Berita Nunukan Terkini

Jadi Danlanal Nunukan Baru, Letkol Laut Arief Kurniawan Siap Awasi Perbatasan di Perairan Sei Ular

Komandan Pangkalan TNI Angkatan Laut (Danlanal) Nunukan yang baru, Letkol Laut (P) Arief Kurniawan Hartanto, siap melakukan pengawasan di Sei Ular.

Penulis: Febrianus Felis | Editor: Junisah
TRIBUNKALTARA.COM/ HO- Jhon Danunit Intel Lanal Nunukan
Upacara Sertijab Danlanal Nunukan dari Letkol Laut (P) Nonot Eko Febrianto kepada Letkol Laut (P) Arief Kurniawan Hartanto, dihelat di lapangan Dwikora Lanal Nunukan, Kamis (4/11), pagi. 

TRIBUNKALTARA.COM, NUNUKAN - Komandan Pangkalan TNI Angkatan Laut (Danlanal) Nunukan yang baru, Letkol Laut (P) Arief Kurniawan Hartanto, siap melakukan pengawasan yang ketat perbatasan RI-Malaysia di Sei Ular.

Sebelumnya, serah terima jabatan (Sertijab) Danlanal Nunukan dari Letkol Laut (P) Nonot Eko Febrianto kepada Letkol Laut (P) Arief Kurniawan Hartanto, dihelat di lapangan Dwikora Lanal Nunukan, Kamis (4/11), pagi.

Saat ditemui sehari setelah Sertijab, Letkol Laut (P) Arief Kurniawan Hartanto menyampaikan kesiapan dirinya untuk melakukan pengawasan terhadap pertahanan dan keamanan negara.

Baca juga: Serbuan Vaksin di Pelabuhan Liem Hie Djung Diminati Warga, Danlanal Nunukan: Belum Dapat Bersabar  

Hal itu dia katakan, mengingat di Nunukan ini, negara Indonesia berbatasan langsung dengan Malaysia baik berbatasan laut maupun darat.

Apalagi kata Arief, wilayah perbatasan di Nunukan acapkali terjadi aktivitas penyelundupan barang terlarang termasuk ilegal imigrasi.

"LANAL Nunukan ini berada di perbatasan, tentu banyak kerawanan baik dalam hal pertahanan maupun keamanan negara. Ini yang harus kita jaga dengan baik tanpa ada kecolongan," kata Letkol Laut (P) Arief Kurniawan kepada TribunKaltara.com, Jumat (05/11/2021), pukul 11.00 Wita.

Baca juga: Danlanal Nunukan Letkol Laut Nonot Eko Febrianto Beber Alasan Speed Boat Sering Masuk Jalur Malaysia

Selain itu, Arief menuturkan, dirinya juga akan mengawasi dengan ketat wilayah perbatasan RI-Malaysia di Perairan Sei Ular.

Diketahui, di Perairan Sei Ular seringkali terjadi penangkapan WNI oleh aparat Malaysia karena jarak antar negara yang berdekatan.

"Batas wilayah yang belum disepakati antar Indonesia dan Malaysia, harus kita amankan dan pertahankan. Artinya, apabila kebijakan dari pemerintah garis batas negara sekian, ya itulah yang harus kami pertahankan," ucapnya.

Danlanal Nunukan Letkol Laut (P) Arief Kurniawan Hartanto.
Danlanal Nunukan Letkol Laut (P) Arief Kurniawan Hartanto. (TRIBUNKALTARA.COM/ FEBRIANUS FELIS)

Menurutnya, persoalan batas negara bukanlah hal yang mudah. Perlu waktu yang terbilang cukup lama untuk menyelesaikan.

"Soal garis batas itu bukan setahun atau dua tahun penyelesaiannya. Bahkan bisa berpuluh-puluh tahun. Soal keputusan batas negara itu ada di level Kementerian Luar Negeri, kami di lapangan hanya menjalankan kebijakan pemerintah," ujarnya.

Meski begitu, Arief mengatakan dirinya akan melakukan pengawasan yang ketat untuk meminimalisir pelanggaran batas negara yang kerap kali terjadi di Perairan Sei Ular.

"Posisi batas antar dua negara di wilayah itu sangat dekat sekali. Kami akan perketat pengamanan di pos jaga untuk meminimalisir pelanggaran," tuturnya.

Baca juga: Danlanal Nunukan Letkol Laut (P) Anton Pratomo Beber Ada 10 Jalur Tikus Perbatasan RI di Nunukan

Di Mata Letkol Laut (P) Nonot Eko Febrianto, Nunukan Wilayah yang Spesial

Terpisah, Letkol Laut (P) Nonot Eko Febrianto, mengaku selama bertugas satu tahun di wilayah Nunukan, banyak hal yang berkesan dialaminya.

Bagi Nonot, Nunukan merupakan wilayah yang sangat spesial. Lantaran memiliki batas darat sekaligus laut dengan negara jiran, Malaysia.

"Nunukan ini spesial, karena punya batas wilayah laut dan darat. Kalau wilayah lain hanya batas laut atau batas darat, tapi di Nunukan lengkap batas negaranya," ungkap Nonot Eko Febrianto.

Nonot juga beberkan sejumlah tantangan selama bertugas di Nunukan, yakni mengawasi wilayah perbatasan yang tidak terjangkau patroli KRI, seperti wilayah pesisir yang cukup dangkal.

"Kita tahu bahwa banyak pelaku ilegal drugs yang menggunakan speedboat drive kecil sehingga tidak terjangkau KRI. Di sinilah fungsi pangkalan untuk menambal lubang pengamanan yang tidak dapat dipenuhi oleh KRI," imbuhnya.

Dia juga menyampaikan, tak ada kendala yang didapati selama bertugas menjaga perbatasan.

Hal itu karena adanya sinergitas dari instansi pemerintah daerah dan stake holder kemaritiman.

Dia berharap kepada Danlanal yang baru, selain melanjutkan tugas menjaga keamanan perbatasan, program untuk membantu Pemerintah Daerah mewujudkan herd immunity melalui vaksin Covid-19, juga harus diwujudkan.

Baca juga: Danlanal Nunukan Letkol Laut (P) Anton Pratomo Berlayar 5 Bulan Kesampingkan Liburan, Ini Kisahnya

"Saya apresiasi sinergitas dengan Pemda dan stakeholder kemaritiman selama ini. Semoga Danlanal Nunukan yang baru, dapat menjalankan tugas di perbatasan dengan baik," pungkasnya.

Informasi yang dihimpun, Nonot akan menjalankan tugasnya di Komando Armada III (Koarmada III) yaitu salah satu Komando Utama TNI Angkatan Laut dan membawahi wilayah laut Indonesia Bagian Timur.

Komando itu bermarkas besar di Jalan Yos Sudarso Katapop, Distrik Salawati, Kabupaten Sorong, Papua Barat.

(*)

Penulis: Febrianus Felis

Sumber: Tribun Kaltara
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved