Berita Tana Tidung Terkini

Minim Petugas, Pendapatan Wisata Air Terjun Rian di Tana Tidung Tak Maksimal, Berikut Tiket Masuknya

Kurangnya petugas di obyek wisata Air Terjun Gunung Rian menjadi kendala bagi Dinas Pariwisata, Pemuda, dan Olahraga (Disparpora) KTT.

Penulis: Rismayanti | Editor: Junisah
HO Disparpora KTT
Wisata alam Air Terjun Gunung Rian yang terletak di Kecamatan Muruk Rian, Kabupaten Tana Tidung 

TRIBUNKALTARA.COM, TANA TIDUNG - Kurangnya petugas di obyek wisata Air Terjun Gunung Rian menjadi kendala bagi Dinas Pariwisata Pemuda dan Olahraga (Disparpora) Kabupaten Tana Tidung.

Kepala Disparpora Tana Tidung, Usman Saleh mengatakan, kurangnya petugas menyebabkan pengawasan dan penarikan retribusi kurang maksimal.

Dia menyebutkan, hanya ada dua petugas di wisata Air Terjun Gunung Rian, yang bertugas untuk mengatur dan menarik retribusi dari pengunjung.

Baca juga: Air Terjun Gunung Rian Kabupaten Tana Tidung Ramai Dikunjungi Wisatawan, Tiket Masuk Sering Habis

Baca juga: Menikmati Keindahan Air Terjun di Bawah Kaki Gunung Rian Kabupaten Tana Tidung

"Itu juga ndak rutin setiap hari mereka jaganya. Kalau pas hari-hari kerja gitu, kadang mereka ndak jaga di sana," ujarnya, Sabtu (12/6/2021)

Hal itu tentu menjadi kendala besar, banyak pengunjung uang tidak dikenakan retribusi ketika tidak ada petugas yang menjaga di lapangan.

Baca juga: Pesona Tempat Wisata Air Terjun KM 11 Long Beluah, Surga Dunia Tersembunyi di Bulungan Kaltara

"Beda kalau aksesnya dekat, itu memudakan petugas mengontrol keluar masuknya orang, dan pendapatan dalam sebulannya. Tapi lokasi wisata ini (Air Terjun Gunung Rian) kan jauh.

Ada sih orang yang kita percaya disana buat jaga, tapi masih kurang. Saya yakin tidak mungkin mereka aktif terus tiap hari jaga di sana," katanya.

Sejumlah pengunjung saat menikmati pesona air terjun KM 11 yang berada di Desa Long Beluah, Kecamatan Tanjung Palas Barat, Kabupaten Bulungan, Kalimantan Utara.
Sejumlah pengunjung saat menikmati pesona air terjun KM 11 yang berada di Desa Long Beluah, Kecamatan Tanjung Palas Barat, Kabupaten Bulungan, Kalimantan Utara. (istimewa)

Usman mengatakan, perlu lebih petugas yang menjaga di obyek wisata tersebut. Sehingga pada hari-hari biasa pun, penarikan retribusi dapat diakomodir.

"Ada dua orang yang kita percayai untuk menjaga disana, tapi kan rumah mereka dengan lokasi wisata, itu jauh," jelasnya.

Baca juga: Cara Unik Mahasiswa di Samarinda Tolak Omnibus Law, Bentangkan Spanduk di Karst Air Terjun Berambai

Meski begitu pihaknya tetap optimis, pendapatan asli daerah dari obyek wisata dapat mencapai target.

Diketahui, biaya masuk wisata Air Terjun Gunung Rian, dipatok harga Rp 2000 bagi usia dewasa, dan Rp 1000 bagi usia anak-anak.

Seperti diketahui guna mendongkrak laju investasi di Kaltara, Dinas Penanaman Modal Perizinan Terpadu Satu Pintu (DPMPTSP) Kaltara akan menawarkan investasi di beberapa objek wisata di Kaltara kepada BUMN.

Hal tersebut diungkapkan oleh Plt Kepala DPMPTSP Kaltara, Risdianto, melalui Kasi Perencanaan Sektoral Pengembangan dan Potensi Daerah, Rahman Putrayani, Kamis (10/6/2021).

Menurutnya, ada dua kabupaten di Kaltara yang akan ditawarkan kepada BUMN yang bergerak di sektor pariwisata, Indonesia Tourism Development Coorporation atau ITDC.

Yakni Kabupaten Malinau dan Tana Tidung, yang mana memiliki potensi besar akan wisata alam dan budaya.

"Sudah ada beberapa yang kita lakukan studi diantaranya, Tana Tidung dan Malinau," ujar Kasi Perencanaan Sektoral Pengembangan Potensi Daerah, Rahman Putrayani.

Baca juga: Dipancing Pakai Makanan yang Diikat Tali, Buaya Berukuran 3 Meter di Samarinda Berhasil Ditangkap

"Kita sudah tawarkan ke ITDC, itu BUMN yang fokus di sektor pariwisata," tambahnya.

Pihaknya mengaku telah melakukan kajian, terkait potensi investasi pariwisata di objek wisata Desa Wisata Pulau Sapi di Malinau hingga Air Terjun Gunung Rian di Tana Tidung.

"Untuk Tana Tidung salah satunya di air terjun Gunung Rian, itu sudah bagus dan tinggal bagaimana kita tingkatkan saja," tambahnya.

Menyangkut objek wisata air terjun Gunung Rian, pihaknya mengaku telah meminta Pemkab Tana Tidung untuk menyiapkan lahan seluas 20 Hektar.

"Kami sudah minta kepada Pemkab untuk siapkan lahannya, mungkin 20 Hektar untuk dijadikan spot wisata di sana," katanya.

Pihaknya meyakini bila objek wisata tersebut dikelola oleh BUMN ITDC maka akan semakin banyak mendatangkan wisatawan ke Kaltara.

"Jadi ini ke depannya dikelola seperti itu, dan kita harap ini bisa mendatangkan lebih banyak wisatawan," tuturnya.

(*)

Penulis: Risnawati

Sumber: Tribun Kaltara
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved