Berita Bulungan Terkini

Harga Cabai Rawit di Kabupaten Bulungan Tembus Rp 120 Ribu Perkilogram. Paling Tinggi di Kaltara

emasuki pekan ketiga Desember 2021 jelang libur Natal dan Tahun Baru (Nataru) harga komoditas cabai rawit di Kabupaten Bulungan Provinsi Kaltara.

Penulis: - | Editor: Junisah
TRIBUNKALTARA.COM/ GEORGIE SENTANA HASIAN SILALAHI
Kepala Plt Disperindagkop Bulungan, Asmuni. 

TRIBUNKALTARA.COM, BULUNGAN - Memasuki pekan ketiga Desember 2021 jelang libur Natal dan Tahun Baru (Nataru) harga komoditas cabai rawit di Kabupaten Bulungan Provinsi Kaltara semakin meningkat.

Kepala Plt Disperindagkop Kabupaten Bulungan Asmuni, mengatakan per-16 Desember 2021 harga cabai rawit di pasar tradisional mencapai Rp 120 ribu perkilogram.

"Kemarin per-14 Desember 2021 kemarin harga cabai rawit Rp 110 ribu perkilogram. Sekarang sudah mencapai Rp 120 ribu perkilogram. Jadi ada kenaikan Rp 10 ribu. Jadi harga cabai rawit di Bulungan ini termasuk harga tertinggidi  Kaltara, setelah Tarakan Rp 190 ribu perkilo," ungkapnya Jumat (17/12/2021).

Baca juga: Curah Hujan Tinggi & Stok Menyusut, Harga Cabai Rawit di Pasar Malinau Naik hingga Rp 130 Ribu/Kilo

Menurut Asmuni, kenaikan harga komoditas cabai rawit disebabkan pasokan yang berkurang, akibat hasil panen dari petani yang tidak maksimal, karena musim hujan.

"Bulan Desember ini memang sudah masuk musim penghujan, dan imbasnya harga ke cabai rawit merah nik. Kenaikannya sangat signifikan dalam 2 minggu ini sampai Rp 20 ribu perkilogram," ujarnya.

Baca juga: Jelang Natal dan Tahun Baru, Harga Cabai Rawit di Tana Tidung Bervariasi, Pedagang Ungkap Sebabnya

Selain itu, Asmuni menjelaskan cabai rawit merah mahal, karena ikut menyesuaikan pasar nasional data dari Pusat Informasi Harga Pangan Strategis (PIHPS) Nasional.

"jenis komoditas cabai yang mengalami kenaikan itu sudah langsung dari pasar nasional harga pangan strategis nasional dari pusat sana," ujarnya.

Terjadi kenaikan harga  pada komoditas cabai lokal pada H-5 lebaran di Pasar Induk Sangatta Utara Kabupaten Kutai Timur.
Terjadi kenaikan harga pada komoditas cabai lokal pada H-5 lebaran di Pasar Induk Sangatta Utara Kabupaten Kutai Timur. (TRIBUNKALTIM.CO)

Sementara itu, soal adanya isu menimbun pasokan bahan pokok jelang Natal dan Tahun Baru 2022, Asmuni mengatakan tidak ada di Kabupaten Bulungan.

"Kami sudah lakukan monitoring ke Distributor di Bulungan ini tidak ada yang berani menimbun dan memainkan harga barang se-enaknya mereka jual karena takut harga turun,"ujarnya.

Baca juga: Harga Cabai Rawit Meroket, Komisi II DPRD Tana Tidung Minta Disperindagkop Pantau Harga Sembako

Melihat kenaikan harga cabai rawit yang signifikan ini, Asmuni mengajak warga Bulungan untuk mengoptimalkan lahan-lahan pekarangan yang ada di sekitar rumah untuk bisa ditanami tanaman pangan produktif seperti cabai, terong, buah-buahan dan sayur mayur.

"Kalau harga cabai mengalami kenaikan,  kita bisa mengambil dari lahan yang kita tanami cabai. Untuk itu mari kita coba optimalkan bahan yang ada bisa ditanam pangan produktif," ucapnya.

Sementara itu komoditas lain seperti gula pasir Rp 15 ribu perkilogram,minyak goreng bimoli 1 liter Rp 25 ribu, ayam kampung Rp 70 ribu perkilo, sirup marjan Rp 18 ribu.

(*)

Penulis : Georgie Sentana Hasian Silalahi

Sumber: Tribun Kaltara
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved