Berita Kaltara Terkini

Antisipasi Learning Loss, Dinas Pendidikan Se-Kaltara Siapkan Berbagai Langkah PTM Terbatas

Pembelajaran tatap muka atau PTM dirasa sangat penting bagi perkembangan pendidikan siswa. Termasuk di PTM di Kaltara.

Penulis: Maulana Ilhami Fawdi | Editor: Amiruddin
Tangkapan Layar Youtube Tribun Kaltara
Kepala Disdikbud Kaltara, Teguh Henri Sutanto dalam webinar kesiapan PTM terbatas tahun ajaran 2021/2022, Selasa (13/7/2021). (Tangkapan Layar Youtube Tribun Kaltara) 

"Di Tarakan sudah ada beberapa sekolah yang melaksanakan PTM terbatas, kami ada 50 sekolah yang sudah diizinkan untuk PTM terbatas," kata Tajuddin.

Menurutnya Tajuddin pihaknya memberlakukan pelaksanaan PTM dengan ketat, salah satunya siswa harus mendapatkan izin orang tua untuk bisa mengikuti tatap muka.

"Ada 5 SMP yang sudah kita mulai, dan ada beberapa SD yang sudah PTM Terbatas, dan hanya memperbolehkan siswa yang ada izin orang tua boleh masuk kelas," terangnya.

Terkait pelaksanaan PTM, Kepala Disdikbud Kaltara Teguh Henri Sutanto mengungkapkan sangat mendukung pelaksanaan PTM.

Baca juga: Zona Oranye, Mulai Senin 12 Juli 2021, Sekolah di Wilayah Kabupaten Nunukan Ini, Tak Melakukan PTM 

"PTM terbatas itu sangat penting dilakukan, karena nyaris hampir satu tahun anak-anak kita tidak bertemu dengan gurunya," ujar Teguh Henri Sutanto.

Menurutnya dengan dilaksanakannya PTM, maka kejenuhan yang selama ini dirasakan oleh siswa dan orang tua murid dalam pembelajaran daring dapat dihilangkan.

"Karena persoalan yang hari ini dirasakan itu, kejenuhan baik dari anak-anak maupun orang tua," katanya.

"Bagi orang tua yang memahami pelajaran anaknya tentu tidak menjadi persoalan, tapi sebagian besar orang tua belum begitu memahami tugas yang diberikan oleh guru kepada anak-anaknya," tambahnya.

Terkait pelaksanaan PTM, pihaknya akan mengusulkan agar tiap sekolah menyediakan vitamin bagi siswa. Tak hanya itu dirinya menekankan tentang pentingnya peran orang tua dalam mengantar jemput anaknya selama PTM berlangsung.

"Untuk nanti PTM, kami apresiasi usulan terkait penyediaan vitamin di sekolah bagi anak-anak," katanya.

"Terkait PTM harus ada panduan teknis, seperti saat pulang sekolah siswa juga harus diperhatikan meskipun di sekolah kita awasi ketat, jadi orang tua juga berperan antar jemput siswa, ini penting jangan sampai PTM ada masalah baru," tambahnya.

Lebih lanjut Teguh mengatakan, Disdikbud Kaltara kini telah memetakan wilayah mana saja yang dapat melaksanakan PTM.

"Kami di Disdik Prov sudah petakan sekolah dan wilayah mana saja yang bisa menyelenggarakan PTM terbatas," katanya.

"Seperti di Wilayah 1 atau daerah perkotaan itu kita tunda PTM-nya. Untuk Wilayah 2 atau pinggiran kota, itu bisa PTM, namun hanya 25 Persen, dan untuk Wilayah 3 atau remote area itu bisa laksanakan PTM 50 Persen memgingat lokasinya sulit jaringan internet dan listrik," ucapnya.

Kendati mendukung penuh PTM, pihaknya tetap mengingatkan mengenai pesebaran kasus Covid-19 di Kaltara yang masih mengalami peningkatan.

"Tetapi tentu kita harus melihat perkembangan kasus Covid-19, karena hari ini pesebarannya semakin luas dan kasusnya semakin meningkat," tuturnya.

Baca juga: SD dan SMP di Tana Tidung akan PTM 12 Juli 2021, Sekrtaris Disdikbud Andi Prasetyo: Ada Syaratnya

(*)

Penulis: Maulana Ilhami Fawdi

Sumber: Tribun Kaltara
Halaman 3 dari 3
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved