Berita Nasional Terkini
Vaksin Berbayar Dibatalkan Jokowi, Ketua KPK Beri Apresiasi, Mahfud MD Bocorkan Ide Awal
Jokowi resmi membatalkan vaksin berbayar setelah menuai penolakan masyarakat, Ketua KPK Firli Bahuri beri apresiasi, Mahfud MD bongkar ide awal.
Akan tetapi, di dalam percepatan vaksinasi itu terjadi antrean yang panjang dari masyarakat, yang dikarenakan kurangnya jumlah tenaga medis sebagai vaksinator.
"Presiden menetapkan, tidak ada vaksin berbayar, semua vaksinasi gratis untuk rakyat. Sejak awal kebijakannya begitu."
"Semula ide vaksin berbayar muncul karena ledakan Covid varian Delta.
Pemerintah menggencarkan vaksinasi, vaksin ada tapi tenaga vaksinator tidak cukup. Terjadi antrean rakyat," jelas Mahfud MD.
Sebagai langkah mengantisipasi antrean, jajaran personel TNI, Polri hingga BIN diturunkan untuk membantu vaksinasi.
Namun ternyata, masih banyak masyarakat yang belum terlayani vaksinasi.
Maka dari itu, munculah ide vaksin berbayar, yang menerima penolakan dari banyak pihak.
"Idenya Swasta akan memvaksinasi dan mencetak vaksinator sendiri agar industri dan sektor2 esensial bs bekerja."
"Pelaksanaannya tidak menggunakan APBN dan vaksin Pemerintah. Tapi timbul reaksi penolakan yg keras. "
"Menampung aspirasi itu, Presiden melarang program vaksinasi berbayar," tulis Mahfud MD.
Untuk mencapai target vaksinasi 70 Juta di September 2021, Mahfud MD menyebut pemerintah akan melatih para bidan dan mahasiswa ilmu kedokteran untuk menjadi vaksinator.
Menurutnya, proses penyuntikan vaksin Covid-19 harus lah dilakukan dengan hati-hati.
"Itu tak mudah. Menyuntikkan vaksin itu tak cukup 5 menit perorang.
Calon penerima vaksin harus dicek dulu tensi dan kimia darahnya agar bisa menerima vaksin," jelasnya.
(*)