Berita Kaltara Terkini
Dinkes Kaltara Sebut Data Cakupan Vaksinasi Remaja dan Pelajar Stagnan, Singgung NIK Tidak Ditemukan
Dinkes Kaltara mengaku heran dengan angka cakupan vaksinasi remaja dan pelajar yang masih rendah dan cenderung stagnan sejak satu bulan terakhir.
Penulis: Maulana Ilhami Fawdi | Editor: Junisah
TRIBUNKALTARA.COM, TANJUNG SELOR - Dinkes Kaltara mengaku heran dengan angka cakupan vaksinasi remaja dan pelajar yang masih rendah dan cenderung stagnan sejak satu bulan terakhir.
Bahkan menurut catatan Dinkes Kaltara, angka cakupan vaksinasi pelajar dan remaja per 1 November kemarin masih di angka 6,4 persen untuk dosis pertama dan 5,0 persen untuk dosis kedua.
Hal itu dirasa ganjil, mengingat kegiatan vaksinasi di Kaltara khususnya untuk remaja dan pelajar sedang giat dilakukan, karena pelajar mulai melaksanakan pembelajaran tatap muka atau PTM.
Baca juga: Sudah Pembelajaran Tatap Muka Terbatas, Disdikbud Kaltara Sebut Terus Tingkatkan Vaksinasi Pelajar
Kepala Dinkes Kaltara Usman mengatakan, pihaknya akan menelusuri penyebab angka cakupan vaksinasi remaja
dan pelajar yang tidak beranjak.
"Seperti kedatangan Presiden ke Tarakan kemarin itu kami vaksinasi sekitar 1.000 siswa jadi seharusnya data ini bertambah," kata Usman, Jumat (5/11/2021).
Baca juga: Realisasi Vaksinasi Pelajar Tembus 3.000 Dosis, Danlantamal XIII Tarakan Sebut tak Ada Laporan KIPI
"Karena ini berkaitan dengan sistem, ini nanti kita pelajari lagi kenapa angka ini tidak bergerak," tambahnya.
Sementara itu Jubir Satgas Covid-19 Kaltara, Agust Suwandy menyampaikan, beberapa kemungkinan terkait stagnannya angka cakupan vaksinasi remaja dan pelajar.

Ia mensinyalir permasalahan tersebut terletak pada proses penginputan data dan tercatatnya remaja dalam data cakupan vaksinasi masyarakat umum.
Selain itu, pihaknya juga kerap mendapati keterangan NIK Tidak Ditemukan saat melakukan penginputan data remaja dan pelajar yang telah divaksin.
Baca juga: Antisipasi Gelombang Ketiga Covid-19, Dinkes Kaltara Target Akhir Tahun Cakupan Vaksinasi 70 Persen
"Apakah dari input yang bermasalah apakah dari NIK ini bisa juga," kata Agust Suwandy.
"Karena remaja ini punya NIK, tapi kami temukan banyak NIK Tidak Ditemukan, karena itu tidak terinput, takutnya juga sudah terinput di cakupan masyarakat umum," terangnya.
Kini pihaknya akan melakukan penelusuran data bersama Dinkes Kabupaten Kota dan Disdukcapil terkait permasalahan tersebut.
Baca juga: Percepat Vaksinasi di Tarakan, KPwBI Kaltara Sasar 1.400 Dosis Pertama Bagi Warga Belum Divaksin
"Kami nanti koordinasikan lagi dengan kabupaten kota dan nanti dengan Disdukcapil untuk masalah ini," tuturnya.
(*)
Penulis: Maulana Ilhami Fawdi