Berita Tarakan Terkini
Swab PCR Mulai Langka Bagi Pelaku Perjalanan di Kaltara, Dinkes: Fokuskan PCR untuk Tracing Kontak
Beberapa hari terakhir jelang Hari Raya Idul Adha, lonjakan kenaikan konfirmasi positif Covid-19 cukup signifikan meningkat di Kota Tarakan.
Penulis: Andi Pausiah | Editor: Sumarsono
TRIBUNKALTARA.COM, TARAKAN – Beberapa hari terakhir jelang Hari Raya Idul Adha, lonjakan kenaikan konfirmasi positif Covid-19 cukup signifikan meningkat di Kota Tarakan.
Hal ini menyebabkan sejumlah rumah sakit di Tarakan, Kalimantan Utara yang selama ini menyediakan layanan PCR bagi pelaku perjalanan dialihkan untuk kegiatan tracing terhadap kontak erat konfirmasi positif Covid-19.
Kepala Dinas Kesehatan Kota Tarakan dr Witoyo menuturkan, layanan Rapid Test PCR di tiga rumah sakit selama ini digunakan untuk masyarakat yang melakukan perjalanan keluar Kaltara tujuan daerah yang menerapkan PPKM Darurat.
Tiga rumah sakit tersebut di antaranya RSUD Tarakan Provinsi Kaltara, Rumah Sakit Umum Kota Tarakan (RSUKT) dan Rumah Sakit Angkatan Laut (Rumkital) Ilyas Tarakan.
Baca juga: Ditemukan Ada Indikasi Pemalsuan Surat Swab Antigen dan PCR, KSOP Minta KKP Buat Laporan Polisi
“Dan memang sekarang seperti di RSUKT, petugasnya ada yang positif. RSUD juga sementara belum bisa buka layanan PCR lagi,” urainya.
Saat ini diketahui baru Rumkital Ilyas Tarakan yang masih membuka layanan PCR bagi pelaku perjalanan. Namun lanjutnya, layanannya juga dibatasi.
“Kalau mau perjalanan mendadak disilaan ke KKP saja. PCR memang sementara ini terbatas. Kemarin sudah dirapatkan dan diusahakan mau ditambah.
Sekarang rata-rata pakai PCR khusus daerah PPKM darurat,” bebernya.
Sementara itu Wali Kota Tarakan dr Khairul, M.Kes mengatakan saat ini pelayanan RT PCR sudah berjalan. Namun PCR diprioritaskan untuk pasien dan tracing kontak.
Karena PPKM Darurat diperpanjang lagi di beberapa wilayah di Indonesia sangat berdampak di daerah yang tak masuk dalam PPKM Darurat.
Baca juga: Daftar Lab PCR Resmi di Kaltara untuk Syarat Perjalanan Naik Pesawat selama PPKM Darurat
“Harus disiapkan tentunya bagi mereka yang darurat membutuhkan. Misalnya ada orang tua meninggal, pelaku perjalanan bisa menggunakannya atau yang sakit ingin berobat, ini harus dipikirkan,” ujarnya.
Ia menambahkan saat ini, tiga rumah sakit yang melayani RT PCR diprioritaskan kepada pasien konfirmasi positif Covid-19.
“ Harus diprioritaskan untuk yang dirawat. Karena ada jangka laporan yang harus di-follow up. Sekian hari harus PCR lagi,” ujarnya.
Di sisi lain ia melanjutkan, ada juga tenaga medis yang bertugas di bagian pemeriksaan RT PCR terpapar Covid-19. Dan mereka harus melakukan isolasi mandiri.
Artinya semakin berkurang tenaga medis yang ahli dalam bidang itu.
Baca juga: Kasus Covid-19 di Tarakan Naik, Pelaku Perjalanan Diimbau Isolasi Mandiri dan Swab PCR atau Antigen