Manfaat Wortel
Kaya Nutrisi dan Vitamin, Simak Alasan Pentingnya Konsumsi Wortel untuk Menjaga Kesehatan Jantung
beta-karoten yang terkandung di dalam wortel dikonversikan menjadi vitamin A dalam tubuh mampu mengurangi kolesterol jahat dalam tubuh.
Penulis: Titik Wahyuningsih | Editor: Amiruddin
TRIBUNKALTARA.COM – Selain berkhasiat meningkatkan kesehatan mata dan penglihatan, manfaat wortel yang tak kalah menarik adalah menjaga kesehatan jantung.
Hal itu karena wortel merupakan jenis sayuran akar yang memiliki kandungan nutrisi seperti vitamin hingga mineral yang baik untuk tubuh.
Baca juga: 4 Tips Membuat Kue Wortel yang Sehat, Rendah Gula dan Kalori yang Baik untuk Jaga Kesehatan Tubuh
Wortel juga menjadi salah satu jenis makanan yang baik untuk menurunkan berbagai risiko penyakit jantung.
Menurut penelitian yang dilakukan terhadap manusia dan tikus percobaan menunjukkan bahwa konversi beta-karoten menjadi vitamin A dalam tubuh mampu mengurangi kolesterol jahat dalam tubuh.
Lalu apa itu beta-karoten?
Beta-karoten adalah senyawa bioaktif yang memberi warna oranye pada wortel.
Senyawa ini dapat membantu melindungi tubuh dari perkembangan aterosklerosis, yakni kondisi yang mengakumulasi lemak dan kolesterol di pembuuh arteri.
Sebagaimana yang diketahui, penyaki kardiovaskular aterosklerosis adalah penyebab utama kematian di dunia.

Peran beta-karoten dalam menjaga kesehatan jantung
Beta-karoten yang terdapat di dalam wortel, saat masuk ke dalam tubuh akan diubah menjadi vitamin A dengan bantuan enzim beta-karoten oksigenase 1 (BCO1).
“Variasi genetik menentukan apakah Anda memiliki versi BCO1 yang lebih atau kurang aktif. Orang dengan enzim yang kurang aktif dapat membutuhkan sumber vitamin A lain dalam makanan mereka," kata salah satu peneliti.
Studi pertama, yang diterbitkan dalam Journal of Nutrition, menganalisis sampel darah dan DNA dari 767 orang dewasa muda yang sehat berusia 18 hingga 25 tahun.
Seperti yang diharapkan, para peneliti menemukan korelasi antara aktivitas BCO1 dan kadar kolesterol jahat.
"Orang yang memiliki varian genetik yang terkait dengan pembuatan enzim BCO1 lebih aktif memiliki kolesterol yang lebih rendah dalam darah mereka. Itu adalah pengamatan pertama kami," tulis peneliti studi Jaume Amengual dari University of Illinois di AS.
Untuk menindaklanjuti temuan ini, tim melakukan studi kedua, yang diterbitkan dalam Journal of Lipid Research. Mereka menggunakan tikus.