Desain Smart City dan Smart Transportation di IKN 'Sepakunegara'
PEMINDAHAN Ibu Kota Negara (IKN) ke sebagian Penajam Paser Utara dan Kutai Kartanegara (Sepakunegara) merupakan hasil kajian mendalam dari para pakar.
Oleh: Dr. Isradi Zainal
Rektor Uniba, Ketua PII Kaltim, Sekjen FDTI, Sekjen Forum Rektor PII
TRIBUNKALTARA.COM - PEMINDAHAN Ibu Kota Negara (IKN) dari Jakarta ke 'sebagian Penajam Paser Utara dan Kutai Kartanegara (Sepakunegara)’, Kalimantan Timur merupakan hasil kajian mendalam dari para pakar.
Mereka memiliki latar belakang keinsinyuran, arsitek, dan tata kota baik dari lingkungan pendidikan tinggi teknik, kementerian maupun dari pakar, praktisi, asosiasi dan bidang keilmuwan lainnya.
Apalagi konsep yang diusung adalah IKN baru yang smart atau smart city.
Baca juga: TNI Gelar Seminar Bahas Ruang Siber di IKN Hadirkan Rektor Uniba dan Pakar Siber Prof Eko Indrajit
Desain smart city untuk IKN 'Sepakunegara' di Kaltim didasarkan konsep kota cerdas yang berpedoman pada tiga faktor penting, yaitu ekonomi, lingkungan, dan komunitas masyarakat.
Tiga poin tersebut merupakan rangkuman dari 17 poin sustainable development goals (SDGs) yang menjadi fokus dunia.
Menurut Presiden Joko Widodo (Jokowi), konsep smart city untuk IKN jangan jadi sekadar kota yang fasilitasnya serba otomatis atau terhubung dengan layanan internet of thing, tapi mampu memberi kenyamanan sempurna bagi warganya.
Untuk mewujudkan IKN yang smart atau IKN yang cerdas, setidaknya ibu kota baru harus memiliki ciri risilent city (berdaya tahan), efficient city (efisien), sustainable city (berkelanjutan), eco city (ramah lingkungan), dan liveable city (layak hidup).
Untuk IKN yang bebas macet dan polusi, maka sistem transportasi harus mengadopsi konsep smart city dan ramah lingkungan dengan cara mengintegrasikan teknologi informasi dan komunikasi yang bisa diistilahkan smart mobility.
Baca juga: UU IKN dan Tahapan Pembangunan Ibu Kota Negara Baru di Sepakunegara Kaltim
Dengan demikian pembangunan transportasi IKN harus terkoneksi baik intra maupun antar moda, hal ini dimaksudkan agar masyarakat bisa mengakses trasportasi IKN secara real time melalui ponsel.
Selain itu agar IKN terbebas dari polusi atau masih berada pada kadar yang bisa diterima, maka transportasi yang digunakan harus menggunakan bahan bakar yang ramah lingkungan atau energi listrik.
Sistem transportasi di IKN baru akan dikembangkan dengan sistem transportasi yang terintegrasi, smart, dan berkelanjutan.
Nantinya kendaraan yang diperbolehkan hanya kendaraan berbasis autonomous atau autonomous vehicle (Luhut B. Panjaitan).
Luhut Pandjaitan Pastikan Progres Pembangunan IKN Nusantara, Fokus Penyelesaian Masalah Pertanahan |
![]() |
---|
Negara Sahabat Sedang Siapkan Kantor Kedutaan di IKN, Kaltim Akui Kecipratan Peluang Investasi |
![]() |
---|
Pastikan Pelestarian Alam, Otorita IKN Berencana Bangun Koridor Satwa di Jalan Tol Pulau Balang |
![]() |
---|
Luhut Binsar Pandjaitan Tinjau Progres Pembangunan IKN, Menko Pastikan Kesiapan Terima Investor |
![]() |
---|
Tawaran Peluang Investasi Kaltim ke Australia, Singgung Daerah Super Hub Ibu Kota Negara Nusantara |
![]() |
---|