Berita Kaltara Terkini
Kelola Stres Jadi Kunci Agust Suwandy Hadapi Pandemi Covid-19: Orang Rumah Prihatin Kesibukan Saya
lebih dari satu tahun pandemi Covid-19 di Kaltara melanda. Sejak kasus pertama Maret 2020 lalu hingga saat ini. Agust kelola stres saat pandemi.
Penulis: Maulana Ilhami Fawdi | Editor: Junisah
TRIBUNKALTARA.COM, TANJUNG SELOR – Sudah lebih dari satu tahun pandemi Covid-19 di Kaltara melanda. Sejak terdeteksi kasus pertama pada Maret 2020 lalu, tambahan kasus Covid-19 masih terjadi bahkan hingga saat ini, Minggu (29/8/2021).
Salah seorang yang menjadi garda terdepan dalam pemberian informasi kepada masyarakat ialah Agust Suwandy. Menjabat sebagai Kepala Bidang Pencegahan dan Pengendalian Penyakit atau P2P di Dinkes Kaltara, Ayah dua anak ini didaulat menjadi Juru Bicara Satgas Penanggulangan Covid-19 Kaltara.
Agust bercerita di awal pandemi melanda Kaltara, Ia bersama unsur pemerintahan lain kerap memantau ruang isolasi pasien Covid-19 dan laboratorium pemeriksaan sampel. Kondisi ini yang membuat keluarga di rumah khawatir akan kesehatannya.
Baca juga: Peduli di Masa Pandemi Covid-19, Sri Mulyani Berbagi Jus Buah Gratis setiap Hari Jumat
Sehingga semenjak pandemi melanda hingga saat ini, Agust mengaku masih disiplin menjalankan protokol kesehatan, bahkan sebelum masuk ke dalam rumah ia masih melakukan sterilisasi terlebih dahulu dengan tujuan melindungi diri serta keluarga di rumah.
“Orang rumah juga prihatin dengan kesibukan saya, tapi Alhamdulillah mereka mengerti dan mengingatkan tetap jaga kesehatan,” kata Agust Suwandy.
Baca juga: CPNS Kaltara di Tengah Pandemi Covid-19, BKD Beber Alasan akan Umumkan Hasil Tes SKD Lewat YouTube
“Di awal-awal itu memang sangat mengkhawatirkan begitu, dan saat awal-awal kami banyak memantau ruang isolasi dan laboratorium jadi ada kekhawatiran. Ya kalau pulang kita harus mensterilkan diri, dan sampai sekarang kita harus mensterilkan diri dulu karena keluarga harus dilindungi,” kata Alumni Univeristas Airlangga ini.
Pemegang gelar Master dari Univeristas Gadjah Mada ini mengakui bila beban kerja yang Ia rasakan cukup berat. Bahkan dirinya sempat jatuh sakit lantaran banyaknya tekanan dan pikiran yang didapati selama bekerja ganda sebagai Jubir Satgas Covid-19 sekaligus Kabid P2P Dinkes Kaltara.

“Kemarin itukan saya sempat sakit, dan sepertinya faktor stres, dan saya berobat Alhamdulillah sembuh,” ucapnya.
Semenjak jatuh sakit, Agust kemudian banyak melakukan hal-hal positif untuk mengendalikan faktor stres. Salah satunya dengan banyak menghabiskan waktu dengan keluarga, mengurus tanaman hingga bermain dengan kucing peliharaan.
“Jadi dari pengalaman itu saya berpikir harus bisa mengendalikan faktor stres karena itu manusiawi kalau kita banyak tekanan dan banyak pikiran,” tuturnya.
Baca juga: Tes CPNS Kaltara di Masa Pandemi Covid-19, Diwajibkan Vaksin? Ini Jawaban Panitia
“Kalau ada waktu senggang, saya paling senang di rumah main sama kucing, bersih-bersih atau ngurus tanaman. Saya di rumah tanam buah dan bunga, jadi dari habis Subuh sampai pagi itu saya ngurus tanaman sambil nemenin kucing main,” ceritanya.
Lantaran sudah dianggap seperti anak sendiri, saat salah satu kucing peliharaannya hilang, Agust dan keluarga merasa sangat sedih, bahkan kedua putrinya memanjatkan doa agar kucing kesayangannya dapat kembali pulang ke rumah.
“Kucing saya ada 4, kemarin sempat hilang, seperti kehilangan anak sendiri, sampai anak-anak saya Salat Hajat agar kucingnya kembali, dan Alhamdulillah kembali, dan sekarang saya sedang buat kandang kucing besar di sepanjang halaman belakang rumah,” jelasnya.
Sosok yang mengutamakan keluarga ini mengungkapkan sisi lain masa pandemi, dimana ia bisa lebih menghabiskan waktu bersama keluarga di rumah karena kedua putrinya yang duduk di bangku perguruan tinggi kini masih mengikuti kuliah daring dari rumah.
Baca juga: Pandemi Covid-19, Kartu Kendali Online LPG 3 KG yang Diwacanakan, Dapat Sebagai Pembayaran Non Tunai
“Saya suka di rumah, kalau sore kami suka ngeteh di gazebo depan rumah, anak saya ada dua sudah besar-besar yang satu kuliah di Bandung tapi karena PPKM dia sudah hampir setahun di rumah, adiknya juga sudah kuliah di Surabaya masih masa orientasi, jadi hiburannya karena anak-anak masih di rumah tapi kalau sudah kuliah nanti sepi, jadi memang banyak waktu bersama keluarga,” tuturnya.
(*)
Penulis: Maulana Ilhami Fawdi