Berita Malinau Terkini

Anggaran Terbatas, Perusda Intimung Malinau Tetap Serap Gabah Petani, Tunggu Dana Tambahan

Perusda Intimung merupakan mitra kerja sama program Rasda Pemerintah Kabupaten Malinau.

Penulis: Mohamad Supri | Editor: Amiruddin
TRIBUNKALTARA.COM/MOHAMMAD SUPRI
Direktur Utama Perusahaan Daerah Intimung, Lewi Mana saat ditemui di Kantor Bupati Malinau, Provinsi Kalimantan Utara, Rabu (7/7/2021). (TRIBUNKALTARA.COM/MOHAMMAD SUPRI) 

TRIBUNKALTARA.COM, MALINAU - Perusda Intimung merupakan mitra kerja sama program Rasda Pemerintah Kabupaten Malinau. Ada dua bentuk kerja sama dari program unggulan daerah tersebut.

Pertama, Perusda Intimung membeli gabah milik petani yang selanjutnya dikelola menjadi beras dalam kemasan. Kedua, program subsidi beras untuk masyarakat Malinau.

Sebelumnya diberitakan TribunKaltara.com, karena keterbatasan anggaran, sejumlah hasil panen milik petani padi tidak terserap maksimal.

Baca juga: Pemkab Malinau Gelontorkan Rp 3 Miliar Pembelian Gabah, Bupati Wempi: Kami Berencana Menambah Lagi 

Direktur Utama Perusahaan Daerah Intimung, Lewi Mana memjelaskan hingga saat ini terdapat sekira 450 ton gabah yang siap diproses.

Lewi mengaku pihaknya masih membeli gabah milik petani. Meskipun masih menunggu anggaran penyertaan modal dari pemerintah daerah.

"Sampai saat ini, ada kurang lebih 450 ton gabah di Perusda. Sebelumnya memang ada kendala teknis. Tapi untuk saat ini, kami masih tetap membeli gabah petani," ujarnya, Rabu (7/7/2021).

Menurutnya, sesuai dengan peran Perusda Intimung, keberlanjutan program Rasda bergantung sepenuhnya pada penyertaan modal dari Pemerintah Daerah.

Ditanya terkait keluhan petani mengenai gabah yang tidak terserap maksimal, Lewi mengatakan pihaknya telah mengusahakan solusi permasalahan tersebut.

Pemerintah Daerah Kabupaten Malinau rencananya akan kembali menggelontorkan tambahan dana program Rasda khusus pembelian gabah petani.

"Gabah dari petani tetap akan kami ambil, kami akan berupaya menyelesaikan beberapa kendala teknis. Karena sesuai MoU, pembelian gabah petani merupakan penugasan dari Pemda," katanya.

Lewi Mana menyampaikan, ada beberapa upaya yang bisa dilakukan untuk mencegah kendala ini berulang. Khususnya menjamin berlanjutnya pembelian gabah petani.

Diantarnya adalah memastikan terjaminnya hilirisasi produk. Dapat dilakukan dengan kerja sama dengan perusahaan di Malinau untuk mengambil beras dari Perusda.

Langkah tersebut dinilai penting agar Perusda dapat menciptakan pasar tetap. Agar tidak lagi bergantung penuh pada anggaran pemerintah daerah.

"Saat ini ada beberapa perusahaan yang sudah bekerja sama, tapi relatif sedikit. Harapan kita, ke depan perusahaan di Malinau dapat menyerap beras petani. Kita harapkan Pemda bisa mendukung upaya tersebut," ucapnya.

Baca juga: Petani Mengadu Gabah Belum Dibayar, Bupati Malinau Wempi W Mawa Jelaskan Penyebabnya, Ini Janjinya

Sebelumnya, Bupati Malinau Wempi W Mawa mengatakan pihaknya tengah mengusulkan tambahan anggaran untuk keperluan tambahan dana pembelian gabah petani.

Tambahan penyertaan modal untuk Perusda Intimung merupakan satu-satunya solusi. Rencananya akan diusulkan pada saat APBD Perubahan.

(*)

Penulis : Mohammad Supri

Sumber: Tribun Kaltara
BERITATERKAIT
  • Ikuti kami di
    KOMENTAR

    BERITA TERKINI

    © 2023 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved