demo dengan mendatangi langsung Kantor Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Berau.
Baca juga: Hasil Unjuk Rasa 2 Hari, Intracawood tak Mau Teken Berita Acara, Gebrak Serahkan ke Disnaker Kaltara
Baca juga: Ada Teman Buruh Diperlakukan Buruk, Ratusan Buruh di Berau Unjuk Rasa di Kantor Bupati
Di Halaman Kantor Pemkab Berau, mereka menyuarakan protesnya tersebut
“Kami berangkat jauh-jauh meminta kepala daerah untuk menemui kami, kami tidak akan masuk ke dalam bangunan megah itu,” ujar Koordinator Lapangan Unjuk Rasa Pemuda Gunung Sari, Rizal.
Baca juga: Perwakilan DPRD Malinau Apresiasi Unjuk Rasa, Minta agar Unjuk Rasa Berlangsung Damai
Rizal menjelaskan bahwa salah satu perusahaan sawit tersebut cacat secara hukum.
Dia berharap agar kepala daerah, Bupati Berau Sri Juniarsih langsung menemui mereka di halaman kantor Bupati Berau.
“Kamu jauh menuntut hak kami, meminta perusahaan sawit itu keluar dari kampung kami,” jelasnya.

Dalam unjuk rasa itu, ia juga mengatakan, bawah ada keterlibatan salah datu anggo dewan perwakilan rakyat yang memberikan persetujuan atas pembangunan pabrik kelapa sawit.
Rizal menjelaskan, isu pendirian itu telah ada sejak awal tahun 2020 silam, sejak Kepala Kampung yang lalu.
Dalam pengakuan pihaknya, pembangunan kembali lagi setelah adanya pemimpinan kepala daerah baru.
Baca juga: Desak UU Cipta Kerja Dicabut, Demonstran Jamin Unjuk Rasa di Malinau Berlangsung Damai
“Kami meminta secara hormat, agar kepala daerah menandatangani petisi kami, agar pabrik sawit itu bisa hengkang dari Kampung,” jelasnya.
Rizal menjelaskan pabrik sawit tersebut menjanjikan beberapa keuntungan kepada masuarakat kampung, namun belum mendapatkan perstujuan, pihak perusahaan telah membuka lahan tanpa adnaya kompromi bersama masyarakat Kampung Gunung Sari.
“Kami tidak ingin melanggar protokol, tapi kami datang ke jalanan untuk mengatasnamakan masyarakat, menuntuk keadilan,” jelasnya.
Dia melanjutkan, akan melakukan demonstrasi berkelanjutan, jika Kepala Daerah tidak datang dan menandatangani petisi mereka.
Baca juga: Unjuk Rasa Tolak UU Omnibuslaw di Bontang, Kantor DPRD Disegel Mahasiswa dan Buruh
“Selaku pemangku keputusan, kami ingin Bupati menemui kami, jika tidak Ibu tidak turun, biarkan kami masuk ke dalam gedung untuk menemui orang-orang pintar di sana,” tutupnya.
Unjuk rasa ini telah dijaga ketat pihak kepolisian dan Satpol PP. Masyarakat Kampung Gunung Sari tidak menerima pertemuan dalam gedung.
(*)