Berita Tarakan Terkini
Sekkot Tarakan Sentil ASN Kurangi Ngobrol di Luar Pekerjaan Saat Kerja: Contoh Karyawan Perusahaan
Sekkot Tarakan Hamid Amren sentil ASN agar mengurangi ngobrol di luar urusan pekerjaan saat jam kerja: Contoh karyawan perusahaan.
Penulis: Andi Pausiah | Editor: M Purnomo Susanto
TRIBUNKALTARA.COM, TARAKAN – Sekkot Tarakan Hamid Amren sentil ASN agar mengurangi ngobrol di luar urusan pekerjaan saat jam kerja: Contoh karyawan perusahaan.
Proses penerimaan CPNS di Kota Tarakan masih terus berjalan.
Diharapkan peserta yang mendaftar di instansi daerah seperti di Pemkot Tarakan untuk penempatannya bisa benar-benar mampu mengaplikasikan dan memaksimalkan kemampuannya dalam bekerja mengabdi sebagai pelayan masyarakat.
Baca juga: Vaksinasi Covid-19 Gandeng Dinkes, Warga Binaan Lapas Kelas II Tarakan Disuntik Vaksin Moderna
Sekkot Tarakan, Hamid Amren berpesan kepada pegawai yang bertugas di seluruh instansi di Kota Tarakan agar meningkatkan produktivitas dalam bekerja.
Ia melanjutkan, kemampuan pegawai memang tidak sama. Namun, ia berharap produktivitas pegawai dalam bekerja.
“Jika pekerjaan bisa dimaksimalkan maka tentu bisa menutupi kekurangan yang ada saat ini,” ujarnya.
Ia mengingatkan kepada seluruh ASN di Pemkot Tarakan, saat jam kerja harus benar-benar bekerja dan tidak dipergunakan untuk mengobrol.
“Seperti di perusahaan BUMN. Saat jam kerja semua sibuk dengan pekerjaannya masing-masing. Makanya saya imbau seluruh ASN di Tarakan agar mencontoh seperti pekerjaan karyawan di perusahaan,” ujarnya.
Lebih jauh ia menambahkan, ia tak menampik masih kekurangan pegawai, namun kadang di beberapa momen ia menemukan pegawai yang hanya mengobrol. Hal-hal seperti ini menurutnya harus kembali mengevaluasi kuantitas dan kualitas dari seorang pegawai.
“Masih ada yang ditemukan mengobrol. Ini kurangi kalau tidak berkaitan dengan pekerjaan. Boleh ngobrol kalau berkaitan dengan pekerjaan,” harapnya.
Baca juga: Percepat Vaksinasi, PMI Kota Tarakan Dapat 12.000 Dosis Vaksin, Sasar Ojek, Grab dan Marbot Masjid
Ia menambahkan saat ini bagaimana fokus menambahkan talent atau meningkatkan kemampuan dari sisi kualitas.
“Kuantitas dibatasi. Semakin besar kuantitas semakin besar belanja pegawai. Saya kalau tawarkan lebih bagus pegawainya sedikit, bekerja keras tapi penghasilan besar daripada ramai ramai, akhirnya kesejahteraan pegawai dibagi ramai-ramai,” pungkasnya. (*)
Penulis: Andi Pausiah
Jangan Lupa Like Fanpage Facebook TribunKaltara.com
Follow Twitter TribunKaltara.com
Follow Instagram tribun_kaltara
Subscribes YouTube Tribun Kaltara Official