Gubernur Kaltara Zainal A Paliwang Lantik 26 Pejabat, Sebut Masih Ada 17 JPT Pratama Kosong

TRIBUNKALTARA.COM, TANJUNG SELOR - Gubernur Kaltara Zainal A Paliwang lantik 26 pejabat, sebut masih ada 17 Jabatan Pimpinan Tinggi atau JPT Pratama kosong.

Setelah hampir 10 bulan menjabat, Gubernur Kaltara Zainal Paliwang resmi melantik 26 pejabat Jabatan Pimpinan Tinggi atau JPT Pratama di lingkup Pemprov Kaltara.

Pelantikan ini dilakukan, setelah pada Agustus lalu pejabat eselon 2 di lingkup Pemprov Kaltara mengikuti uji kompetensi atau jobfit.

Baca juga: Dihadiri Exco PSSI, Zainal Paliwang Geram, Semprot Panitia Piala Gubernur Kaltara

Kini, setidaknya masih ada 17 jabatan JPT Pratama yang masih kosong dan diisi oleh pelaksana tugas.

Menurut Gubernur Zainal Paliwang, posisi yang masih kosong itu nantinya akan diisi dengan mekanisme seleksi terbuka.

"Setelah ini kita akan buka seleksi terbuka, itu nanti untuk 17 jabatan yang masih kosong," kata Gubernur Kaltara Zainal Paliwang, Rabu (27/10/2021).

Ia menyampaikan, bahwa seleksi terbuka dapat diikuti oleh semua orang yang memenuhi persyaratan, baik dari dalam maupun dari luar Kaltara.

"Nanti itu untuk umum, dari luar Kaltara boleh, siapa saja bisa yang penting memenuhi standar dan memenuhi kompetensinya," ujarnya.

Kendati membuka peluang bagi orang dari luar Kaltara, Gubernur Zainal berjanji akan memberdayakan warga Kaltara.

"Dan kami yakin banyak orang-orang di Kaltara ini yang pintar, dan kami akan berdayakan mereka," ujarnya.

Baca juga: Perdana 3 Desa Teraliri Listrik 24 Jam, Bupati Tana Tidung Ibrahim Ali Apresiasi Kinerja PLN Kaltara

Sementara itu Ketua Panitia Seleksi Terbuka JPT Pratama, Bastian Lubis mengatakan, proses seleksi terbuka akan dibuka pada satu pekan mendatang.

"Jadi setelah pelantikan ini, nanti satu minggu setelah ini kita umumkan apa saja yang dibuka jabatannya," kata Bastian Lubis.

Rektor Universitas Patria Artha itu menjelaskan, bahwa proses seleksi terbuka akan berlangsung secara transparan dan tanpa intervensi.

Pihaknya nanti akan meminta visi misi para peserta seleksi dan menilai rekam jejaknya selama berkarier.

"Setelah itu kita mintakan visi misi yang bersangkutan untuk bekerja, kita cari orang-orang yang punya visi misi rekam jejak yang bagus dan tidak pernah terlibat dalam kasus kerugian negara," ujarnya.