Berita Nunukan Terkini

Ada 4 PMI Masih Ditahan di Depot Tahanan Imigresen Tawau, BP2MI Nunukan Beber Alasannya

Arbain mengatakan, saat ini empat PMI tersebut masih ditahan di dalam Depot Tahanan Imigresen (DTI) Tawau, Malaysia. BP2MI Nunukan Beber Alasannya.

Penulis: Febrianus Felis | Editor: Junisah
TRIBUNKALTARA.COM/ FEBRIANUS FELIS
BP2MI Nunukan berikan edukasi kepada ratusan PMI di Rusunawa Nunukan seusai senam bersama, Kecamatan Nunukan Selatan, Jumat (22/10/2021), pagi. 

TRIBUNKALTARA.COM, NUNUKAN - Kepala Seksi Perlindungan dan Pemberdayaan, Badan Perlindungan Pekerja Migran Indonesia (BP2MI) Nunukan, Arbain, beber alasan empat orang PMI belum boleh dipulangkan kembali ke Indonesia.

Sebelumnya, sebanyak 193 PMI dideportasi dari Tawau, Malaysia ke Indonesia melalui Nunukan, Kalimantan Utara, Kamis (21/10/2021).

"Sesuai surat yang kami terima dari Konsulat RI di Tawau, Malaysia, pemulangan awalnya direncanakan 197 orang. Ternyata pada pemeriksaan di tanggal 20 Oktober, ada tiga orang yang positif Covid-19, dan yang satunya dokumennya belum selesai," kata Arbain kepada TribunKaltara.com, Jumat (22/10/2021), pukul 13.00 Wita.

Baca juga: BP2MI Nunukan Beber Ratusan Pekerja Migran Indonesia tak Miliki Nomor Induk Kependudukan Karena ini

Diketahui, dari 193 PMI yang tiba di Pelabuhan Tunon Taka Nunukan, 144 diantaranya berjenis kelamin laki-laki dewasa, 40 lainnya perempuan dewasa, dan 9 orang lagi merupakan anak-anak.

Arbain mengatakan, saat ini empat PMI tersebut masih ditahan di dalam Depot Tahanan Imigresen (DTI) Tawau, Malaysia.

Baca juga: Pulang dari Malaysia 16 PMI Lalui Jalur Ilegal, Kepala BP2MI Nunukan: Kami Akan Jadikan Tamu

"Empat PMI itu masih ditahan di dalam DTI Tawau. Sesuai ketentuan yang berlaku di Malaysia, tiga orang yang positif itu harus jalani karantina selama 14 hari. Jelasnya mereka ditempatkan di ruangan yang berbeda dengan tahanan yang sehat," ucapnya.

Arbain mengaku, pemulangan PMI baik deportasi maupun repatriasi akan berlanjut hingga Desember 2021 mendatang.

Bahkan, hingga akhir tahun BP2MI Nunukan menargetkan pemulangan PMI sekira 1.500 orang lagi.

"Target kita sekira 1.500 PMI lagi. Tapi kita belum tau pasti berapa lagi yang harus dipulangkan. Informasi terkahir kami terima ada 1.400 lebih yang mau dideportasi sekira. Lalu, ada pelajar yang mau dipulangkan sebanyak 650 anak. Repatriasi itu ada 200 orang," ujarnya.

BP2MI Nunukan berikan edukasi kepada ratusan PMI di Rusunawa Nunukan seusai senam bersama, Kecamatan Nunukan Selatan, Jumat (22/10/2021), pagi. 
TRIBUNKALTARA.COM/ Febrianus Felis.











BP2MI Nunukan berikan edukasi kepada ratusan PMI di Rusunawa Nunukan seusai senam bersama, Kecamatan Nunukan Selatan, Jumat (22/10/2021), pagi.
BP2MI Nunukan berikan edukasi kepada ratusan PMI di Rusunawa Nunukan seusai senam bersama, Kecamatan Nunukan Selatan, Jumat (22/10/2021), pagi. TRIBUNKALTARA.COM/ Febrianus Felis. BP2MI Nunukan berikan edukasi kepada ratusan PMI di Rusunawa Nunukan seusai senam bersama, Kecamatan Nunukan Selatan, Jumat (22/10/2021), pagi. (TRIBUNKALTARA.COM/ FEBRIANUS FELIS)

Lanjut Arbain,"Sesuai meeting zoom dengan Konsulat RI di Tawau dengan di Kota Kinabalu (KK). Kalau tidak akhir Oktober berati di awal November akan dideportasi sebanyak 354 PMI dari KK," tambahnya.

Menurutnya, ratusan PMI itu telah melalui pemeriksaan swab PCR bahkan mendapat vaksinasi di Malaysia sebelum dipulangkan ke Indonesia.

Kendati begitu, proses pemeriksaan swab PCR tetap dilakukan terhadap mereka, saat tiba di Pelabuhan Tunon Taka Nunukan, kemarin sore.

"Walaupun sudah diswab PCR di Tawau, mereka harus swab PCR lagi di sini. Khawatirnya terjangkit virus di perjalanan. Tapi hasil PCR mereka belum keluar lagi," tuturnya.

Baca juga: Puluhan WNI dari Malaysia Dipulangkan ke Tanah Air, BP2MI Nunukan: PMI Karantina 8 Hari di Rusunawa

Selain itu, kata Arbain pihaknya saat ini sedang melakukan pendataan berapa PMI yang tidak memiliki KTP atau NIK (Nomor Induk Kependudukan) sama sekali.

Masing-masing PMI harus memiliki NIK agar bisa mendapat vaksin Covid-19, sebelum dipulangkan ke kampung halamannya masing-masing.

Sumber: Tribun Kaltara
Halaman 1 dari 2
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved